PAN Masuk Pemerintahan, Pengamat Sebut Jokowi Harus Bijak Lakukan Reshuffle
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belakangan ini isu reshuffle kabinet sangat kuat. Bahkan, setelah Partai Amanat Nasional (PAN) masuk dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan KH. Ma'ruf Amin.
"Isu Jokowi akan reshuffle kabinet sangat kuat. Kemungkinan besar akan dilakukan dalam waktu dekat di akhir tahun ini," kata pengamat Politik dan Ekonomi Luar Negeri dari Rumah Politik Gerry Hukubun, Senin (6/9/2021).
Gerry menjelaskan, PAN saat ini sudah resmi menjadi partai pendukung pemerintah dan tentu semakin membuat kuat koalisi dalam pemerintahan Jokowi. "Hampir dipastikan, PAN pun akan mendapatkan jatah menteri dalam reshuffle kali ini," katanya.
Menurut saya itu hal yang wajar. Karena hak prerogratif presiden. "Namun Pak Jokowi harus bijak menyikapi keterwakilan partai pengusung yang selama ini belum mendapatkan tempat di kabinet. Contohnya Hanura," katanya.
Hanura adalah partai pengusung yang dari awal pemerintahan Jokowi periode pertama dan kedua, selalu memberikan dukungan dan menjadi partai pengusung. "Sehingga apabila presiden membuka peluang untuk PAN dalam jatah kabinet, yang notabene dulunya partai oposisi dan sudah menjadi partai pendukung, maka akan lebih bijak dan elok apabila Hanura pun diberi peluang dan porsi yang sama di kabinet," terangnya.
Mengingat sampai saat ini Hanura adalah partai pengusung pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin, belum mendapatkan tempat yang layak dalam kabinet ini.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
"Isu Jokowi akan reshuffle kabinet sangat kuat. Kemungkinan besar akan dilakukan dalam waktu dekat di akhir tahun ini," kata pengamat Politik dan Ekonomi Luar Negeri dari Rumah Politik Gerry Hukubun, Senin (6/9/2021).
Gerry menjelaskan, PAN saat ini sudah resmi menjadi partai pendukung pemerintah dan tentu semakin membuat kuat koalisi dalam pemerintahan Jokowi. "Hampir dipastikan, PAN pun akan mendapatkan jatah menteri dalam reshuffle kali ini," katanya.
Menurut saya itu hal yang wajar. Karena hak prerogratif presiden. "Namun Pak Jokowi harus bijak menyikapi keterwakilan partai pengusung yang selama ini belum mendapatkan tempat di kabinet. Contohnya Hanura," katanya.
Hanura adalah partai pengusung yang dari awal pemerintahan Jokowi periode pertama dan kedua, selalu memberikan dukungan dan menjadi partai pengusung. "Sehingga apabila presiden membuka peluang untuk PAN dalam jatah kabinet, yang notabene dulunya partai oposisi dan sudah menjadi partai pendukung, maka akan lebih bijak dan elok apabila Hanura pun diberi peluang dan porsi yang sama di kabinet," terangnya.
Mengingat sampai saat ini Hanura adalah partai pengusung pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin, belum mendapatkan tempat yang layak dalam kabinet ini.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
(cip)