Yuk Simak Isi Teks dan Makna Sumpah Pemuda

JAKARTA - Sejarah adalah hal yang wajib diketahui oleh Bangsa Indonesia, termasuk mengenai peristiwa Sumpah Pemuda . Adapun Hari Sumpah Pemuda diperingati pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Setiap tanggal itu, sejarah perjuangan semua elemen pemuda Indonesia yang telah menebar semangat menjaga jiwa patriotisme dan berhasil menyatukan visi kebangsaan, yang melahirkan sebuah komitmen kebangsaan perlu diingat kembali.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan sudah mengisyaratkan bahwa semangat dan motivasi baru bagi bangsa khususnya pemuda Indonesia untuk memperjuangkan eksistensinya sebagai sebuah bangsa yang bersatu dan berdaulat.



Nilai-nilai yang terkandung di dalam perjalanan sejarah sumpah pemuda perlu direkonstruksi dan diaktualisasi oleh bangsa ini sebagai bagian dari proses sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seperti apa isi dan makna Sumpah Pemuda ?

Isi Sumpah Pemuda:
“Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia."
"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia."
"Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia."

Namun, penulisan teks isi dari ikrar Sumpah Pemuda di dinding prasasti menggunakan ejaan Van Ophuysen, yakni:
“Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.”
“Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.”
“Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.”

Tiga kalimat di atas merupakan keputusan Kongres Pemuda Indonesia Kedua yang diselenggarakan di Batavia (Jakarta), pada 27-28 Oktober 1928. Lalu, apa makna sejarah peristiwa Sumpah Pemuda?

Pertama, menyatukan perjuangan bangsa Indonesia.
Kedua, mendorong semangat juang.
Ketiga, memaknai cinta tanah air.
Keempat, menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Kelima, menekankan kebanggaan akan bahasa Indonesia.
Keenam, ajakan untuk menjaga keutuhan bangsa.