Penjelasan Soal Ada Agen BIN di Kelompok Perlawanan Termasuk Taliban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Deputi VII Badan Intelijen Negara ( BIN ) Wawan Hari Purwanto menuturkan, Indonesia terus berupaya memperkuat diplomasi agar terciptanya kedamaian dunia. Demi mencapai tujuan itu, BIN secara khusus menyusup ke dalam kelompok-kelompok perlawanan, termasuk salah satunya Taliban.
Adapun tujuan penyusupan tersebut, sambung dia, agar kelompok perlawanan itu bisa menjaga komitmen perdamaian. Selain itu, diharapkan pula kericuhan tak berimplikasi sampai ke Indonesia.
"Supaya mereka tetap menjaga komitmen agar tidak sedikit melepaskan emosi, meledakkan bom, termasuk juga bom bunuh diri," paparnya.
"Karena kita ingin menjaga lebih baik ketimbang mengobati. Karena setelah terjadi serangan pasti ada dendam disitu. Dan kita ingin supaya pihak menahan diri. Jadi kita sekarang bergerak menyusupkan teman-teman kita kepada tubuh lawan-lawan itu untuk bareng-bareng menjaga," imbuhnya.
Lebih jauh dipaparkan, masyarakat Indonesia kerap kali terbawa situasi politik yang terjadi di negara Timur Tengah. Pasalnya, dengan negara Timur Tengah Indonesia memiliki ikatan religi dan primordialisme.
"Maka sebelum ini semua menjadi pecah enggak karu-karuan lebih baik kita masuk ya terlebih dulu ke seluruh elemen dan berupaya sekeras kerasnya sekuat-kuatnya melakukan penetrasi. Sekarang sih tampaknya masih kita mampu melakukan kontrol itu," jelasnya.
Adapun tujuan penyusupan tersebut, sambung dia, agar kelompok perlawanan itu bisa menjaga komitmen perdamaian. Selain itu, diharapkan pula kericuhan tak berimplikasi sampai ke Indonesia.
"Supaya mereka tetap menjaga komitmen agar tidak sedikit melepaskan emosi, meledakkan bom, termasuk juga bom bunuh diri," paparnya.
"Karena kita ingin menjaga lebih baik ketimbang mengobati. Karena setelah terjadi serangan pasti ada dendam disitu. Dan kita ingin supaya pihak menahan diri. Jadi kita sekarang bergerak menyusupkan teman-teman kita kepada tubuh lawan-lawan itu untuk bareng-bareng menjaga," imbuhnya.
Lebih jauh dipaparkan, masyarakat Indonesia kerap kali terbawa situasi politik yang terjadi di negara Timur Tengah. Pasalnya, dengan negara Timur Tengah Indonesia memiliki ikatan religi dan primordialisme.
"Maka sebelum ini semua menjadi pecah enggak karu-karuan lebih baik kita masuk ya terlebih dulu ke seluruh elemen dan berupaya sekeras kerasnya sekuat-kuatnya melakukan penetrasi. Sekarang sih tampaknya masih kita mampu melakukan kontrol itu," jelasnya.
(maf)