AHY Tegaskan Suara Kritis Rakyat Tak Boleh Dibungkam
loading...
A
A
A
AHY menegaskan, dalam kondisi segenting apapun, suara kritis rakyat tak boleh dibungkam, termasuk pers dan juga kelompok masyarakat, demi mekanisme checks and balamces.
"Dalam kondisi segenting apapun, suara kritis rakyat, termasuk pers dan civil society tidak boleh dibungkam, karena mekanisme checks and balances tetap mutlak dijalankan. Justru sebaliknya, semua komponen bangsa harus dilibatkan dan diberdayakan," tegas Direktur Eksekutif The Yudhoyono Isntitute ini.
Menutup sambutannya, AHY juga mengajak seluruh generasi muda untuk membuktikan diri untuk bisa keluar dari krisis hari ini. Terutama bagi generasi muda Indonesia untuk buktikan diri, bahwa Indonesia bisa keluar dari krisis hari ini.
"Buktikan bahwa muda adalah kekuatan, kekuatan dalam pemikiran dan tindakan. Buktikan bahwa muda punya waktu, punya energi, dan punya keberanian; keberanian untuk mengoreksi status quo, dan keluar dari zona nyaman," ajaknya.
"Buktikan, bahwa dengan daya tahan dan daya saing bangsa, kita bisa menjawab peluang dan tantangan zaman, melakukan perubahan-perubahan, dan lompatan-lompatan besar, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Indonesia yang kita cita-citakan bersama. Indonesia yang benar-benar aman dan damai, adil dan sejahtera, serta maju dan mendunia. Insya Allah kita bisa!," tantang AHY.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif DCSC ASIA Zaenal A Budiyono menjelaskan bahwa mengundang Ketum AHY sebagai pembicara utama merupakan hal yang tepat. Bahkan bahasan Indonesia Emas 204t sudah disampaikan AHY sejak masih menjadi prajurit di TNI.
"Bukan baru hari ini atau setahun yang lalu, tapi setelah kami riset, Mas AHY sudah sejak di militer, sejak tahun 2017 sudah membicarakan tentang Indonesia Emas 2045. Jadi sangat menarik untuk bisa mendengarkan apa yang Mas AHY bicarakan," kata Zaenal.
Hadir pula sebagai pembicara antara lain, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Peneliti Politik Senior LIPI Siti Zuhro, dan Ekonom Senior INDEF Aviliani.
"Dalam kondisi segenting apapun, suara kritis rakyat, termasuk pers dan civil society tidak boleh dibungkam, karena mekanisme checks and balances tetap mutlak dijalankan. Justru sebaliknya, semua komponen bangsa harus dilibatkan dan diberdayakan," tegas Direktur Eksekutif The Yudhoyono Isntitute ini.
Menutup sambutannya, AHY juga mengajak seluruh generasi muda untuk membuktikan diri untuk bisa keluar dari krisis hari ini. Terutama bagi generasi muda Indonesia untuk buktikan diri, bahwa Indonesia bisa keluar dari krisis hari ini.
"Buktikan bahwa muda adalah kekuatan, kekuatan dalam pemikiran dan tindakan. Buktikan bahwa muda punya waktu, punya energi, dan punya keberanian; keberanian untuk mengoreksi status quo, dan keluar dari zona nyaman," ajaknya.
"Buktikan, bahwa dengan daya tahan dan daya saing bangsa, kita bisa menjawab peluang dan tantangan zaman, melakukan perubahan-perubahan, dan lompatan-lompatan besar, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Indonesia yang kita cita-citakan bersama. Indonesia yang benar-benar aman dan damai, adil dan sejahtera, serta maju dan mendunia. Insya Allah kita bisa!," tantang AHY.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif DCSC ASIA Zaenal A Budiyono menjelaskan bahwa mengundang Ketum AHY sebagai pembicara utama merupakan hal yang tepat. Bahkan bahasan Indonesia Emas 204t sudah disampaikan AHY sejak masih menjadi prajurit di TNI.
"Bukan baru hari ini atau setahun yang lalu, tapi setelah kami riset, Mas AHY sudah sejak di militer, sejak tahun 2017 sudah membicarakan tentang Indonesia Emas 2045. Jadi sangat menarik untuk bisa mendengarkan apa yang Mas AHY bicarakan," kata Zaenal.
Hadir pula sebagai pembicara antara lain, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Peneliti Politik Senior LIPI Siti Zuhro, dan Ekonom Senior INDEF Aviliani.
(maf)
Lihat Juga :