AS Habiskan Rp30.000 Triliun Lawan Taliban, JK: 12 Tahun Anggaran Kita
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa awal dari invasi Amerika Serikat (AS) di Afghanistan adalah untuk menangkap Osama Bin Laden yang diduga dalang di balik pengeboman World Trade Center (WTC) di New York. Namun pada akhirnya Osama tewas dalam operasi pasukan khusus AS di Pakistan.
“Karena itulah AS berperang di Afghanistan. Dan itu semuanya tujuannya tidak jelas. Rakyatnya sendiri bingung untuk apa dia berperang di negara orang yang tidak punya tujuan. Tujuannya cuma satu menangkap Osama Bin laden tapi sudah ditangkap 2011. Dan sudah wafatlah pada waktu itu,” ujarnya dalam diskusi publik yang bertema Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Peran Indonesia, Sabtu (21/8/2021).
JK menyebut bahwa selama 20 tahun berada di Afghanistan, AS menghabiskan anggaran tidak sedikit. Bahkan jika dirupiahkan maka setara kurang lebih 12 tahun anggaran Indonesia.
“Nah 20 tahun perang dengan biaya USD2 triliun sama dengan kira2 Rp30.000 triliun. Anda bayangkan itu. Jadi kira-kira 12 tahun anggaran kita. Nah itu dihabiskan hanya untuk memerangi kelompok Taliban,” jelasnya.
Terkait kondisi saat ini dia mengatakan ada tiga kelompok yang punya andil besar terkait situasi saat ini. Namun dia menilai sebenarnya ini adalah perang antara AS dengan Taliban. Baca juga: Menyerah pada Taliban, Ada Apa dengan 300.000 Tentara Afghanistan Didikan AS?
“Apa yang terjadi sekarang? Jadi sebenarnya ini tiga kelompok AS, pemerintah Presiden Ghani, dan kemudian Taliban. Ada tiga pihak yang berada dalam suatu situasi perang. Tapi perang sebenarnya perang Taliban dengan AS,” pungkasnya.
Lihat Juga: Sri Mulyani, JK, hingga Sinta Nuriyah Tunggu Kedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal
“Karena itulah AS berperang di Afghanistan. Dan itu semuanya tujuannya tidak jelas. Rakyatnya sendiri bingung untuk apa dia berperang di negara orang yang tidak punya tujuan. Tujuannya cuma satu menangkap Osama Bin laden tapi sudah ditangkap 2011. Dan sudah wafatlah pada waktu itu,” ujarnya dalam diskusi publik yang bertema Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Peran Indonesia, Sabtu (21/8/2021).
JK menyebut bahwa selama 20 tahun berada di Afghanistan, AS menghabiskan anggaran tidak sedikit. Bahkan jika dirupiahkan maka setara kurang lebih 12 tahun anggaran Indonesia.
“Nah 20 tahun perang dengan biaya USD2 triliun sama dengan kira2 Rp30.000 triliun. Anda bayangkan itu. Jadi kira-kira 12 tahun anggaran kita. Nah itu dihabiskan hanya untuk memerangi kelompok Taliban,” jelasnya.
Terkait kondisi saat ini dia mengatakan ada tiga kelompok yang punya andil besar terkait situasi saat ini. Namun dia menilai sebenarnya ini adalah perang antara AS dengan Taliban. Baca juga: Menyerah pada Taliban, Ada Apa dengan 300.000 Tentara Afghanistan Didikan AS?
“Apa yang terjadi sekarang? Jadi sebenarnya ini tiga kelompok AS, pemerintah Presiden Ghani, dan kemudian Taliban. Ada tiga pihak yang berada dalam suatu situasi perang. Tapi perang sebenarnya perang Taliban dengan AS,” pungkasnya.
Lihat Juga: Sri Mulyani, JK, hingga Sinta Nuriyah Tunggu Kedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal
(kri)