KPK Periksa 2 Konsultan Korporasi Penyuap Pejabat Ditjen Pajak

Kamis, 19 Agustus 2021 - 12:01 WIB
loading...
KPK Periksa 2 Konsultan Korporasi Penyuap Pejabat Ditjen Pajak
KPK memeriksa dua konsultan pajak sebagai saksi dalam kasus suap pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) memeriksa Konsultan Pajak PT Bank Panin Tbk, Veronica Lindawati dan Konsultan Pajak PT Jhonlin Baratama, Agus Susetyo, hari ini. Keduanya merupakan tersangka pemberi suap kepada pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan ( Kemenkeu ).

Penyidik memeriksa Veronica Lindawati dan Agus Susetyo dalam kapasitasnya sebagai saksi. Keduanya telah datang memenuhi panggilan pemeriksaan KPK sejak pagi tadi. Keterangan keduanya dibutuhkan untuk melengkapi berkas penyidikan tersangka Angin Prayitno Aji (APA).

"Pemeriksaan dilakukan di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi Jalan Kuningan Persada Kavling 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, atas nama saksi tersebut," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri melalui pesan singkatnya, Kamis (19/8/2021).



Belum diketahui apa yang akan didalami penyidik terhadap kedua konsultan pajak tersebut. Namun demikian, keduanya hingga kini belum dilakukan proses penahanan meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka.

KPK sendiri telah menetapkan enam tersangka kasus dugaan suap terkait pemeriksaan perpajakan tahun 2016 dan 2017 pada Direktorat Jenderal Pajak. Keenam tersangka itu yakni, mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak, Angin Prayitno Aji (APA), dan bekas Kepala Sub Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan Ditjen Pajak, Dadan Ramdani (DR).

Kemudian, tiga konsultan pajak Ryan Ahmad Ronas (RAR); Aulia Imran Maghribi (AIM); dan Agus Susetyo (AS); serta seorang kuasa wajib pajak, Veronika Lindawati (VL). Dua mantan pejabat pajak ditetapkan sebagai penerima suap. Sedangkan tiga konsultan serta satu kuasa wajib pajak merupakan pihak pemberi suap.

Dalam perkara ini, Angin Prayitno bersama-sama dengan Dadan Ramdani diduga telah menyalahgunakan kewenangan yakni, melakukan pemeriksaan pajak tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Keduanya diduga mengakomodir jumlah pembayaran pajak sesuai keinginan para wajib pajak.



Karena mengakomodir keinginan para wajib pajak, Angin dan Dadan diduga telah menerima sejumlah uang. Adapun, rincian uang yang diterima keduanya yakni, sebesar Rp15 miliar dari Konsultan Pajak Ryan Ahmad Ronas dan Aulia Imran Maghribi yang mewakili PT Gunung Madu Plantations (PT GMP), pada Januari - Februari 2018.

Selanjutnya, Angin dan Dadan diduga juga menerima uang sebesar 500 dolar Singapura dari kuasa wajib pajak PT Bank Panin, Veronika Lindawati, pada pertengahan 2018. Uang 500 dolar Singapura yang diduga diterima Angin dan Dadan itu merupakan fee dari total komitmen awal sebesar Rp25 miliar.

Terakhir, Angin dan Dadan disebut telah menerima uang dengan nilai total sebesar 3 juta dolar Singapura dari Agus Susetyo selaku perwakilan atau konsultan hukum PT Jhonlin Baratama. Uang itu diterima keduanya pada Juli - September 2019.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2275 seconds (0.1#10.140)