Cegah Radikalisme, Kemenpora Gandeng BNPT Latih Kader Antiterorisme

Minggu, 15 Agustus 2021 - 12:34 WIB
loading...
Cegah Radikalisme, Kemenpora...
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk melatih ribuan pemuda kader antiterorisme,. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri kembali mengungkap jaringan teroris di berbagai wilayah. Di Kabupaten Lebak, Banten sebanyak tiga terduga teroris ditangkap pada Jumat 13 Agustus 2021.

Penangkapan beberapa teroris juga dilakukan di Binjai, Binjai, Medan, dan Deli Serdang, Sumatera Utara. Bersamaan dengan itu, beberapa daerah di Jawa Tengah seperti di Purwokerto, Kota Semarang, Solo, Kabupaten Sragen, Sukoharjo, Kendal, dan Pekalongan juga dilakukan penggeledahan. Sebanyak 10 teroris diamankan aparat dalam operasi tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah, mengatakan terorisme yang terjadi berawal dari pemahaman radikalisme yang kerap menyasar generasi muda untuk dijadikan target rekrutmen anggota teroris. “Pemuda punya semangat juang tinggi, idealis, dan cenderung radikal dalam memperjuangkan sesuatu yang diyakini. Potensi inilah yang dimanfaatkan untuk direkrut menjadi agen teroris yang terjadi selama ini, bahkan dimasa yang akan datang terus seperti itu,” ujarnya. Baca juga: Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris di Banten dan Jawa Barat

Menurutnya, Densus 88 tidak dapat bekerja sendiri dalam penanggulangan terorisme, semua elemen bangsa harus membantu, begitupun Kemenpora. Dikatakan, Kemenpora tahun ini sudah menandatangani kesepakatan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk melakukan pembinaan terhadap pemuda untuk menjadi agen-agen antiradikalisme dan terorisme di tengah-tengah masyarakat.

“Kita sudah tandatangan dengan BNPT untuk melakukan pembinaan kepada generasi muda, agar mereka bisa menjadi early warning di lingkungannya masing-masing ketika ada indikasi penyebaran paham radikalisme dan terorisme ataupun potensi-potensi yang mengarah pada tindakan terorisme,” terangnya. Baca juga: 37 Terduga Teroris Berhasil Ditangkap Densus 88 di 10 Provinsi

Staf Khusus Menteri Agama, Mohammad Nuruzzaman menyatakan terorisme di Indonesia menjadi ancaman serius karena anasir dari organisasi-organisasi radikal masih ada. “Terorisme yang terjadi tidak lepas dari gerakan bawah tanah organisasi-organisasi radikal yang terus diwaspadai. Sekalipun HTI sudah dibubarkan oleh pemerintah, tapi anasirnya masih ada, gerakan intoleran dan ideologi radikal yang berujung terorisme masih berkembang di tengah-tengah masyarakat sekalipun lebih tertutup dan berkamuflase dengan berbagai cara,” ungkapnya.

Menurutnya, untuk menangkal penyebaran ideologi terorisme di tengah-tengah masyarakat, harus dilakukan penguatan sivil society, dengan melakukan pembinaan dan penyadaran kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang kerap Kali menjadi target rekrutmen anggota teroris. Baca juga: Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Deliserdang

“Pemuda khususnya, harus memahami betul bahwa gerakan dakwah yang dilakukan oleh organisasi-organisasi radikal, tidak sepenuhnya dakwah, tapi lebih pada gerakan politik dengan memanfaatkan isu-isu agama dengan pemahaman yang sempit, gerakan intoleran yang menganggap bahwa selain kelompoknya adalah salah,” ujarnya.

Nuruzzaman juga menitikberatkan kepada Kader Pemuda Anti Radikalisme dan Terorisme yang dibentuk oleh Kemenpora untuk menjaga dan merawat komitmen kebangsaan yang tertuang dalam empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Tugas kader ini yang utama adalah menjaga Komitmen Kebangsaan dengan menyebarkan pemahaman agama yang lebih damai di lingkungannya masing-masing. Selain itu, kader yang dibentuk oleh Kemenpora juga harus bisa membangkitkan kesadaran dan memberikan penayadaran kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme.

“Satu hal yang penting, ideologi terorisme masih mendapat ruang untuk berkembang karena adanya silent mayority. Penganut paham yang intoleran itu sedikit sekali, hanya saja sebagian besar ummat Islam acuh tak acuh terhadap isu teroris, padahal pelan-pelan kita sedang disusupi ideologi yang mengancam kesatuan, ini tugas kader,” pesannya.

Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Hendri Paruhuman Lubis, turut mengapresiasi langkah yang dilakukan Kemenpora dalam mengantisipasi penyebaran paham radikalisme dan terorisme di tengah-tengah masyarakat. “Anak-anak muda ini sangat potensial dijadikan target rekrutmen untuk menjadi anggota, jika diberikan pemahaman yang benar, wawasan kebangsaan, akan menjadi tameng untuk menangkal berbagai paham radikalisme dan terorisme yang berkembang di masyarakat,” ujarnya.

Hendri juga mewaspadai penyebaran paham radikalisme dan terorisme melalui dunia maya di saat pandemi Covid 19. Menurutnya, dunia maya saat ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai ajang rekrutmen anggota, tetapi juga untuk menggalang pendanaan gerakan terorisme. “Mereka melakukan perang psikologis, melakukan propaganda berbagai isu melalui jejaring dunia maya. Saat pandemi ini, masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah, maka sebagian besar waktunya akan berada di dunia maya, ini yang menjadi perhatian kita semua agar tidak justru terpapar gerakan radikalisme, terutama generasi milenial yang tidak bisa lepas dari internet,” ungkapnya.

Asdep Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora Arifin Majid turut menjelaskan kader pemuda yang disiapkan oleh Kemenpora, nantinya menjadi ujung tombak di tengah-tengah masyarakat untuk menangkal berbagai paham dan gerakan radikalisme dan terorisme yang mengarah pada perlawanan terhadap pemerintahan yang sah.

“Pada 5 – 9 Juli, selama 4 hari kami telah melatih para pemuda, secara virtual, tentang wawasan kebangsaan dan anti paham radikalisme dan terorisme, mereka yang akan kami bina untuk menjadi kader di masyarakat untuk menangkal provokasi oknum-oknum yang menyebarkan paham radikalisme dan terorisme untuk melawan pemerintahan yang sah,” terangnya.

Menurutnya, Kemenpora pada Juli 2021 lalu telah melatih 2.500 kader pemuda yang tersebar di enam Provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Barat. “Tahun ini kita bekali para pemuda tentang antipaham radikalisme dan terorisme di enam provinsi sementara ini, di tahun-tahun berikutnya akan kita laksanakan di provinsi lainnya. Ini untuk membentengi agar tidak mudah terpapar ajakan oknum-oknum yang mengarah pada gerakan melawan pemerintah yang sah," tegasnya.

Arifin juga menjelaskan upaya penanggulangan paham radikalisme dan terorisme merupakan salah satu prioritas juga di tengah situasi Pandemi Covid-19. “Penanggulangan terorisme ini merupakan sector essential yang harus tetap dijalankan meskipun di tengah Pandemi Covid-19, Kemenpora dan BNPT telah menandatangani kesepakatan untuk bersama-sama melaksanakan berbagai upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme dan terorisme, terutama pada kalangan pemuda,” pungkasnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Bertemu Dubes India,...
Bertemu Dubes India, Prabowo Belasungkawa Atas Serangan Terorisme di Kashmir
Ijtihad Tepuk Nyamuk:...
Ijtihad 'Tepuk Nyamuk': Logika Radikal-Terorisme
Kepala BNPT: Kami Berperan...
Kepala BNPT: Kami Berperan Melindungi Pekerja Migran Indonesia dari Ideologi Kekerasan
BNPT Fokus Perkuat Deradikalisasi...
BNPT Fokus Perkuat Deradikalisasi dan Kesiapsiagaan Nasional
Yusril Sebut Pemulangan...
Yusril Sebut Pemulangan Reynhard Sinaga dan Hambali bukan Prioritas Pemerintah
ICITES 2025, Pertukaran...
ICITES 2025, Pertukaran Pengetahuan soal Terorisme di Eropa, Asia, dan Afrika
PP PTMSI Kritik Proses...
PP PTMSI Kritik Proses Seleksi Atlet, Minta Kemenpora Libatkan Federasi Resmi
Wamenpora Taufik: Pemuda...
Wamenpora Taufik: Pemuda Punya Peran Strategis, Koordinasi Lintas Sektor Jadi Kunci Majukan Kepemudaan dan Olahraga
Sinergi Kuat Dongkrak...
Sinergi Kuat Dongkrak Prestasi: Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Kejayaan Olahraga Nasional
Rekomendasi
Tertua di Dunia, Seni...
Tertua di Dunia, Seni Lukis Sulawesi Diklaim Dibuat oleh Nenek Moyang Manusia
PM Netanyahu: Perundingan...
PM Netanyahu: Perundingan Doha Kaji Kemungkinan Perang Gaza Berakhir
Biodata Dewi Soekarno,...
Biodata Dewi Soekarno, Mantan Istri Soekarno yang Foto Bareng Syahrini di Festival Film Cannes 2025
Berita Terkini
Kader PSI Dian Sandi...
Kader PSI Dian Sandi Pengunggah Foto Ijazah Jokowi Dicecar 25 Pertanyaan
Istana Hormati Proses...
Istana Hormati Proses Hukum usai Nama Budi Arie Muncul di Dakwaan Kasus Judol
Nama Budi Arie Setiadi...
Nama Budi Arie Setiadi Disebut Dalam Dakwaan Judi Online, Budi Kuntoro: Framing Jahat
Jelaskan Maksud Prabowo...
Jelaskan Maksud Prabowo Stop Bahas Dua Periode, Istana: Mikirin Politik Ada Waktunya
Kesan Fary Francis,...
Kesan Fary Francis, Utusan Presiden Prabowo yang Hadiri Langsung Pelantikan Paus Leo XIV
KPK Usul Parpol Dapat...
KPK Usul Parpol Dapat Dana Besar dari APBN, PCO: Bisa Didiskusikan
Infografis
Makanan yang Baik untuk...
Makanan yang Baik untuk Kesehatan Otak dan Bisa Cegah Pikun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved