Evaluasi PPKM Level 4 di Kalimantan, Airlangga Ambil Langkah Cepat Tekan Laju COVID-19

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 08:21 WIB
loading...
Evaluasi PPKM Level...
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto memimpin Rakor dengan para Kepala Daerah dan Forkompimda di wilayah Pulau Kalimantan secara virtual pada Kamis (12/8/2021). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Airlangga Hartarto memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para Kepala Daerah dan Forkompimda di wilayah Pulau Kalimantan secara virtual pada Kamis (12/8/2021).

Menko Airlangga mendengarkan langsung laporan di lapangan dan mengambil langkah serta respons cepat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan. Hasil penerapan PPKM Level 4 menunjukkan korelasi kuat antara mobilitas masyarakat dan perkembangan jumlah kasus konfirmasi dan kasus aktif.

Semakin besar penurunan mobilitas indeks komposit, semakin besar pula penurunan kasus. Jika mobilitas masyarakat bisa ditekan, maka semakin besar kecenderungan terjadinya penurunan jumlah kasus. Untuk daerah di Provinsi Kalimantan, berdasarkan Google Mobility Index dari 13 Kabupaten/Kota yang menerapkan PPKM Level 4, penurunan mobilitas terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara (per 11 Agustus 2021 turun -35,2%).

Sementara, penurunan yang rendah terjadi di Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kota Tarakan, Kota Palangkaraya, Kota Banjar Baru, Kota Samarinda, Barito Kuala dan Kabupaten Kutai Timur yang menunjukkan penurunan mobilitas antara -15,0% s.d. -17,6%.

“Kita harus sama-sama sadari, bahwa penerapan PPKM secara ketat tidaklah mudah bagi kita semua. Namun, mengurangi mobilitas sangatlah penting dilakukan agar kita dapat menurunkan tingkat penularan COVID-19 dan menurunkan angka kasus aktif,” ujar Menko Airlangga.

Secara umum, perkembangan jumlah Kasus Aktif di Kalimantan selama Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar -1,69%, di mana tiga provinsi mengalami penurunan, namun dua provinsi mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu Kalimantan Selatan sebesar 34,27% dan Kalimantan Utara sebesar 26,66%.

Sedangkan, di tingkat Kabupaten/Kota (K/K), dari 13 K/K di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4, terdapat 7 K/K yang mengalami kenaikan kasus aktif, di mana 6 K/K terletak di Provinsi Kalimantan Selatan. Kenaikan tertinggi dialami di Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu. Baca juga: Airlangga Dorong Peningkatan Kualitas Demokrasi lewat Kebijakan Partai

Angka kematian di Kalimantan juga masih cukup tinggi, menurut data per 11 Agustus 2021 jumlah kumulatif kasus meninggal di seluruh provinsi di Pulau Kalimantan sebesar 8.209 orang.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1709 seconds (0.1#10.140)