Angka Kematian COVID-19 Capai Rekor Selama Juli, Satgas: Naik 4 Kali Lipat Hanya Sebulan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 , Dewi Nur Aisyah melaporkan angka kematian akibat COVID-19 selama bulan Agustus mencetak rekor lonjakan tertinggi.
Dewi mengungkapkan bahwa lonjakan angka kematian selama bulan Juli mencapai 348% atau empat kali lipat dari bulan Juni. “Itu kita perlu banget ya kita bahas karena kita melihat adanya lonjakan, lonjakan nya tidak kecil, lonjakan yang sangat tinggi,” ujarnya secara virtual, Rabu (4/8/2021).
“Jadi di sini kita mengambil data di tahun 2021 dari bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei hingga Juli. Kalau kita lihat, tren Januari sampai bulan April ini menurun sebenarnya. Kita ada penurunan angka kematian bulanan gitu ya dari Januari ke Februari turun 14%, Februari ke Maret turun 22%, Maret ke April turun 6,91%,” sambung Dewi.
Namun, kata Dewi, mulai terjadi peningkatan dari April ke bulan Mei. “Ada peningkatan jumlah kematian absolutnya 552, secara persentase sekitar 12%. Kemudian Mei ke Juni mulai naiknya agak drastis sampai 55%.”
“Tapi dari Juni ke Juli, ini yang sangat rekor gitu. Dalam waktu 1 bulan terjadi penambahan jumlah kematian bulanan sebesar penambahan absolutnya 27.409 kematian atau meningkat 348% atau 4 kali lipat lebih tinggi daripada jumlah kematian yang ada di bulan Juni,” jelas Dewi.
Dewi pun mengungkapkan bahwa data kematian ini harus dilihat lebih dalam untuk mengambil pelajaran dalam penanganan COVID-19. “Ini kenapa akhirnya ayo coba kita lihat dengan lebih dalam apa yang terjadi antara Juni dan Juli. Siapa yang meninggal lebih banyak, agar kita bisa mengambil pelajaran ke depan,” katanya.
Lihat Juga: Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Dana Covid-19
Dewi mengungkapkan bahwa lonjakan angka kematian selama bulan Juli mencapai 348% atau empat kali lipat dari bulan Juni. “Itu kita perlu banget ya kita bahas karena kita melihat adanya lonjakan, lonjakan nya tidak kecil, lonjakan yang sangat tinggi,” ujarnya secara virtual, Rabu (4/8/2021).
“Jadi di sini kita mengambil data di tahun 2021 dari bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei hingga Juli. Kalau kita lihat, tren Januari sampai bulan April ini menurun sebenarnya. Kita ada penurunan angka kematian bulanan gitu ya dari Januari ke Februari turun 14%, Februari ke Maret turun 22%, Maret ke April turun 6,91%,” sambung Dewi.
Namun, kata Dewi, mulai terjadi peningkatan dari April ke bulan Mei. “Ada peningkatan jumlah kematian absolutnya 552, secara persentase sekitar 12%. Kemudian Mei ke Juni mulai naiknya agak drastis sampai 55%.”
“Tapi dari Juni ke Juli, ini yang sangat rekor gitu. Dalam waktu 1 bulan terjadi penambahan jumlah kematian bulanan sebesar penambahan absolutnya 27.409 kematian atau meningkat 348% atau 4 kali lipat lebih tinggi daripada jumlah kematian yang ada di bulan Juni,” jelas Dewi.
Dewi pun mengungkapkan bahwa data kematian ini harus dilihat lebih dalam untuk mengambil pelajaran dalam penanganan COVID-19. “Ini kenapa akhirnya ayo coba kita lihat dengan lebih dalam apa yang terjadi antara Juni dan Juli. Siapa yang meninggal lebih banyak, agar kita bisa mengambil pelajaran ke depan,” katanya.
Lihat Juga: Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Dana Covid-19
(kri)