Kata AHY soal Era New Normal: Jangan Berharap Untung, Malah Buntung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rencana pembukaan aktivitas masyarakat menuai prokontra. Pasalnya, hingga kini pandemi virus Coron (Covid-19) di Indonesia belum ada tanda-tanda menurun signifikan.
Pemerintah diminta hati-hati dalam melaksanakan new normal atau kenormalan baru di seluruh sendi kehidupan.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut bersuara mengenai isu kenormalan baru dan protokol kesehatan yang ketat sampai pandemi Covid-19 ini benar-benar berakhir.
“Penelitian menunjukkan wilayah yang menerapkan protokol kesehatan ketat cenderung bisa menekan pandemi berkepanjangan, korban, dan jumlah kematian lebih sedikit. Pertumbuhan ekonomi pasca pandemi lebih tinggi. Aturan ketat dan disiplin bisa menyelamatkan nyawa dan ekonomi,” ujar AHY melalui akun twitter @AgusYudhoyono, Kamis (28/5/2020).
( )
Dia menyebutkan kesimpulan itu didasarkan pada kajian statistik dan sejarah ekonomi-politik global saat menghadapi Spanis Flu pada 1914-1919. Hal itu diungkapkan oleh peneliti dari Massachutetts Institute of Technology (MIT).
Menurut dia, wabah yang terjadi lebih dari seabad lalu sebagai pelajaran untuk menghadapi krisis Covid-19 ini.
Seperti diketahui, Pemerintah Joko Widodo-Ma’ruf Amin sudah menyatakan keinginan untuk menjalan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Yang sedang dikampanyakan adalah kenormalan baru. Di era tersebut, masyarakat tetap bisa beraktivitas tapi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Namun, Efektivitas new normal diragukan banyak pihak karena penanganan Covid-19 yang dilakukan selama ini kurang memuaskan. Bahkan, kasus positif di beberapa daerah, terutama provinsi di Pulau Jawa masih tinggi dan fluktuatif.
AHY meminta wacana pembukaan kembali aktivitas sosial dan ekonomi harus benar-benar berdasarkan kajian yang matang tentang kesiapan dan kedisplinan masyarakat menghadapi era kenormalan baru.
“Jangan sampai berharap untung, malah buntung. Pertumbuhan ekonomi haruslah untuk hidup masyarakat,” tuturnya.
Pemerintah diminta hati-hati dalam melaksanakan new normal atau kenormalan baru di seluruh sendi kehidupan.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut bersuara mengenai isu kenormalan baru dan protokol kesehatan yang ketat sampai pandemi Covid-19 ini benar-benar berakhir.
“Penelitian menunjukkan wilayah yang menerapkan protokol kesehatan ketat cenderung bisa menekan pandemi berkepanjangan, korban, dan jumlah kematian lebih sedikit. Pertumbuhan ekonomi pasca pandemi lebih tinggi. Aturan ketat dan disiplin bisa menyelamatkan nyawa dan ekonomi,” ujar AHY melalui akun twitter @AgusYudhoyono, Kamis (28/5/2020).
( )
Dia menyebutkan kesimpulan itu didasarkan pada kajian statistik dan sejarah ekonomi-politik global saat menghadapi Spanis Flu pada 1914-1919. Hal itu diungkapkan oleh peneliti dari Massachutetts Institute of Technology (MIT).
Menurut dia, wabah yang terjadi lebih dari seabad lalu sebagai pelajaran untuk menghadapi krisis Covid-19 ini.
Seperti diketahui, Pemerintah Joko Widodo-Ma’ruf Amin sudah menyatakan keinginan untuk menjalan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Yang sedang dikampanyakan adalah kenormalan baru. Di era tersebut, masyarakat tetap bisa beraktivitas tapi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Namun, Efektivitas new normal diragukan banyak pihak karena penanganan Covid-19 yang dilakukan selama ini kurang memuaskan. Bahkan, kasus positif di beberapa daerah, terutama provinsi di Pulau Jawa masih tinggi dan fluktuatif.
AHY meminta wacana pembukaan kembali aktivitas sosial dan ekonomi harus benar-benar berdasarkan kajian yang matang tentang kesiapan dan kedisplinan masyarakat menghadapi era kenormalan baru.
“Jangan sampai berharap untung, malah buntung. Pertumbuhan ekonomi haruslah untuk hidup masyarakat,” tuturnya.
(dam)