Latih Asisten Nakes, Hasto: Peserta Akan Diintegrasikan dengan Satgas COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah DPP PDIP menggelar pelatihan asisten tenaga kesehatan (Nakes) adalah wujud kerja kemanusiaan dan bergotong royong. Tak ada motif elektoral. Makanya pelatihan dibuat terbuka untuk siapapun tanpa memperhatikan latar belakang partai politiknya.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan semangat itulah yang mendasari pelaksanaan pelatihan asisten nakes yang digelar secara daring dan luring dari Gedung Sekolah Partai PDIP, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (2/8/2021).
"Meski pelatihan ini dilakukan PDI Perjuangan tapi rekrutmen pesertanya terbuka. Karena yang penting itu kerja kemanusiaan. Kita harus bersama-sama sebagai warga bangsa. Itu pesan Ibu Megawati. Tak ada kata terlambat," ujar Hasto saat membuka pelatihan itu.
Bersama Hasto, hadir Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak, Sri Rahayu dan Ketua DPP PDIP bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana, Ribka Tjiptaning. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo, hadir secara virtual.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri selalu menginstruksikan agar kerja gotong royong dilakukan seluruh elemen bangsa dengan berbasis semangat kemanusiaan. Hal itu pun sejalan dengan ideologi bangsa, Pancasila, dimana salah satunya menekankan pentingnya persatuan Indonesia.
Apalagi, pandemi COVID-19 secara nyata memang berdampak luar biasa pada kehidupan masyarakat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Maruf Amin juga bekerja keras memimpin gerakan mengatasi permasalahan yang muncul. Dalam konteks itu, rakyat dan berbagai elemen sudah sepantasnya bersatu dan ikut bergotong royong.
"Penting bagi kita untuk berada dalam satu kesatuan gotong royong tanpa membedakan pilihan politik. Sebab ini persoalan bersama, persoalan Indonesia. Namun masih ada yang nyinyir, dan melakukan manuver-manuver politik. Kalau sudah kerja keras untuk rakyat, mungkin kritikannya bisa diterima. Tapi ada saja yang bicara tanpa melakukan apa-apa," beber Hasto.
"Kami mengajak semuanya, mari kedepankan energi positif. Dalam pandemi ini, kita harus bergotong royong. Kita harus punya kesadaran bahwa rakyat kini sedang mengalami kondisi tak mudah dalam pandemi," sambungnya.
Kepada para peserta pelatihan, Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, untuk terus bergotong royong di masa pandemi. Nantinya para peserta pelatihan akan diintegrasikan dengan Satgas COVID-19 baik pusat maupun daerah sehingga bisa terlibat dalam kerja-kerja penanganan pandemi.
"Mari bekerja dengan semangat agar memastikan rakyat lebih baik. Mari kita kesampingkan motif politik elektoral. Namun mengutamakan bahwa rakyat bisa semakin menemukan optimisme dalam menghadapi pandemi," kata Hasto.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan semangat itulah yang mendasari pelaksanaan pelatihan asisten nakes yang digelar secara daring dan luring dari Gedung Sekolah Partai PDIP, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (2/8/2021).
"Meski pelatihan ini dilakukan PDI Perjuangan tapi rekrutmen pesertanya terbuka. Karena yang penting itu kerja kemanusiaan. Kita harus bersama-sama sebagai warga bangsa. Itu pesan Ibu Megawati. Tak ada kata terlambat," ujar Hasto saat membuka pelatihan itu.
Bersama Hasto, hadir Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak, Sri Rahayu dan Ketua DPP PDIP bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana, Ribka Tjiptaning. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo, hadir secara virtual.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri selalu menginstruksikan agar kerja gotong royong dilakukan seluruh elemen bangsa dengan berbasis semangat kemanusiaan. Hal itu pun sejalan dengan ideologi bangsa, Pancasila, dimana salah satunya menekankan pentingnya persatuan Indonesia.
Apalagi, pandemi COVID-19 secara nyata memang berdampak luar biasa pada kehidupan masyarakat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Maruf Amin juga bekerja keras memimpin gerakan mengatasi permasalahan yang muncul. Dalam konteks itu, rakyat dan berbagai elemen sudah sepantasnya bersatu dan ikut bergotong royong.
"Penting bagi kita untuk berada dalam satu kesatuan gotong royong tanpa membedakan pilihan politik. Sebab ini persoalan bersama, persoalan Indonesia. Namun masih ada yang nyinyir, dan melakukan manuver-manuver politik. Kalau sudah kerja keras untuk rakyat, mungkin kritikannya bisa diterima. Tapi ada saja yang bicara tanpa melakukan apa-apa," beber Hasto.
"Kami mengajak semuanya, mari kedepankan energi positif. Dalam pandemi ini, kita harus bergotong royong. Kita harus punya kesadaran bahwa rakyat kini sedang mengalami kondisi tak mudah dalam pandemi," sambungnya.
Kepada para peserta pelatihan, Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, untuk terus bergotong royong di masa pandemi. Nantinya para peserta pelatihan akan diintegrasikan dengan Satgas COVID-19 baik pusat maupun daerah sehingga bisa terlibat dalam kerja-kerja penanganan pandemi.
"Mari bekerja dengan semangat agar memastikan rakyat lebih baik. Mari kita kesampingkan motif politik elektoral. Namun mengutamakan bahwa rakyat bisa semakin menemukan optimisme dalam menghadapi pandemi," kata Hasto.