Ridwan Kamil Klaim Puncak Darurat Covid-19 Jabar Terjadi Pekan Lalu

Minggu, 25 Juli 2021 - 14:28 WIB
loading...
Ridwan Kamil Klaim Puncak...
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim terjadi penurunan kasus di Jawa Barat selama PPKM Darurat. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap ada perubahan aturan dalam perberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang kini diganti istilah menjadi level 4 di Jawa-Bali.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan PPKM level 4 di Jawa-Bali mulai berlaku pada 21 sampai 25 Juli 2021. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan resmi apakah diperpanjang atau dilonggarkan.

“Mohon doanya mudah-mudahan ada pengumuman dari pemerintah pusat bahwa PPKM level 4 dia bisa di relaksasi untuk kegiatan masyarakat di jalan di pasar dan lain sebagainya itu kembali lebih baik seperti sebelum Idul Fitri,” ungkap Kang Emil sapaan akrabnya saat menghadiri Silaturahmi Virtual Keagamaan se-Jawa Barat, Minggu (25/7/2021).



Sementara itu, Kang Emil juga mengatakan bahwa puncak kedaruratan Covid-19 di Jabar sudah lewat. Dimana dia menyebutkan bahwa puncak darurat Covid-19 di Jabar terjadi pada minggu lalu. “Kondisi terbaru di provinsi Jawa Barat, puncak kedaruratannya terjadi di minggu lalu ya. Sekarang udah lebih baik, udah turun,” papar Kang Emil.

Dalam kesempatan itu, Kang Emil meminta agar para ulma bersama pemerintah bisa membantu agar menenangkan masyarakat. Apalagi, saat ini bantuan sosial di sejumlah daerah di Jabar juga terus digulirkan. “Nah, mohon titip juga membantu menenangkan masyarakat karena bantuan sosial juga terus kita upayakan untuk kita hadirkan. Baik yang terdekat secara formal maupun yang mereka-mereka yang terdampak baru, itu kita cari solusinya seperti yang saya lakukan,” paparnya.



“Itu saja sementara yang bisa kami laporkan, mudah-mudahan Alim Ulama dan Umaro bisa terus kalau kompak, saling menguatkan. Dan tentunya tidak ada gading yang tak retak, tidak ada yang sempurna, saya sebagai Gubernur mewakili pemerintah pusat atau juga kadang-kadang sebagai pihak yang otonom di daerah juga tentunya menunggu masukan dan kritikan dan semata-mata semua karena kecintaan kepada Tanah Air kita, kepada agama, kepada umat kita, walaupun selalu obatnya pahit,” papar Kang Emil.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2182 seconds (0.1#10.140)