Makna Kurban, Salim Segaf: Pemimpin Harus Berani Berkorban demi Rakyat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri menyampaikan pesan kebangsaan tentang makna kurban, pandemi, dan kepahlawanan sosial. Salim berpesan, agar pemimpin bangsa berani berkorban untuk kepentingan rakyat saat masa-masa sulit seperti saat ini.
Kemudian, dirinya mengajak para pemimpin bangsa untuk meneladani kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Menurutnya, jika pemimpin bangsa mau berkorban demi kepentingan orang banyak, akan terjadi perubahan besar di negeri ini.
"Penting sekali seorang pemimpin membaca makna paling indah dari kurban itu sendiri, apakah dia orang nomor satu di negeri ini, gubernur walikota, anggota dewan atau tokoh masyarakat, bahwa sikap untuk berkorban selalu untuk siap mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri, partai, atau kelompoknya," kata Salim.
"Kalau para pemimpin memposisikan dirinya seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mau berkorban untuk kepentingan masyarakat umum dibanding kepentingan dirinya atau golongan, saya yakin akan banyak perubahan besar di negeri ini," tuturnya.
Selanjutnya, dia mengajak segenap anak bangsa untuk menunjukkan sikap kepahlawanan untuk bisa melewati musim pandemi. Dia menegaskan bahwa momentum ibadah kurban bisa menjadi inspirasi terbentuknya solidaritas sosial.
"Tahun-tahun ini, kita semua diuji untuk membuktikan jiwa kepahlawanan. Terlebih saat kita melewati musim pandemi yang memberi dampak kesulitan multidimensi, maka pelaksanaan ibadah qurban berikut kandungan makna di dalamnya, memberi inspirasi mendasar bagi kita semua tentang solidaritas sosial agar kita bisa mengatasi wabah ini secara bersama-sama," pungkasnya.
Kemudian, dirinya mengajak para pemimpin bangsa untuk meneladani kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Menurutnya, jika pemimpin bangsa mau berkorban demi kepentingan orang banyak, akan terjadi perubahan besar di negeri ini.
"Penting sekali seorang pemimpin membaca makna paling indah dari kurban itu sendiri, apakah dia orang nomor satu di negeri ini, gubernur walikota, anggota dewan atau tokoh masyarakat, bahwa sikap untuk berkorban selalu untuk siap mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri, partai, atau kelompoknya," kata Salim.
"Kalau para pemimpin memposisikan dirinya seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mau berkorban untuk kepentingan masyarakat umum dibanding kepentingan dirinya atau golongan, saya yakin akan banyak perubahan besar di negeri ini," tuturnya.
Selanjutnya, dia mengajak segenap anak bangsa untuk menunjukkan sikap kepahlawanan untuk bisa melewati musim pandemi. Dia menegaskan bahwa momentum ibadah kurban bisa menjadi inspirasi terbentuknya solidaritas sosial.
"Tahun-tahun ini, kita semua diuji untuk membuktikan jiwa kepahlawanan. Terlebih saat kita melewati musim pandemi yang memberi dampak kesulitan multidimensi, maka pelaksanaan ibadah qurban berikut kandungan makna di dalamnya, memberi inspirasi mendasar bagi kita semua tentang solidaritas sosial agar kita bisa mengatasi wabah ini secara bersama-sama," pungkasnya.
(maf)