Ketua DPD RI Imbau Petugas Lebih Sensitif Hadapi Masyarakat Saat Operasi PPKM Darurat
loading...
A
A
A
"Ada banyak orang yang terpaksa tetap harus keluar rumah agar mendapatkan penghasilan. Kita lihat di media sosial juga sudah mulai banyak pandangan negatif akibat ketidakpekaan petugas saat melakukan penertiban dalam pelaksanaan PPKM Darurat. Hal ini harus dihindari," sambung LaNyalla.
Ia pun meminta pimpinan TNI/Polri dan Kepala Daerah memberikan pemahaman lebih mendalam kepada petugas pelaksana penertiban PPKM Darurat di lapangan. Menurutnya, petugas harus selalu diingatkan supaya mengedepankan unsur humanis saat berhadapan dengan masyarakat.
"Jangan gunakan kekerasan kepada warga, baik itu lisan maupun fisik dalam setiap operasi terkait PPKM Darurat. Kalau pertikaian terus menerus terjadi saat adanya penertiban, PPKM bukan tidak mustahil bisa gagal dan justru menjadi bumerang bagi pemerintah," tuturnya.
Untuk itu, LaNyalla memberikan apresiasi terhadap aksi humanis petugas, seperti yang dilakukan Kapolsek Pulogadung Kompol Beddy Suwendi, saat sidak ke Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Kompol Beddy Suwendi diketahui menemukan masih ada pedagang yang tetap buka melebihi batas jam operasi.
"Tapi, Beliau tidak membentak, dan mengingatkan pedagang secara baik-baik. Bahkan Kompol Beddy membeli sebagian dagangan pedagang yang terjaring operasi, agar mereka mau menutup lapaknya. Ini pendekatan yang sangat baik," ucap LaNyalla.
Apresiasi juga diberikan LaNyalla untuk Kasatpol PP Kota Bogor Agus Syach. Saat mendatangi sejumlah lapak pedagang, Agus Syach mengizinkan pedagang membuka warung hingga lebih malam. Syaratnya, tidak boleh makan di tempat. Agus Syach juga memberikan bantuan sembako kepada para pedagang yang ia datangi.
"Seluruh petugas harus meneladani cara Kapolsek Pulogadung dan Kasatpol PP Kota Bogor dalam menghadapi masyarakat. Metode komunikasi dan kepekaan petugas akan menjadi modal keberhasilan PPKM Darurat," ucapnya.
(zik)