Arief Poyuono Yakin Gerindra dan PKS Berkoalisi di Pilpres 2024, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono tidak sepakat dengan pernyataan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro yang memprediksi koalisi Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sulit terwujud di Pilpres 2024 . Arief justru memiliki pandangan yang berbeda dengan Siti Zuhro.
Arief meyakini bahwa koalisi antara Partai Gerindra dengan PKS di Pilpres 2024 sangat terbuka. Alasannya, Arief melihat hubungan para elite PKS dan Gerindra sejauh ini sangat terjalin erat.
"Hanya karena Gerindra di pemerintahan saja, jadi agak berseberangan dalam hal melakukan perjuangannya, yang mana PKS walau di luar pemerintahan tapi tidak terlalu keras terhadap pemerintah dalam melakukan kritik-kritik serta PKS malah seringkali sepakat juga dengan program-program pemerintah," kata Arief Poyuono kepada SINDOnews, Selasa (13/7/2021).
Menurut Arief, PKS berbeda dengan Partai Demokrat yang sama-sama berada di luar pemerintahan. Kata Arief, Partai Demokrat terlihat sangat berseberangan dengan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi, koalisi PKS-Gerindra akan sangat mungkin, apalagi jika nantinya Gerindra ternyata justru ditinggal partai-partai koalisi di pemerintah untuk berkoalisi di Pemilu 2024," ujar Arief Poyuono, mantan wakil ketua umum Partai Gerindra ini.
Menurut Arief, tidak mudah membangun koalisi dengan partai-partai yang berada di kekuasaan saat ini untuk Pilpres 2024. Karena, lanjut dia, partai-partai pendukung pemerintah saat ini akan mencari figur calon presiden 2024 yang bisa meningkatkan suara partai masing-masing.
"Karena kinerja Prabowo di kabinet akan jadi ukuran juga untuk dijadikan ukuran berkoalisi, apakah kinerjanya bagus dan terukur tidak. Nah PKS sebagai sahabat dan kawan sejati pasti akan mau berkoalisi lagi dengan Gerindra, sebab sudah terbukti PKS dukung Prabowo suaranya naik signifikan di Pemilu 2019," pungkasnya.
Arief meyakini bahwa koalisi antara Partai Gerindra dengan PKS di Pilpres 2024 sangat terbuka. Alasannya, Arief melihat hubungan para elite PKS dan Gerindra sejauh ini sangat terjalin erat.
"Hanya karena Gerindra di pemerintahan saja, jadi agak berseberangan dalam hal melakukan perjuangannya, yang mana PKS walau di luar pemerintahan tapi tidak terlalu keras terhadap pemerintah dalam melakukan kritik-kritik serta PKS malah seringkali sepakat juga dengan program-program pemerintah," kata Arief Poyuono kepada SINDOnews, Selasa (13/7/2021).
Menurut Arief, PKS berbeda dengan Partai Demokrat yang sama-sama berada di luar pemerintahan. Kata Arief, Partai Demokrat terlihat sangat berseberangan dengan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi, koalisi PKS-Gerindra akan sangat mungkin, apalagi jika nantinya Gerindra ternyata justru ditinggal partai-partai koalisi di pemerintah untuk berkoalisi di Pemilu 2024," ujar Arief Poyuono, mantan wakil ketua umum Partai Gerindra ini.
Menurut Arief, tidak mudah membangun koalisi dengan partai-partai yang berada di kekuasaan saat ini untuk Pilpres 2024. Karena, lanjut dia, partai-partai pendukung pemerintah saat ini akan mencari figur calon presiden 2024 yang bisa meningkatkan suara partai masing-masing.
"Karena kinerja Prabowo di kabinet akan jadi ukuran juga untuk dijadikan ukuran berkoalisi, apakah kinerjanya bagus dan terukur tidak. Nah PKS sebagai sahabat dan kawan sejati pasti akan mau berkoalisi lagi dengan Gerindra, sebab sudah terbukti PKS dukung Prabowo suaranya naik signifikan di Pemilu 2019," pungkasnya.
(zik)