Tahlilan Rachmawati Soekarnoputri, Putra Almarhumah Ungkap Pemikiran Ibunda

Jum'at, 09 Juli 2021 - 21:17 WIB
loading...
Tahlilan Rachmawati Soekarnoputri, Putra Almarhumah Ungkap Pemikiran Ibunda
Hendra Rahtomo alias Romy Soekarno putra almarhumah Rachmawati Soekarnoputri menegaskan semasa hidup ibunya sadar untuk mencapai bangsa adil dan makmur. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Hendra Rahtomo alias Romy Soekarno putra almarhumah Rachmawati Soekarnoputri menegaskan semasa hidup ibunya sadar untuk mencapai bangsa adil dan makmur diperlukan masyarakat yang cerdas.



Menurutnya, almarhumah adalah sosok yang pantang menyerah, sosok yang sungguh meyakini apa yang menjadi ajaran Bung Karno tentang marhanisme.

"Berangkat dari keberadaan wong cilik, petani, buruh, nelayan dan seluruh kaum miskin yang ada di Indonesia lainnya yang selama hidupnya terjajah oleh kapitalisme dan imperialisme," ungkapnya.

Maka dari itu, inilah prinsip dan keyakninan mendiang bahwa selama rakyat Indonesia masih miskin,selama ketidakadilan, kebodohan dan kemelaratan masih mencengkeram sendi kehidupan rakyat disitulah adanya perjuangan.

"Lalu ada pepatah api nan kunjung padam, bukan disitu saja kalau esok harinya pada 4 Juli 2021, rakyat marhaen dan kaum marhanisme Indonesia merayakan 94 tahunnya berdiri PNI yang didirikan Bung Karno bapak marhaen Indonesia," katanya.

Menurutnya, ketika rezim orde baru menghancurkan seluruh sendi kekuatan pengikut ajaran Bung Karno, Racmhawati membangun kekuatan marhaen dengan berjuang dalam organisasi gerakan pemuda marhaen dan forum komunikasi front marhaen.

"Ibu kami sadar bahwa untuk mencapai masyarakat adil dan makmur diperlukan masyarakat yang cerdas. Oleh karena itu pada tahun 1980 beliau bersama tokoh-tokoh marhaenisme mendirikan Yayasan Pendidikan Soekarno, hebatnya walaupun bentuknya seperti ormas dimulai dari DPP sampai DPC," katanya.

Menurutnya, sumbangsih Yayasan Pendidikan Soekarno untuk melawan de-soekarnoisasi cukup besar, masyarakat Indonesia pada saat itu, walau dibawah represi pemerintah orde baru yang membaca kembali pemikiran oleh gagasan bung karno melalui buku-buku yang dipublikasi oleh Yayasan Pendidkan Soekarno.

"Ibu kami memberikan kata peringatan sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal kembali ajaran bung karno hingga pada tahun 1981 beliau berinisiatif mendirikan Universitas Bung Karno," kenangnya.

Melalui dunia pendidikan itulah, kata Romy, beliau bertekad untuk memerdekakan generasi muda Indonesia dari rasa takut berbicara, beliau mendobrak sistem pendidikan yang saat itu kental dengan berbagai bentuk tindakan represif otoriter.

"Melalui pendidikan beliau berjuang menghasilkan watak politik. Tidak hanya itu beliau juga bertekad kembali untuk menghasilkan jiwa-jiwa yang merdeka di kalangan mahasiswa indonesia," paparnya.

Menurutnya, apa yang dicita-citakan Rachmawati bukanlah romantisme masa lalu, tapi memang sebagai cita-cita dari sosok yang langsung digembleng oleh Bung Karno sejak kecil.

"Diajarkan tentang nasionalisme, maka dia lahir sebagai sosok ideologis," katanya.

Amarhumah kata dia adalah banteng Soekarnois yang tidak pernah mengambil jalan pemerintah.

"Bagi beliau semangat rasa cinta tanah air tetap harus dikebumikan dalam perjuangan menyuarakan hati nurani rakyat yang dibungkam pada saat itu," ungkapnya.

"Atas dasar itulah perjuangan lewat pendidikan dipilih oleh beliau hal itu berangkat dari realita sejarah, ketika nusantara terjajah oleh kolonialisme, api perjuangan itu berasal dari dunia pendidikan," tegasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1569 seconds (0.1#10.140)