PPKM Darurat, KSPI Minta Buruh Diperhatikan lewat 6 Hal Ini

Selasa, 06 Juli 2021 - 13:27 WIB
loading...
PPKM Darurat, KSPI Minta Buruh Diperhatikan lewat 6 Hal Ini
Presiden KSPI Said Iqbal meminta pemerintah memperhatikan kesehatan kaum buruh di masa PKM Darurat. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kelompok buruh menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dibuat pemerintah tidak perlu diperdebatkan. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) dan buruh Indonesia menegaskan dukungan terhadap upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

“KSPI berada dalam garda terdepan bersama pemerintah untuk menanggulangi Covid-19,” kata Presiden KSPI Said Iqbal melalui keterangannya, Selasa (6/7/2021).

Untuk itu, Iqbal mengatakan bukan ancaman dan gertakan PHK yang dibutuhkan saat ini. Sebaliknya, yang ditunggu kaum buruh adalah tindakan nyata dari para menteri dan pejabat terkait untuk mencegah penularan Covid-19.

Masker, obat, vitamin, hingga imboost yang diberikan secara gratis kepada para buruh dan masyarakat melalui jaringan klinik dan apotek BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia, khususnya yang sedang melakukan isolasi mandiri akan sangat membantu mencegah penularan ke keluarga.

“Angka penularan ini sangat tinggi sekali. Buruh memiliki resiko terpapar Covid-19 cukup tinggi, karena setiap hari mereka harus berangkat ke pabrik. Hampir di mayoritas anggota KSPI di klaster pabrik," terangnya.



Iqbal mengakui, kesehatan dan ekonomi di masa pandemi ini memang persoalan dilematis. Tetapi bukan berarti hal itu tida bisa diselesaikan. “Persoalan dilematis mengenai kesehatan dan ekonomi atau ledakan PHK harus dirumuskan dalam kebijakan pemerintah yang tepat dan terukur, bukan dengan ancaman atau gertakan,” ujar Said Iqbal.

Menurut dia, pemerintah dapat mengatur waktu operasional pabrik untuk menghindari ledakan PHK, merumahkan, atau memotong gaji karyawan. ”Kebijakan ini yang ditunggu buruh dan rakyat, bukan ancaman menteri dan sekedar omongan tidak boleh ada PHK,” tuturnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Nasional FSPMI dan Governing Body ILO ini mengusulkan sejumlah hal untuk penanggulangan Covid-19 di klaster pabrik.

Pertama, memberikan masker, obat, dan vitamin gratis kepada buruh (termasuk yang isoman) secara masif di seluruh Indonesia. Kedua, klinik, apotek, dan puskesmas jaringan BPJS Kesehatan bisa menerima pengambilan obat, vitamin, dan masker gratis bagi buruh dan keluarga peserta BPJS Kesehatan yang sedang isoman. Harus ada pengecualian di tengah pandemi ini. Karena selama ini BPJS tidak menanggung biaya isoman tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1490 seconds (0.1#10.140)