Demokrat Pertanyakan Simulasi Voxpol Center Tak Pasangkan AHY-Airlangga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mempertanyakan survei Voxpol Center yang tak memasangkan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY )dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto .
"Saya rada (agak) tak enak juga kok tak ada yah, Ketum kami dipasangkan dengan Pak Airlangga gitu yah, terus dengan PDIP, adanya dengan Bang Anies (Baswedan), Bang Ridwan Kamil, dan Pak Muhaimin," katanya dalam rilis hasil survei Voxpol Center tentang Capres 2024 di akun Youtube Voxpol Center Official, Sabtu (3/7/2021).
Menurutnya, sejauh ini Demokrat belum membicarakan siapa capres yang bakal diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Masih banyak waktu 3 tahun ke depan untuk mengubah segala sesuatunya, termasuk dari segi elektabilitas, apalagi saat ini situasinya tengah pandemi.
Baca juga: Survei Voxpol Center: Ganjar Pranowo Presiden RI Bila Pilpres Digelar Sekarang
"Di sini pejabat publik akan terlihat kinerjanya, rakyat akan menilainya juga nantinya apakah kinerjanya itu sesuai dan pas begitu juga dengan tokoh-tokoh, termasuk Ketum kami, apakah kami dekat dengan rakyat selama 3 tahun ke depan nanti ataukah tidak, nah ini akan ada penilaiannya di 2024," tuturnya.
Menurut Herzaky, siapa pun masih terbuka untuk diusung oleh Demokrat, apalagi putra terbaik bangsa. Sejauh ini, memang ada aspirasi dari para kader Demokrat agar AHY maju pada Pilpres 2024, hanya Ketum Demokrat itu menyampaikan masih fokus membantu masyarakat Indonesia yang tengah kesusahan karena pandemi.
"Kita lakukan kerja-kerja politik berkoalisi dengan rakyat. Menjelang 2024 baru kita bicara siapa capres dari Demokrat dan berkoalisi dengan partai apa, selama ini kami masih terbuka," katanya.
Baca juga: Simulasi Paslon 2024, Elektabilitas Prabowo Subianto-Anies Baswedan Tertinggi
Ia berterima kasih pada Voxpol Center karena hasil surveinya itu membantu Demokrat memahami apakah kerjanya itu sudah berada di jalur yang tepat atau kah belum. Survei itu juga memacu Demokrat untuk terus konsisten bersama rakyat.
"Kami lihat juga di situ ada hasil elektabilitasnya Mas AHY juga konsisten sebagai satu-satunya tokoh publik yang tak punya jabatan publik. Lainnya rata-rata menteri dan kepala daerah, tapi kami selalu konsisten Mas AHY di posisi 5-6 besar, bahkan ada survei yang menempatkan di posisi 14 dan di antara Ketum Partai Mas AHY berada di posisi dua," katanya.
Terkait isu jabatan Presiden 3 Periode, tambahnya, sejatinya sudah sangat jelas dan tegas dijelaskan oleh Konstitusi. Apalagi, itu juga amanah dari reformasi, yang mana intinya masa jabatan Presiden dibatasi 2 periode.
"Inti reformasi itu masa jabatan presiden menjadi 2 periode, sehingga sangat disayangkan kalau kita mau set back. Ini bagian penting dari Reformasi 98 lalu, sangat disayangkan kalau setelah diperjuang habis-habisan dan kita ingin ada perbaikan di tahun 98 itu, kita malah kembali lagi ke era orde baru pada tahun 2024," katanya.
"Saya rada (agak) tak enak juga kok tak ada yah, Ketum kami dipasangkan dengan Pak Airlangga gitu yah, terus dengan PDIP, adanya dengan Bang Anies (Baswedan), Bang Ridwan Kamil, dan Pak Muhaimin," katanya dalam rilis hasil survei Voxpol Center tentang Capres 2024 di akun Youtube Voxpol Center Official, Sabtu (3/7/2021).
Menurutnya, sejauh ini Demokrat belum membicarakan siapa capres yang bakal diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Masih banyak waktu 3 tahun ke depan untuk mengubah segala sesuatunya, termasuk dari segi elektabilitas, apalagi saat ini situasinya tengah pandemi.
Baca juga: Survei Voxpol Center: Ganjar Pranowo Presiden RI Bila Pilpres Digelar Sekarang
"Di sini pejabat publik akan terlihat kinerjanya, rakyat akan menilainya juga nantinya apakah kinerjanya itu sesuai dan pas begitu juga dengan tokoh-tokoh, termasuk Ketum kami, apakah kami dekat dengan rakyat selama 3 tahun ke depan nanti ataukah tidak, nah ini akan ada penilaiannya di 2024," tuturnya.
Menurut Herzaky, siapa pun masih terbuka untuk diusung oleh Demokrat, apalagi putra terbaik bangsa. Sejauh ini, memang ada aspirasi dari para kader Demokrat agar AHY maju pada Pilpres 2024, hanya Ketum Demokrat itu menyampaikan masih fokus membantu masyarakat Indonesia yang tengah kesusahan karena pandemi.
"Kita lakukan kerja-kerja politik berkoalisi dengan rakyat. Menjelang 2024 baru kita bicara siapa capres dari Demokrat dan berkoalisi dengan partai apa, selama ini kami masih terbuka," katanya.
Baca juga: Simulasi Paslon 2024, Elektabilitas Prabowo Subianto-Anies Baswedan Tertinggi
Ia berterima kasih pada Voxpol Center karena hasil surveinya itu membantu Demokrat memahami apakah kerjanya itu sudah berada di jalur yang tepat atau kah belum. Survei itu juga memacu Demokrat untuk terus konsisten bersama rakyat.
"Kami lihat juga di situ ada hasil elektabilitasnya Mas AHY juga konsisten sebagai satu-satunya tokoh publik yang tak punya jabatan publik. Lainnya rata-rata menteri dan kepala daerah, tapi kami selalu konsisten Mas AHY di posisi 5-6 besar, bahkan ada survei yang menempatkan di posisi 14 dan di antara Ketum Partai Mas AHY berada di posisi dua," katanya.
Terkait isu jabatan Presiden 3 Periode, tambahnya, sejatinya sudah sangat jelas dan tegas dijelaskan oleh Konstitusi. Apalagi, itu juga amanah dari reformasi, yang mana intinya masa jabatan Presiden dibatasi 2 periode.
"Inti reformasi itu masa jabatan presiden menjadi 2 periode, sehingga sangat disayangkan kalau kita mau set back. Ini bagian penting dari Reformasi 98 lalu, sangat disayangkan kalau setelah diperjuang habis-habisan dan kita ingin ada perbaikan di tahun 98 itu, kita malah kembali lagi ke era orde baru pada tahun 2024," katanya.
(abd)