BPOM Nyatakan Sinovac untuk Remaja Aman, Ketua DPD RI Berharap Pandemi Covid-19 Bisa Segera Ditekan
loading...

Dikeluarkannya izin edar darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk Vaksin Sinovac bagi anak usia remaja, disambut baik Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Dikeluarkannya izin edar darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk Vaksin Sinovac bagi anak usia remaja, disambut baik Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Dia berharap langkah ini bisa menekan bahkan menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Kabar BPOM telah mengeluarkan izin edar vaksin untuk remaja, cukup menggembirakan. Pemberian vaksin pada anak-anak usia 12-17 tahun bisa membantu menekan penyebaran Covid-19 di kalangan anak-anak dan remaja yang mulai meningkat," tutur LaNyalla, Selasa (29/6/2021).
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut kasus Covid-19 di kalangan anak-anak cukup tinggi, mencapai 12,5 persen. "Artinya, 1 dari 8 kasus terkonfirmasi itu adalah anak. Bahkan dilaporkan juga, angka kematian Covid-19 pada anak mencapai 30 persen untuk usia 10-18 tahun. Untuk itu memang diperlukan upaya perlindungan lebih untuk anak-anak kita yang merupakan generasi penerus bangsa," tuturnya.
Baca juga: Nelayan, ABK dan Warga Pesisir Kota Makassar Terima Vaksin Covid-19
Meski begitu, LaNyalla meminta agar keamanan anak diperhatikan dalam pemberian vaksin ini. Apalagi, pemerintah belum menginformasikan bagaimana metode pemberian vaksin bagi anak. "Saya berpesan agar distribusi vaksin betul-betul memerhatikan keamanan dan kenyamanan bagi anak. Walaupun vaksin ini baru bisa untuk remaja, kita berharap agar dalam waktu dekat sudah bisa ditemukan vaksin yang aman bagi bayi, balita hingga usia 5-11 tahun," jelasnya.
"Kabar BPOM telah mengeluarkan izin edar vaksin untuk remaja, cukup menggembirakan. Pemberian vaksin pada anak-anak usia 12-17 tahun bisa membantu menekan penyebaran Covid-19 di kalangan anak-anak dan remaja yang mulai meningkat," tutur LaNyalla, Selasa (29/6/2021).
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut kasus Covid-19 di kalangan anak-anak cukup tinggi, mencapai 12,5 persen. "Artinya, 1 dari 8 kasus terkonfirmasi itu adalah anak. Bahkan dilaporkan juga, angka kematian Covid-19 pada anak mencapai 30 persen untuk usia 10-18 tahun. Untuk itu memang diperlukan upaya perlindungan lebih untuk anak-anak kita yang merupakan generasi penerus bangsa," tuturnya.
Baca juga: Nelayan, ABK dan Warga Pesisir Kota Makassar Terima Vaksin Covid-19
Meski begitu, LaNyalla meminta agar keamanan anak diperhatikan dalam pemberian vaksin ini. Apalagi, pemerintah belum menginformasikan bagaimana metode pemberian vaksin bagi anak. "Saya berpesan agar distribusi vaksin betul-betul memerhatikan keamanan dan kenyamanan bagi anak. Walaupun vaksin ini baru bisa untuk remaja, kita berharap agar dalam waktu dekat sudah bisa ditemukan vaksin yang aman bagi bayi, balita hingga usia 5-11 tahun," jelasnya.
Lihat Juga :