Kasus Corona Melonjak, Sistem Kesehatan Indonesia Dinilai Makin Kedodoran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia tengah mengalami lonjakan kasus virus Corona (Covid-19). Hal itu salah satunya dibuktikan dengan besarnya persentase keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan. Bahkan, banyak di antara pasien positif Covid yang tidak bisa mendapatkan ranjang.
Baca juga: Puluhan Nakes di Depok Terpapar Corona di Tengah Lonjakan Pasien Covid-19
Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan, saat ini Indonesia sedang berhadapan dengan situasi pandemi yang semakin memburuk. "Sementara sistem kesehatan kita makin kedodoran," ucapnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (25/6/2021).
Netty mengatakan pemerintah pusat harus bergerak cepat dan jangan melemparkan tanggung jawab kepada pemerintah daerah. "Dengan Bed Occupancy Rate (BOR) yang hampir mencapai 90 persen, pemerintah harus berani mengambil skenario PSBB ketat atau lockdown, terutama di daerah dengan zona merah," jelas dia.
Pemerintah juga harus menyiapkan rumah sakit lapangan, memfungsikan tempat-tempat umum, seperti asrama haji dan sekolah, sebagai tempat isolasi bagi pasien bergejala ringan sampai sedang, serta menyiagakan tenaga kesehatan dengan segala APD dan insentifnya.
"Skenario tenaga kesehatan cadangan perlu disiapkan, termasuk bekerja sama dengan TNI/Polri untuk menambah jumlah nakes," jelas Netty.
Di samping itu, ia menambahkan, akselerasi vaksinasi juga harus dilakukan. Pemerintah harus memastikan ketersediaan vaksin dengan tingkat efikasi memadai, proses distribusi yang merata dan cepat, jumlah sasaran tervaksin sesuai target serta edukasi pada masyarakat agar memahami kinerja vaksin dalam membangun kekebalan tubuh.
Baca juga: Puluhan Nakes di Depok Terpapar Corona di Tengah Lonjakan Pasien Covid-19
Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan, saat ini Indonesia sedang berhadapan dengan situasi pandemi yang semakin memburuk. "Sementara sistem kesehatan kita makin kedodoran," ucapnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (25/6/2021).
Netty mengatakan pemerintah pusat harus bergerak cepat dan jangan melemparkan tanggung jawab kepada pemerintah daerah. "Dengan Bed Occupancy Rate (BOR) yang hampir mencapai 90 persen, pemerintah harus berani mengambil skenario PSBB ketat atau lockdown, terutama di daerah dengan zona merah," jelas dia.
Pemerintah juga harus menyiapkan rumah sakit lapangan, memfungsikan tempat-tempat umum, seperti asrama haji dan sekolah, sebagai tempat isolasi bagi pasien bergejala ringan sampai sedang, serta menyiagakan tenaga kesehatan dengan segala APD dan insentifnya.
"Skenario tenaga kesehatan cadangan perlu disiapkan, termasuk bekerja sama dengan TNI/Polri untuk menambah jumlah nakes," jelas Netty.
Di samping itu, ia menambahkan, akselerasi vaksinasi juga harus dilakukan. Pemerintah harus memastikan ketersediaan vaksin dengan tingkat efikasi memadai, proses distribusi yang merata dan cepat, jumlah sasaran tervaksin sesuai target serta edukasi pada masyarakat agar memahami kinerja vaksin dalam membangun kekebalan tubuh.
(maf)