Akhmad Sahal 'Bela' Habib Rizieq, Anggap Vonis 4 Tahun Penjara Berlebihan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vonis empat tahun penjara terhadap Habib Rizieq Shihab dalam kasus penyembunyian hasil tes swabnya di RS Ummi dianggap melukai rasa keadilan. Bukan saja dianggap sebagai bentukan kepongahan, vonis penjara yang dijatuhkan pun dianggap berlebihan.
Kritik atas vonis tersebut tidak hanya disuarakan para pendukung Habib Rizieq, tetapi juga disampaikan Akhmad Sahal, sosok yang selama ini banyak berseberangan dengan Habib Rizieq maupun Front Pembela Islam (FPI). Bukan rahasia lagi, Sahal kerap mengkritik sikap dan sepak terjang Habib Rizieq dan FPI.
Tetapi dalam kasus swab RS Ummi, Sahal ”membela” kepentingan Habib Rizieq. Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika yang juga pegiat media sosial itu berpendapat tidak seharusnya Habib Rizieq divonis sebesar itu.
”Ini berlebihan. Kalo Rizieq divonis 4 thn krn tebar kebencian SARA kek ancam penggal kepala dll, saya setuju. Tp kalo krn kasus Data Swab, ini lebay,” tulis Sahal lewat akun twitter @sahaL_AS, Kamis (24/6/2021).
Sahal lalu mengingatkan perintah agama untuk bersikap adil, bahkan untuk orang atau kelompok yang paling dibenci sekalipun. ”Jgnlah kebencianmu pada suatu kaum membuatmu ga adil, kata Quran,” cuit dia.
Kritik atas vonis tersebut tidak hanya disuarakan para pendukung Habib Rizieq, tetapi juga disampaikan Akhmad Sahal, sosok yang selama ini banyak berseberangan dengan Habib Rizieq maupun Front Pembela Islam (FPI). Bukan rahasia lagi, Sahal kerap mengkritik sikap dan sepak terjang Habib Rizieq dan FPI.
Tetapi dalam kasus swab RS Ummi, Sahal ”membela” kepentingan Habib Rizieq. Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika yang juga pegiat media sosial itu berpendapat tidak seharusnya Habib Rizieq divonis sebesar itu.
”Ini berlebihan. Kalo Rizieq divonis 4 thn krn tebar kebencian SARA kek ancam penggal kepala dll, saya setuju. Tp kalo krn kasus Data Swab, ini lebay,” tulis Sahal lewat akun twitter @sahaL_AS, Kamis (24/6/2021).
Sahal lalu mengingatkan perintah agama untuk bersikap adil, bahkan untuk orang atau kelompok yang paling dibenci sekalipun. ”Jgnlah kebencianmu pada suatu kaum membuatmu ga adil, kata Quran,” cuit dia.
(muh)