Ketimbang Lockdown Jakarta, Politikus PDIP Ini Usul PPKM Mikro Ekstra Ketat

Jum'at, 18 Juni 2021 - 17:32 WIB
loading...
Ketimbang Lockdown Jakarta,...
Seorang tenaga kesehatan membersihkan diri usai bertugas merawat pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa 15 Juni 2021. Foto/ANTARA/M Risyal Hidayat/nz
A A A
JAKARTA - Usulan untuk memberlakukan lockdown atau penutupan kawasan dan pembatasan kegiatan fisik bermunculan, menyikapi melonjaknya kasus Covid-19 dan meluasnya virus varian baru di Tanah Air, khususnya DKI Jakarta.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo menilai usulan lockdown patut dipikirkan, namun tidak seperti yang diberlakukan seperti di negara-negara lain. "Saya kira kita pikirkan ide Jakarta untuk di-lockdown, tetapi dengan tidak seperti di negara lain, tapi dengan ciri khas kita ya," kata Rahmad saat dihubungi, Jumat (18/6/2021).

Namun, Rahmad mengusulkan jika diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro tapi dengan penerapan yang sangat ketat.

Artinya, selama dua minggu ini tidak ada aktivitas atau tetap ada aktivitas diminimalkan. Kegiatan perkantoran dibatasi hanya 10% atau paling banyak 20% dan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dimaksimalkan di kantor

"Selama dua minggu itu kita benar-benar ikatkan tali pinggang seluruhnya baik pemerintahan, kantor pemerintahan, swasta maupun masyarakatnya," sarannya.

Rahmad mengingatkan, PPKM Mikro dengan ekstra ketat itu tidak hanya berlaku di Jakarta saja, tapi butuh kerja sama atau saling gotong royong dengan pemerintah daerah (pemda) dan warga yang ada di kawasan Jabodetabek, yang sampai saat ini masih menjadi klaster yang sangat tinggi paparannya.

Wacana lockdown DKI Jakarta dinilai bagus tetapi Rahmad lebih condong kepada PPKM skala mikro yang sangat diperketat. Ditambah dengan aturan-aturan yang membuat aktivitas benar-benar dibatasi dan dimasifkan dalam menegakkan aturan.

Dengan demikian, kata dia, kerumunan-kerumunan benar-benar dihindari dan bagi pihak yang nekat membuat kerumunan maka harus tutup. "Itulah yang harus kita lakukan, kalau tidak, mau tempat tidurnya diperbanyak, ditambah, kalau kita tetap tidak mengindahkan protokol kesehatan saya kira percuma. Sampai kapanpun tidak akan mampu rumah sakit kalau kita terus nertambah, kalau kita semua tidak mengindahkan protokol kesehatan," ungkap Rahmad.

Rahmad menegaskan, butuh ketegasan dalam menegakkan disiplin di PPKM skala mikro yang ketat itu, tidak hanya di Jakarta tapi juga daerah penyangga.

Menurut dia, saat ini adalah langkah tepat untuk bergotong royong dan "menarik rem". Namun nanti pada waktunya ketika kasus sudah mereda, bisa sedikit diperlonggar sambil terus menggencarkan target vaksinasi Covid-19.

"Sambil simultan PPKM skala mikro yang dimodifikasi ylebih diperketat lagi, kemudian program vaksinasi kita gencarkan dan kita naikan persentase untuk yang akan kita vaksinasi," tutur Rahmad.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Alumni Relawan RSDC...
Alumni Relawan RSDC Wisma Atlet Hadiri Reuni dan Halalbihalal di Markas Marinir
Mitigasi Inklusif Kolaboratif...
Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Non Alam Pandemi
3 Orang Jadi Tersangka,...
3 Orang Jadi Tersangka, Kasus Pengadaan APD Covid-19 Rugikan Negara Rp319 Miliar
SBY Lapor ke Jokowi...
SBY Lapor ke Jokowi Jadi Penasihat Khusus Aliansi Sedunia Membasmi Malaria
WHO Sebut Tren Kerja...
WHO Sebut Tren Kerja Jarak Jauh Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Pekerja
Sejumlah Menteri Dijadwalkan...
Sejumlah Menteri Dijadwalkan Hadiri Indonesia Re International Conference 2024
KPK Sebut Bansos Presiden...
KPK Sebut Bansos Presiden yang Dikorupsi Sebanyak 6 Juta Paket
KPK Usut Dugaan Korupsi...
KPK Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Bansos 2020, Jokowi: Silakan Diproses
Pembangunan Daerah ke...
Pembangunan Daerah ke Depan (Pemikiran)
Rekomendasi
Bank Jatim Gelar Aksi...
Bank Jatim Gelar Aksi Kemanusiaan Donor Darah
Diluar Nalar! Tenny...
Diluar Nalar! Tenny Tap Ungkap Kisah Nyata Ruda Paksa Paling Mencekam di Kanal YouTube
3 Dendam Israel ke Paus...
3 Dendam Israel ke Paus Fransiskus, hingga Enggan Mengirim Pejabat Senior ke Pemakaman
Berita Terkini
Profil Connie Rahakundini...
Profil Connie Rahakundini Bakrie, Pembawa Dokumen Rahasia Hasto Ternyata Pernah Dituduh Agen Mossad dan KGB
4 menit yang lalu
Trust Indonesia Desak...
Trust Indonesia Desak Dewan Pers Tertibkan Media Abal-Abal yang Kerap Memeras
23 menit yang lalu
Profil 2 Jenderal TNI...
Profil 2 Jenderal TNI Purn yang Ingin Wapres Gibran Lengser, Mantan Menag dan Panglima TNI Era Soeharto
1 jam yang lalu
KAJ Imbau Paroki Bunyikan...
KAJ Imbau Paroki Bunyikan Lonceng Gereja Serentak Sore Ini Iringi Pemakaman Paus Fransiskus
2 jam yang lalu
Profil Gurun Arisastra,...
Profil Gurun Arisastra, Kuasa Hukum Menteri Agama yang Pernah Laporkan Dinar Candy
2 jam yang lalu
Survei, Menag Nasaruddin...
Survei, Menag Nasaruddin Umar Dinilai Terbaik
2 jam yang lalu
Infografis
Kaya Emas, Pulau Ini...
Kaya Emas, Pulau Ini Berpotensi Diambil Alih oleh Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved