Ribut Capres 2024, Utut Adianto Sarankan Gubernur, Menko dan Puan Fokus Kerja

JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP Utut Adianto mengakui saat ini putri Ketua Umum (Ketum) PDIP, Puan Maharani tengah berkeliling ke Jawa Tengah (Jateng) dan juga Sulawesi Utara (Sulut) untuk memberikan pengarahan ke kader PDIP. Namun, kader banyak yang menyambut Puan seperti calon presiden (Capres).

"Yang saya tahu kunjungan kerja tapi kalau sembari kunjungan kerja dianggap orang mengenalkan diri boleh saja, tetapi yang saya tahu itu kunjungan kerja dengan agenda yang jelas. Kalau di sana kemudian disambut bak calon presiden itu kan daerahnya. Kita kan patokannya nanti ibu ketua umum siapa yang dicalonkan," kata Utut kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2021).

Namun, Ketua Fraksi PDIP DPR ini menyarankan kepada semua pihak agar baiknya fokus terhadap pekerjaannya masing-masing. Karena, tidak adil untuk para calon yang misalnya berasal dari TNI dan posisi lainnya, di mana mereka tidak bisa memperkenalkan diri 3,5 tahun sebelum pemilu itu.

"Kalau saran saya semua konsentrasi kepada pekerjaan masing-masing, kalau pekerjaan masing-masing baik otomatis seperti itu. Nggak bisa dong kamu orang sipil 3,5 sudah matut-matut bikin tim sukses bikin ini, pekerjaan kamu apa konsentrasi gubernur ya. konsentrasi gubernur, pekerjaan saya menko, konsentrasi sebagai menko. Itu yang bener ngga?," ujar Utut.

Apakah peringatan itu dimaksudkan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Utut membantah, karena masukannya itu juga ditujukan kepada Puan Maharani yang juga menduduki posisi sebagai Ketua DPR, agar sebaiknya fokus dulu di jabatan tersebut. "Ya engga maksud saya begitu, termasuk kepada mbak (Puan) saya sarankan berkonsentrasi sebagai ketua DPR, DPR itu kan anggaran legislasi maupun" tuturnya.

Menurut Grand Master ini, akan ada waktunya nanti untuk deklarasi sebagai capres 2024. Untuk itu, dia meminta media untuk adil juga. "Ya iyalah (ada waktunya), pers harusnya begitu bikin keadilan bikin syarat yang bener-bener buat semua orang itu bener nggak ada yg dirugikan. itu hanya ada di olahraga, tetapi apakah politik bisa, bisa," tutup Wakil Ketua Komisi I DPR ini.