Baru 3 Tahun Pimpin Jawa Barat, RK Dinilai Tak Elok Mau Nyapres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa hari belakangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menunjukkan geliat untuk maju di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Setelah menyatakan siap untuk dipinang partai politik (parpol), RK juga bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agys Harimurti Yudhoyono dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Analis Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio menilai bahwa RK ini terlalu dini memproklamirkan diri sebagai capres. Pasalnya, mantan Wali Kota Bandung itu baru memimpin Jabar jelang 3 tahun.
"Terlalu dini RK, terlalu cepat dia, dia itu kan bary 2,5 tahun jelang 3 tahun kan memimpin Jawa Barat. Masa baru sebentar kemudian sudah memproklamirkan dirinya sebagai calon presiden meninggalkan masyarakat Jawa Barat kan nggak elok ya. Kasihan masyarakat Jawa Barat sebetulnya," kata Hendri saat dihubungi, Senin (7/6/2021).
Adapun kans RK diusung parpol, pendiri lembaga riset KedaiKOPI ini mengatakan, bisa saja RK dilirik parpol selama elektabilitasnya terus naik. Hanya saja, ia melihat bahwa RK selama ini masih berada di nomor 4 paling tinggi setelah para kepala daerah lainnya.
"Ya besar saja kalau elektabilitasnya naik, cuma yang seperti ini kan Ridwan Kamil ini kan urutan kesekian setelah Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar, ada Risma, Khofifah, Ridwan Kamil ini urutan ke-4 lah," ungkapnya.
Apalagi, pria yang akrab disapa Hensat ini menambahkan, urutan RK ini belum dihitung dengan para ketum dan elite parpol yang merupakan pemilik tiket pilpres.
"Tapi kan itu belum menghitung para pemilik tiket seperti Airlangga Hartarto, Cak Imin, Puan dan lain-lain. Kalau kans sih ada, kasihan dong masa dibilang nggak ada," pungkas Hensat.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Analis Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio menilai bahwa RK ini terlalu dini memproklamirkan diri sebagai capres. Pasalnya, mantan Wali Kota Bandung itu baru memimpin Jabar jelang 3 tahun.
"Terlalu dini RK, terlalu cepat dia, dia itu kan bary 2,5 tahun jelang 3 tahun kan memimpin Jawa Barat. Masa baru sebentar kemudian sudah memproklamirkan dirinya sebagai calon presiden meninggalkan masyarakat Jawa Barat kan nggak elok ya. Kasihan masyarakat Jawa Barat sebetulnya," kata Hendri saat dihubungi, Senin (7/6/2021).
Adapun kans RK diusung parpol, pendiri lembaga riset KedaiKOPI ini mengatakan, bisa saja RK dilirik parpol selama elektabilitasnya terus naik. Hanya saja, ia melihat bahwa RK selama ini masih berada di nomor 4 paling tinggi setelah para kepala daerah lainnya.
"Ya besar saja kalau elektabilitasnya naik, cuma yang seperti ini kan Ridwan Kamil ini kan urutan kesekian setelah Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar, ada Risma, Khofifah, Ridwan Kamil ini urutan ke-4 lah," ungkapnya.
Apalagi, pria yang akrab disapa Hensat ini menambahkan, urutan RK ini belum dihitung dengan para ketum dan elite parpol yang merupakan pemilik tiket pilpres.
"Tapi kan itu belum menghitung para pemilik tiket seperti Airlangga Hartarto, Cak Imin, Puan dan lain-lain. Kalau kans sih ada, kasihan dong masa dibilang nggak ada," pungkas Hensat.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(muh)