Pancasila Dinilai Mampu Mencegah Radikalisme dan Terorisme
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani yang mengajak seluruh komponen bangsa menjadikan Pancasila untuk menjaga keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa dinilai tepat. Pasalnya pembumian ideologi bangsa dapat memberangus radikalisme dan terorisme.
"Tidak mungkin menyeragamkan ideologi atau falsafah. Tidak ada negara yang berhasil menyeragamkan ideologi atau falsafah," katanya.
Ia pun mengapresiasi Puan Maharani yang terus mengajak bangsa Indonesia menggali dan mengamalkan Pancasila. "Namun, pasti ada saja kelompok-kelompok masyarakat yang memilih ideologi atau falsafah lain yang bertentangan dengan Pancasila," ungkapnya.
Untuk itu, kata Harist, pemerintah mesti memberi contoh kepada rakyat dalam pengamalan Pancasila. Misalnya, setiap kebijakan yang diambil dilandaskan pada lima sila yang terkandung dalam ideologi bangsa.
"Yang penting adalah bagaimana pelaksanaan falsafah Pancasila dalam kebijakan konkrit oleh negara yang bisa mengakomodasi kepentingan semua kelompok," tutupnya.
Sebelumnya, Puan meminta semua rakyat menjadikan Pancasila sebagai inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua bangsa yang ingin besar harus berpijak pada falsafah bangsanya sendiri.
Ia pun yakin Indonesia akan menjadi bangsa besar dengan memegang teguh Pancasila.
"Kita hanya dapat menjadi bangsa yang besar jika kita berpegang teguh pada falsafah bangsa kita sendiri, yakni Pancasila, dan bukan menjiplak falsafah bangsa orang lain karena setiap bangsa memiliki akar sejarah dan budaya yang berbeda-beda," ungkap cucu Bung Karno ini.
Puan menegaskan, hanya dengan Pancasila persatuan bangsa Indonesia dapat diperkokoh. Serta dengan mengimplementasikan Pancasila tujuan bernegara dapat dicapai.
"Selamat memperingati Hari Lahirnya Pancasila yang ke 76 Tahun. Kami berharap nilai-nilai Pancasila menjadi inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila dalam tindakan dan bersatu untuk Indonesia tangguh," pungkasnya.
"Tidak mungkin menyeragamkan ideologi atau falsafah. Tidak ada negara yang berhasil menyeragamkan ideologi atau falsafah," katanya.
Ia pun mengapresiasi Puan Maharani yang terus mengajak bangsa Indonesia menggali dan mengamalkan Pancasila. "Namun, pasti ada saja kelompok-kelompok masyarakat yang memilih ideologi atau falsafah lain yang bertentangan dengan Pancasila," ungkapnya.
Untuk itu, kata Harist, pemerintah mesti memberi contoh kepada rakyat dalam pengamalan Pancasila. Misalnya, setiap kebijakan yang diambil dilandaskan pada lima sila yang terkandung dalam ideologi bangsa.
"Yang penting adalah bagaimana pelaksanaan falsafah Pancasila dalam kebijakan konkrit oleh negara yang bisa mengakomodasi kepentingan semua kelompok," tutupnya.
Sebelumnya, Puan meminta semua rakyat menjadikan Pancasila sebagai inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua bangsa yang ingin besar harus berpijak pada falsafah bangsanya sendiri.
Ia pun yakin Indonesia akan menjadi bangsa besar dengan memegang teguh Pancasila.
"Kita hanya dapat menjadi bangsa yang besar jika kita berpegang teguh pada falsafah bangsa kita sendiri, yakni Pancasila, dan bukan menjiplak falsafah bangsa orang lain karena setiap bangsa memiliki akar sejarah dan budaya yang berbeda-beda," ungkap cucu Bung Karno ini.
Puan menegaskan, hanya dengan Pancasila persatuan bangsa Indonesia dapat diperkokoh. Serta dengan mengimplementasikan Pancasila tujuan bernegara dapat dicapai.
"Selamat memperingati Hari Lahirnya Pancasila yang ke 76 Tahun. Kami berharap nilai-nilai Pancasila menjadi inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila dalam tindakan dan bersatu untuk Indonesia tangguh," pungkasnya.
(maf)