Risma Tak Sanggup Sebut Pihak yang Menekan Dirinya Terkait Data Ganda Bansos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dicecar Anggota dan Pimpinan Komisi VIII DPR mengenai 21 juta data ganda penerima bantuan sosial ( bansos ). Saat menjawab perihal isu itu, terungkap bahwa selama ini Risma mendapatkan tekanan mengenai data ganda tersebut.
"Tapi induknya, seperti (misalnya) Slamet. Itu yang kita cek. Slamet dapat 39 dengan NIK yang sama. Namun dia malah enggak terima. Seperti itu case-nya," tambahnya.
BPK Sentil BPJS Kesehatan, Masalah Data Ganda Terus Berulang
Menurut mantan Wali Kota Surabaya itu, persoalan data ganda penerima bansos ini sudah ia laporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga akhirnya dia memberanikan diri untuk mengeluarkan data ganda itu dan menghapusnya.
"Karena nyuwun sewu (mohon maaf) Pak, sekali lagi banyak sekali yang... (Risma terdiam selama beberapa detik) seperti itu," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Risma mengungkap alasannya memberanikan diri untuk menghapus data ganda dan merilisnya ke publik. "Jadi tidak ada niatan saya melaporkan atau apapun tidak ada. Tapi saya ingin data ini harus kita amankan karena bukan tidak mungkin, dan ini sudah saya laporkan ke Pak Presiden," tegasnya.
Kemudian, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menanyakan kepada Risma mengenai siapa yang menekan dirinya itu. "Yang nekan ibu itu siapa?," tanya Yandri dalam Raker.
Lalu, Risma menjawab bahwa ada pihak yang menekannya, namun dia mohon maaf belum bisa mengungkapnya. "Ada Pak mohon maaf," ungkap politikus PDIP itu.
Kemudian Yandri menegaskan, Komisi VIII DPR diberikan amanat juga terkait dengan bansos itu harus tahu mengenai pihak yang menekan Mensos itu. Dan Komisi VIII DPR termasuk pihak yang tertuduh dalam menyetujui data ganda penerima bansos dengan anggaran triliunan Rupiah yang disalurkan.
"Tapi induknya, seperti (misalnya) Slamet. Itu yang kita cek. Slamet dapat 39 dengan NIK yang sama. Namun dia malah enggak terima. Seperti itu case-nya," tambahnya.
BPK Sentil BPJS Kesehatan, Masalah Data Ganda Terus Berulang
Menurut mantan Wali Kota Surabaya itu, persoalan data ganda penerima bansos ini sudah ia laporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga akhirnya dia memberanikan diri untuk mengeluarkan data ganda itu dan menghapusnya.
"Karena nyuwun sewu (mohon maaf) Pak, sekali lagi banyak sekali yang... (Risma terdiam selama beberapa detik) seperti itu," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Risma mengungkap alasannya memberanikan diri untuk menghapus data ganda dan merilisnya ke publik. "Jadi tidak ada niatan saya melaporkan atau apapun tidak ada. Tapi saya ingin data ini harus kita amankan karena bukan tidak mungkin, dan ini sudah saya laporkan ke Pak Presiden," tegasnya.
Kemudian, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menanyakan kepada Risma mengenai siapa yang menekan dirinya itu. "Yang nekan ibu itu siapa?," tanya Yandri dalam Raker.
Lalu, Risma menjawab bahwa ada pihak yang menekannya, namun dia mohon maaf belum bisa mengungkapnya. "Ada Pak mohon maaf," ungkap politikus PDIP itu.
Kemudian Yandri menegaskan, Komisi VIII DPR diberikan amanat juga terkait dengan bansos itu harus tahu mengenai pihak yang menekan Mensos itu. Dan Komisi VIII DPR termasuk pihak yang tertuduh dalam menyetujui data ganda penerima bansos dengan anggaran triliunan Rupiah yang disalurkan.