Bakal Dilaporkan Ustaz Adi Hidayat ke Polisi, Eko Kuntadhi: Sensi Amat!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pendakwah Ustaz Adi Hidayat (UAH) berhasil menggalang dana sebesar kurang lebih Rp30 miliar untuk rakyat Palestina dalam kurun waktu enam hari. Uang tersebut pun telah disalurkan.
Akan tetapi, di tengah-tengah proses tersebut dirinya mendapat sindiran dari salah satu pegiat media sosial (Medsos) Eko Kuntadhi. Eko melalui akun Twitternya @eko_kuntadhi mennyebut dari total Rp 60 miliar yang terkumpul hanya diserahkan senilai Rp 14 miliar.
"Alhamdulillah. Terlumpul Rp60 M. Diserahkan Rp14 M," cuit Eko pada Selasa (25/5/2021).
Adi Hidayat pun buka suara, dia merasa geram atas tudingan yang hanyalah sebatas fitnah. Tak tanggung-tanggung, dia pun sudah menyiapkan pengacara untuk melaporkan pihak yang melakukan fitnah terhadapnya terkait donasi bantuan dana untuk Palestina. "Jangan ganggu singa yang sedang berzikir. Kalau sudah mengaum, itu akan sangat sulit untuk dihentikan," kata Adi Hidayat dalam video bertajuk "Masih Mau Audit! Ini Laporannya!.
Adi Hidayat mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pengacara dan pihak lainya. "Tolong jangan siapkan materai karena saya sudah banyak materai ini kepada orang-orang yang fitnah dan sebagainya. Saya sudah tempuh langkah hukum," ungkapnya.
Seakan tak mau kalah, Eko pun mencuitkan narasi tunggal. Dengan menampilkan potongan tangkapan layar, dia menyindir orang yang hendak melaporkannya ke Polisi lantaran cuitannya. "Hahahaha. Twit kayak gini dilaporin polisi. Sensi amat!," tulis Eko dalam cuitanmya dikutip Senin (30/5/2021).
Di cuitan yang lain, dia menjelaskan bahwasanya secara logika, siapapun yang mengumpulkan dana publik harus siap ditanyain publik. Menurutnya, kemana dana tersebut disalurkan harus dipaparkan secara terbuka. "Kalau ditanyain malah baper, ya enggak usah ngumpulin duit dari publik. Rogoh dari kantong sendiri aja," jelas Eko.
Selain itu, kata Eko, keterbukaan publik amat penting karena bisa saja dana itu disalahgunakan. Salah satu contohnya dengan cara menyalurkan kepada lembaga yang bersimpati pada teroris di Suriah. Di samping itu, sambung Eko para teroris di-support oleh Israel. "Sama aja memberi amunisi buat menghancurkan Palestina lewat pintu belakang," tandasnya.
Akan tetapi, di tengah-tengah proses tersebut dirinya mendapat sindiran dari salah satu pegiat media sosial (Medsos) Eko Kuntadhi. Eko melalui akun Twitternya @eko_kuntadhi mennyebut dari total Rp 60 miliar yang terkumpul hanya diserahkan senilai Rp 14 miliar.
"Alhamdulillah. Terlumpul Rp60 M. Diserahkan Rp14 M," cuit Eko pada Selasa (25/5/2021).
Adi Hidayat pun buka suara, dia merasa geram atas tudingan yang hanyalah sebatas fitnah. Tak tanggung-tanggung, dia pun sudah menyiapkan pengacara untuk melaporkan pihak yang melakukan fitnah terhadapnya terkait donasi bantuan dana untuk Palestina. "Jangan ganggu singa yang sedang berzikir. Kalau sudah mengaum, itu akan sangat sulit untuk dihentikan," kata Adi Hidayat dalam video bertajuk "Masih Mau Audit! Ini Laporannya!.
Adi Hidayat mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pengacara dan pihak lainya. "Tolong jangan siapkan materai karena saya sudah banyak materai ini kepada orang-orang yang fitnah dan sebagainya. Saya sudah tempuh langkah hukum," ungkapnya.
Seakan tak mau kalah, Eko pun mencuitkan narasi tunggal. Dengan menampilkan potongan tangkapan layar, dia menyindir orang yang hendak melaporkannya ke Polisi lantaran cuitannya. "Hahahaha. Twit kayak gini dilaporin polisi. Sensi amat!," tulis Eko dalam cuitanmya dikutip Senin (30/5/2021).
Di cuitan yang lain, dia menjelaskan bahwasanya secara logika, siapapun yang mengumpulkan dana publik harus siap ditanyain publik. Menurutnya, kemana dana tersebut disalurkan harus dipaparkan secara terbuka. "Kalau ditanyain malah baper, ya enggak usah ngumpulin duit dari publik. Rogoh dari kantong sendiri aja," jelas Eko.
Selain itu, kata Eko, keterbukaan publik amat penting karena bisa saja dana itu disalahgunakan. Salah satu contohnya dengan cara menyalurkan kepada lembaga yang bersimpati pada teroris di Suriah. Di samping itu, sambung Eko para teroris di-support oleh Israel. "Sama aja memberi amunisi buat menghancurkan Palestina lewat pintu belakang," tandasnya.
(cip)