Potensi Kejahatan Spionase di Indonesia (Studi Kasus Eli Cohen)
loading...
A
A
A
2. Kejahatan Spionase
Menurut Buku putih pertahanan, kejahatan Spionase diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan data yang dilakukan oleh sebuah negara terhadap negara tujuan dengan berbagai cara dan metode. Hal ini disebabkan oleh perkembangan lingkungan strategis sehingga sangat sulit bagi sebuah negara untuk mengetahui ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar negeri yang mengancam kedaulatan sebuah negara sehingga sebuah negara akan berusaha untuk mendapatkan informasi dan data dengan menggunakan kekuatan intelijen militer. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi pola kejahatan dengan menggunakan internet sebagai akses utama, hal ini disebut sebagai peperangan berbasis jaringan yang mengandalkan keunggulan informasi, kejahatan semacam ini dkenal dengan perang ranah digital ataupun perang cyber.
3. Analisis Potensi Ancaman Spionase melalui pewarganegaraan
a) Berkaca dari pengalaman orang yang terlibat di dalam kejahatan Spionase
Kisah Eli Cohen
Eli Cohen merupakan mata-mata israel yang terkenal dengan sepak terjangnya dalam kegitan spionase pada tahun 1961 – 1965 di Suriah. Nama lengkap Eli Cohen adalah Eliayu ben Shaul Cohen, Eli lahir di wilayah pemukiman Yahudi, 16 Desember 1924. Karir pendidikan eli cohen sangat baik dan unggul di bidang matematika dan bahasa. Eli melakukan kejahatan mesir pertama kali di mesir sehingga membuat hubungan diplomasi antara mesir dan beberapa negara di barat menjadi buruk, namun eli harus keluar dari mesir ketika mesir melakukan kampanye anti Yahudi sehingga memaksa Eli harus keluar dari mesir kemudian masuk kembali ke Israel.
Karena alasan sumber daya alam, Israel berusaha untuk mendapatkan daerah dataran Golan yang pada saat itu menjadi benteng alam Suriah – Israel yang merupakan salah satu daerah penghasil air untuk daerah Israel. Pada saat bersamaan Suriah sedang dibantu Soviet untuk mengalihkan sumber sungai Yordan dengan tujuan agar Israel tidak mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan warga negaranya. Hal ini membuat Israell membutuhkan data yang akurat berupa proyek pengaliran air, rencana rekayasa, diagram, peta dan rincian lainya untuk perencanaan pertahanan energi Israel. Sehingga pada tahun 1960 intelijen Israel merekruit Eli sebagai agen untuk melakukan operasi spionase ke suriah. Eli bergabung dalam intelijen Mozzad Israel kemudian namanya berubah menjadi Kamel Amin Tsa’ abet, lahir di Beirut lebanon dari orang tua asli Suriah. Perjalanan awal dimulai dari berimigrasi ke Argentina dam berdagang tekstil.
Misi pertama Eli di Argentina adalah mengenal dan membangun relasi dengan Kolonel Amin Al-Hafaz, atase militer kedutaan besar Suriah, yang merupakan presiden Suriah yang terpilih dari kudeta tidak berdarah pada tahun 1963, hal ini yang membuat Eli bisa bisa masuk ke lingkaran kekuasaan Suriah. Pada tahun 1961 Cohen menjadi salah satu anggota partai Baath dan menjadi seorang pejuang Arab yang militan tanpa diketahui oleh orang lain bahwa Eli adalah seorang Yahudi. Eli menjadi salah orang penting dalam partai tersebut, keterlibatannya dalam politik ini membuat eli mendapatkan dengan mudah data rahasia negara suriah yang sangat berguna bagi pertahanan Israel.
Kedekatan Eli Cohen dengan Presiden Amin Al-hafez membuat Presiden mempersiapkan Eli untuk menjadi deputi menteri pertahanan yang selanjutnya dipersiapkan menjadi menteri pertahanan Suriah, hal ini membuat Eli dengan sangat mudah mendapatkan data yang rinci dan aktual terkait militer suriah. Kedekatan tersebut juga berpengaruh terhadap perang 6 hari, Eli menjadi salah satu masyarakat sipil yang dapat bergabung dengan militer Suriah dan Eli pada saat itu menyarankan pejabat Suriah untuk menanamkan pohon Kayu Putih (Eucalyptus) di dataran tinggi Golan dengan alasan untuk peneduhan bagi pasukan militer.
Dalam perang 6 hari tersebut itu, kegunaan pohon tersebut sangat membantu militer Israel menyerang. Angkatan Udara Israel (IAF) menyerang pepohonan Eucalyptus yang di gunakan militer Suriah untuk peneduhan tersebut sehingga Israel melakukan penyerangan ke daerah tersebut dengan mudah dan langsung menguasai daerah tersebut hingga sekarang. Eli juga mengumpulkan data dari pilot pesawat angkatan udara Suriah sehingga pada saat angkatan udara Suriah mau melakukan pemboman di Tel Aviv, militer Mozzad dengan mudahnya memberikan peringatan dan memberitahu bahwa mereka mengenal nama pilot dan juga nama keluarga dari pilot tersebut sehingga jika ada bom yang jatuh di Tel Aviv maka Mozzad akan melakukan penyerangan ke keluarga pilot-pilot tersebut. Hal itu membuat angkatan udara tidak jadi melakukan pemboman dan langsung balik ke pangkalan udara.
Kemudian terbongkarnya penyamaran Cohen terjadi di bulan Januari 1965 saat terdeteksi sinyal tinggi dari apartemen Eli yang kebetulan terletak dekat dengan operator radio dari kedutaan besar India. Kemudian Eli Cohen dihukum gantung oleh militer di Martyr’s Square di tengah kota Damaskus tanggal 18 Mei 1965 dan sampai saat ini pemerintah Suriah tidak mengizinkan untuk jenazah Eli dipulangkan ke Israel karena dianggap sebagai sebuah kejahatan luar biasa.
Menurut Buku putih pertahanan, kejahatan Spionase diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan data yang dilakukan oleh sebuah negara terhadap negara tujuan dengan berbagai cara dan metode. Hal ini disebabkan oleh perkembangan lingkungan strategis sehingga sangat sulit bagi sebuah negara untuk mengetahui ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar negeri yang mengancam kedaulatan sebuah negara sehingga sebuah negara akan berusaha untuk mendapatkan informasi dan data dengan menggunakan kekuatan intelijen militer. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi pola kejahatan dengan menggunakan internet sebagai akses utama, hal ini disebut sebagai peperangan berbasis jaringan yang mengandalkan keunggulan informasi, kejahatan semacam ini dkenal dengan perang ranah digital ataupun perang cyber.
3. Analisis Potensi Ancaman Spionase melalui pewarganegaraan
a) Berkaca dari pengalaman orang yang terlibat di dalam kejahatan Spionase
Kisah Eli Cohen
Eli Cohen merupakan mata-mata israel yang terkenal dengan sepak terjangnya dalam kegitan spionase pada tahun 1961 – 1965 di Suriah. Nama lengkap Eli Cohen adalah Eliayu ben Shaul Cohen, Eli lahir di wilayah pemukiman Yahudi, 16 Desember 1924. Karir pendidikan eli cohen sangat baik dan unggul di bidang matematika dan bahasa. Eli melakukan kejahatan mesir pertama kali di mesir sehingga membuat hubungan diplomasi antara mesir dan beberapa negara di barat menjadi buruk, namun eli harus keluar dari mesir ketika mesir melakukan kampanye anti Yahudi sehingga memaksa Eli harus keluar dari mesir kemudian masuk kembali ke Israel.
Karena alasan sumber daya alam, Israel berusaha untuk mendapatkan daerah dataran Golan yang pada saat itu menjadi benteng alam Suriah – Israel yang merupakan salah satu daerah penghasil air untuk daerah Israel. Pada saat bersamaan Suriah sedang dibantu Soviet untuk mengalihkan sumber sungai Yordan dengan tujuan agar Israel tidak mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan warga negaranya. Hal ini membuat Israell membutuhkan data yang akurat berupa proyek pengaliran air, rencana rekayasa, diagram, peta dan rincian lainya untuk perencanaan pertahanan energi Israel. Sehingga pada tahun 1960 intelijen Israel merekruit Eli sebagai agen untuk melakukan operasi spionase ke suriah. Eli bergabung dalam intelijen Mozzad Israel kemudian namanya berubah menjadi Kamel Amin Tsa’ abet, lahir di Beirut lebanon dari orang tua asli Suriah. Perjalanan awal dimulai dari berimigrasi ke Argentina dam berdagang tekstil.
Misi pertama Eli di Argentina adalah mengenal dan membangun relasi dengan Kolonel Amin Al-Hafaz, atase militer kedutaan besar Suriah, yang merupakan presiden Suriah yang terpilih dari kudeta tidak berdarah pada tahun 1963, hal ini yang membuat Eli bisa bisa masuk ke lingkaran kekuasaan Suriah. Pada tahun 1961 Cohen menjadi salah satu anggota partai Baath dan menjadi seorang pejuang Arab yang militan tanpa diketahui oleh orang lain bahwa Eli adalah seorang Yahudi. Eli menjadi salah orang penting dalam partai tersebut, keterlibatannya dalam politik ini membuat eli mendapatkan dengan mudah data rahasia negara suriah yang sangat berguna bagi pertahanan Israel.
Kedekatan Eli Cohen dengan Presiden Amin Al-hafez membuat Presiden mempersiapkan Eli untuk menjadi deputi menteri pertahanan yang selanjutnya dipersiapkan menjadi menteri pertahanan Suriah, hal ini membuat Eli dengan sangat mudah mendapatkan data yang rinci dan aktual terkait militer suriah. Kedekatan tersebut juga berpengaruh terhadap perang 6 hari, Eli menjadi salah satu masyarakat sipil yang dapat bergabung dengan militer Suriah dan Eli pada saat itu menyarankan pejabat Suriah untuk menanamkan pohon Kayu Putih (Eucalyptus) di dataran tinggi Golan dengan alasan untuk peneduhan bagi pasukan militer.
Dalam perang 6 hari tersebut itu, kegunaan pohon tersebut sangat membantu militer Israel menyerang. Angkatan Udara Israel (IAF) menyerang pepohonan Eucalyptus yang di gunakan militer Suriah untuk peneduhan tersebut sehingga Israel melakukan penyerangan ke daerah tersebut dengan mudah dan langsung menguasai daerah tersebut hingga sekarang. Eli juga mengumpulkan data dari pilot pesawat angkatan udara Suriah sehingga pada saat angkatan udara Suriah mau melakukan pemboman di Tel Aviv, militer Mozzad dengan mudahnya memberikan peringatan dan memberitahu bahwa mereka mengenal nama pilot dan juga nama keluarga dari pilot tersebut sehingga jika ada bom yang jatuh di Tel Aviv maka Mozzad akan melakukan penyerangan ke keluarga pilot-pilot tersebut. Hal itu membuat angkatan udara tidak jadi melakukan pemboman dan langsung balik ke pangkalan udara.
Kemudian terbongkarnya penyamaran Cohen terjadi di bulan Januari 1965 saat terdeteksi sinyal tinggi dari apartemen Eli yang kebetulan terletak dekat dengan operator radio dari kedutaan besar India. Kemudian Eli Cohen dihukum gantung oleh militer di Martyr’s Square di tengah kota Damaskus tanggal 18 Mei 1965 dan sampai saat ini pemerintah Suriah tidak mengizinkan untuk jenazah Eli dipulangkan ke Israel karena dianggap sebagai sebuah kejahatan luar biasa.