DPR Dorong Bentuk Tim Khusus Usut Temuan 97.000 Data PNS Misterius

Selasa, 25 Mei 2021 - 13:57 WIB
loading...
DPR Dorong Bentuk Tim Khusus Usut Temuan 97.000 Data PNS Misterius
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco mendorong pembentukan tim khusus yang bertugas mengusut tuntas temuan 97.000 data Pegawai Negeri Sipil (PNS) misterius. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco mendorong pembentukan tim khusus yang bertugas mengusut tuntas temuan 97.000 data Pegawai Negeri Sipil (PNS) misterius . Puluhan ribu data PNS tidak jelas ini diketahui mendapatkan gaji sejak 2014.

"Mestinya banyak pihak yang mesti mengklarifikasi, perlu dibentuk menurut saya satu tim khusus," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/5/2021).

Dasco meminta pemerintah melakukan pengecekan terhadap data tersebut. Ia mengaku merasa prihatin, mengingat pemberian gaji kepada 97.000 PNS gaib itu sudah berlangsung sejak 2014.

Baca juga: Terbongkar! Ada Ribuan Hantu PNS Tapi Tetap Digaji Negara

"Administrasinya perlu dibenahi dan juga perlu dicek secara tuntas larinya uang pembayaran negara tersebut kepada siapa," ujarnya.

Politikus Gerindra itu menilai bahwa penemuan data misterius hampir 100.000 PNS itu tidak wajar. Sehingga ia menilai perlu adanya pengusutan lebih lanjut.

"Karena kalau keliru sampai 10 sampai 15 orang kita masih bisa maklum, tapi kalau sampai hampir 100.000 bahkan lebih ini perlu diusut secara tuntas," ujarnya.

Baca juga: BKN Terbitkan Pertek NIP, 1.274 Pegawai KPK Dilantik Jadi PNS Juni 2021

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengungkapkan, sejak Indonesia merdeka, data PNS baru di-update atau dimutakhirkan sebanyak dua kali. Update pertama dilakukan pada 2002 dengan sistem yang masih manual. Kemudian, update data PNS kedua dilakukan pada 2014.

"Hasilnya apa? Hasilnya ternyata hampir 100.000, tepatnya 97.000 data itu misterius. Dibayarkan gajinya, membayar iuran pensiun tapi tidak ada orangnya. Dengan data itu, data base PNS kita menjadi lebih akurat. Walaupun masih juga yang belum mendaftar pada saat itu," tuturnya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1303 seconds (0.1#10.140)