Momen Heroik Paspampres Todongkan Senjata ke Agen Mossad Israel

Jum'at, 21 Mei 2021 - 08:48 WIB
loading...
Momen Heroik Paspampres...
Prabowo Subianto mengenakan Baret Hijau bersama Sjafrie Sjamsoeddin Baret Merah saat masih bertugas di TNI AD. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) merupakan prajurit TNI yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan Presiden RI dan Wakil Presiden beserta keluarganya. Karena tugas berat itulah, anggota Paspampres merupakan prajurit-prajurit pilihan dari Kopassus, Raider, Kostrad, Marinir, Yontaifib, Denjaka dan Korpaskhas serta Den Bravo 90.

Dalam menjalankan tugasnya, Paspampres beberapa kali harus bertaruh nyawa untuk menjamin keamanan dan keselamatan Presiden sebagai kepala negara. Salah satu kisah menegangkan yang dialami anggota Paspampres adalah ketika mereka mengawal Presiden Soeharto untuk menghadiri sidang yang digelar Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Tepatnya, pada 22 Oktober 1995 silam, ketika Presiden Soeharto menginap di kamar presidential suite Hotel Waldorf Towers lantai 41. Saat itu, Soeharto menjabat sebagai Ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dimana kebijakannya sangat berpengaruh bagi anggotanya yang mayoritas negara-negara Timur Tengah (Timteng). Atas dasar itulah Perdana Menteri (PM) Israel Yitzak Rabin kala itu ingin menemui Presiden Soeharto di hotel tempatnya menginap.

Saat itu, Yitzak Rabin bersama dengan empat pengawalnya dari Mossad, yang merupakan pasukan khusus Israel kemudian datang untuk menyampaikan kemauannya untuk bertemu Presiden Soeharto. Namun, cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan serta terkesan arogan sehingga Yitzak Rabin beserta empat pengawalnya dicegat oleh Paspampres sebelum masuk lift. Apalagi ketika itu Presiden Soeharto sedang menerima kunjungan Presiden Sri Lanka.

Salah satu personel Paspampres yang ikut mencegat adalah Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Setelah menyampaikan maksud dan tujuannya, PM Yitzak Rabin beserta para personel Mossad itupun dikawal oleh Sjafrie menemui Presiden Soeharto. Namun, saat hendak memasuki lift, terjadi insiden menegangkan.

Momen Heroik Paspampres Todongkan Senjata ke Agen Mossad Israel


Saat itu, para pengawal Yitzak Rabin yang menaruh curiga menolak dan tidak mau satu lift dengan Sjafrie beserta dua personel Paspampres lainnya. Padahal, Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah terdaftar dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB. Itu artinya mereka memang personel resmi pengamanan Presiden Soeharto.

Sjafrie kemudian terlibat adu mulut dengan kepala pengawal Perdana Menteri Israel yang notabene jebolan Mossad itu, karena dianggap melanggar protokol keamanan Paspampres. Dengan gerakan sangat cepat, pengawal Yitzak Rabin tiba-tiba sudah mengeluarkan senapan otomatis Uzi dari balik jasnya hendak menempelkan moncong senapan ke perut Sjafrie. Tidak hanya itu, dia juga mencengkeram leher Sjafrie dengan keras.

Namun, Sjafrie tak kalah gesit dan sudah menempelkan terlebih dahulu pistol Baretanya ke perut pengawal itu. Kejadian menegangkan itu bahkan membuat Perdana Menteri Yitzak Rabin cemas lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah siap dengan senjatanya masing-masing. Kala itu, kedua belah pihak saling menodongkan senjata. "Sorry I understand it," kata itu kemudian terlontar dari mulut pengawal Rabin mengakui kesalahannya.

Ketegangan kemudian mereda setelah pengawal Yitzak Rabin menurunkan senjatanya. Adu tembak antara Paspampres Soeharto dengan pengawal Perdana Menteri Israel urung terjadi. PM Yitzak Rabin dan pengawalnya akhirnya mau menaati protokol kemanan Paspampres. Bahkan, Yitzak Rabin harus rela menunggu selama 15 menit untuk bisa bertemu Presiden Soeharto.

Tak dipungkiri, sosok Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin sangat berperan dalam menjaga keamanan dan keselamatan Presiden Soeharto. Sebagai Paspampres, Sjafrie merupakan prajurit TNI yang mumpuni dan kenyang dengan berbagai penugasan di medan operasi.

Momen Heroik Paspampres Todongkan Senjata ke Agen Mossad Israel


Ya, pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, pada 30 Oktober 1952 ini mengawali karir militernya di satuan infanteri Kopassandha yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Berkat keberanian, kesigapan dan kemampuannya itu, abituren Akademi Militer (Akmil) 1974 ini pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya Komandan Peleton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), Komandan Nanggala X Timor-Timur 1976, Komandan Nanggala XXI Aceh 1987. Selain itu, Komandan Tim Maleo Irian Jaya 1987. Satgas Kopassus Timor Timur 1990 dan Komandan Grup A Paspampres serta Pangdam Jaya pada 1997.

Sjafrie juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) dari 6 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014. Dia juga pernah menduduki jabatan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan). Termasuk Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI periode 2002–2005.

Tidak hanya itu, Sjafrie juga pernah menjadi pengawal pribadi Presiden Soeharto ketika melakukan kunjungan kerja ke luar negeri seperti ke Malaysia, Singapura, Filipina, Srilangka pada 1979, Amerika Serikat dan Jepang pada 1980, kemudian Korea, Spanyol, Jepang dan Amerika Serikat pada 1982, kunjungan Malaysia dan Singapura pada 1984. Termasuk ke Timur Tengah, Tunisia dan Amerika Serikat pada 1993, Bosnia, Kroasia, Jerman dan Denmark pada 1995. Kini, Sjafrie diangkat sebagai penasihat Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Aksi Damai ARIBP di...
Aksi Damai ARIBP di Depan Kedubes AS: Seruan Keadilan untuk Palestina
Deretan Komandan Paspampres...
Deretan Komandan Paspampres yang Sukses Jadi Danjen Kopassus, Nomor 2 Pernah Melawan Perompak Somalia
Kisah Pengamen yang...
Kisah Pengamen yang Berubah Nasib Berkat Senyuman Jenderal Bintang 5
Momen Presiden Prabowo...
Momen Presiden Prabowo Tegur Paspampres yang Menghalangi Kader saat Ingin Bersalaman
Profil Soedjono Hoemardani,...
Profil Soedjono Hoemardani, Sosok Jenderal Gondrong yang Bikin Soeharto Berlinang Air Mata
PBNU Kutuk Serangan...
PBNU Kutuk Serangan Israel ke Gaza saat Gencatan Senjata
Arti Gencatan Senjata...
Arti Gencatan Senjata Beserta Jenis dan Contohnya
Muhammadiyah Sambut...
Muhammadiyah Sambut Gembira Gencatan Senjata Hamas-Israel
Tak Ada Trah Soeharto,...
Tak Ada Trah Soeharto, Mbak Tutut Didorong Kembali Bergabung ke Partai Golkar
Rekomendasi
Mohamed Salah: Antara...
Mohamed Salah: Antara Kontrak Baru dan Rekor yang Mustahil Dipecahkan di Liverpool
Update Mudik 2025: 83.031...
Update Mudik 2025: 83.031 Kendaraan Melintas di Jalur Gentong Tasikmalaya
Bank Aladin dan Nanobank...
Bank Aladin dan Nanobank Syariah Kolaborasi Beri Kemudahan Pendaftaran Haji
Berita Terkini
Jelang Idulfitri, Megawati...
Jelang Idulfitri, Megawati Nyekar ke Makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati Soekarno
1 jam yang lalu
Meneladani Sikap Pemaaf...
Meneladani Sikap Pemaaf Menag Nasaruddin Umar di Momen Idulfitri
1 jam yang lalu
Peserta Program Mudik...
Peserta Program Mudik Gratis BUMN Tahun Ini Lampaui Target
2 jam yang lalu
Prabowo dan Gibran Akan...
Prabowo dan Gibran Akan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal
2 jam yang lalu
Pemerintah Tetapkan...
Pemerintah Tetapkan Lebaran 2025 Senin 31 Maret
3 jam yang lalu
Penentuan Lebaran 2025...
Penentuan Lebaran 2025 Istimewa, Berbarengan Gerhana Matahari
3 jam yang lalu
Infografis
Bos Shin Bet Israel...
Bos Shin Bet Israel Yakin akan Berdirinya Negara Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved