Satgas Sebut Lonjakan Kasus COVID-19 Luar Biasa Sangat Mungkin Terjadi

Kamis, 20 Mei 2021 - 13:27 WIB
loading...
Satgas Sebut Lonjakan...
Ketua bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B Harmadi mengungkapkan Indonesia berpotensi terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang luar biasa akibat libur Idul Fitri tahun ini. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat mobilitas masyarakat pada libur Lebaran tahun ini justru meningkat drastis dibandingkan dengan tahun lalu. Lalu, hal ini akan berpotensi terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia?

Menjawab hal ini, Ketua bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B Harmadi mengungkapkan Indonesia berpotensi terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang luar biasa akibat libur Idul Fitri tahun ini.

“Apakah Indonesia mungkin terjadi lonjakan kasus yang luar biasa? Ya sangat mungkin, karena data menunjukkan mobilitas penduduk meningkat drastis kemarin,” ujar Sonny dalam dialog secara virtual, Kamis (20/5/2021).

Apalagi, kata Sonny, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga terjadi penurunan saat libur Lebaran. “Terus kemudian yang kedua kita tahu bahwa terjadi penurunan protokol kesehatan di dashboard monitoring perubahan perilaku kami kan kelihatan tuh terjadi penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan,” jelasnya.

Sonny mengatakan saat ini kurva kasus harian COVID-19 di provinsi, kabupaten, kota maupun menurut pulau juga melonjak tajam. “Lalu yang ketiga, kita melihat kurva ya, kurva kasus harian menurut provinsi kabupaten kota maupun menurut pulau. Untuk Sumatera itu jelas sekali, di Sumatera terjadi lonjakan kasus harian yang luar biasa. Nah ini menunjukkan bahwa ada potensi gelombang kedua,” papar Sonny.

Namun demikian, Sonny mengatakan bahwa kinerja COVID-19 masih baik hal ini ditunjukkan dari kasus aktif, kasus harian, positivity rate juga turun. “Tetapi secara nasional kinerja kita masih baik ya, yang ditunjukkan dari penurunan kasus aktif, yang ditunjukkan jika dari penurunan kasus harian, positivity rate yang turun, dan seterusnya.”

Tetapi, kata Sonny, selain itu ada tantangan karena ternyata sekitar 13 provinsi mengalami kenaikan kasus harian. Oleh karena itu, Sonny mengatakan harus dilakukan mitigasi dampak dan risiko. “Lalu kemudian kalau kita perhatikan, apa hal yang terpenting hal terpenting adalah memitigasi dampak, mengurangi risiko dampak dari ketidakpatuhan yang terjadi kemarin.” Baca juga: Erick Thohir Kasih Penjelasan Kenapa Vaksin Covid-19 Belum Menyasar Usia 18 Tahun ke Bawah

“Kami senantiasa mengajak masyarakat agar sadar ya, sadar betul bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan ada senjata utama kita menghadapi pandemi ini. Didukung oleh 3T dan 3M,” papar Sonny.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)