Aktivitas Netty Prasetiyani Legislator PKS saat Lebaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Netty Prasetiyani Aher mengatakan bahwa Lebaran di masa pandemi ini membuat kita melakukan beberapa penyesuaian. Bagi Netty dan keluarga, ada kegiatan yang memang tidak dapat ditinggalkan, yaitu Salat Idul Fitri di lapangan atau masjid yang menyelenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Biasanya, dia bersama keluarga melaksanakan salat Idul Fitri di lapangan perumahan dekat rumahnya. "Itu pun dengan beberapa aturan, seperti misalnya khutbah tidak terlalu panjang, yang kedua tidak ada bersalam-salaman setelah salat Idul Fitri selesai dilakukan," ujar Netty kepada SINDOnews, Jumat (14/5/2021).
Selesai Salat Idul Fitri, Netty dan keluarga kembali ke rumah. Di rumah, mereka melakukan ritual turun temurun sejak dirinya masih kecil, yakni salam-salaman secara bergantian dengan kakak-kakaknya dan adiknya, mencium tangan kedua orangtuanya.
Kemudian, sang orang tua Netty menitipkan pesan dan harapan setelah Ramadhan atau pada saat Idul Fitri tersebut. "Nah itu pun berlaku bagi anak-anak dan cucu saya ya sekarang. Pulang dari Salat Idul Fitri, kami bersalam-salaman, bermaafan kemudian ada satu kegiatan foto bersama biasanya karena memang momen Idul Fitri ini hampir semua anak-anak kumpul di rumah, karena memang masa Pandemi semuanya ada di rumah," tutur anggota Komisi IX DPR RI ini.
Anak kedua Netty pada Lebaran tahun lalu, baru melahirkan. Sehingga setelah dari rumah sakit, sang anak ke rumahnya. Tahun lalu, anak sulungnya pun masih dapat kesempatan datang ke rumahnya. "Nah untuk Lebaran kali ini tentu saja anak sulung saya tidak bisa pulang ke rumah, karena sesuai dengan aturan tidak boleh mudik, jadi bertahan di ibu kota, dengan istri dan mertuanya," jelas Ketua Tim COVID-19 Fraksi PKS DPR RI ini.
Lebaran tahun ini, Netty dan keluarga tidak menggelar open house. "Termasuk juga kami tidak melakukan kunjungan ke berbagai sesepuh tokoh, menjaga prinsip jangan menularkan atau jangan pernah tertular, ini tentu menjadi satu prinsip yang kita pegang dalam masa pandemi," kata Legislator asal Dapil Jawa Barat VIII ini.
Adapun makanan yang tersaji di rumah Netty saat Hari Raya Lebaran seperti masyarakat umumnya. "Ya enggak jauh-jauh dari ketupat, sayur godok, opor, rendang, meskipun Pak Aher selalu mengingatkan makanan seperti itu kan enggak bisa dimakan lebih dari dua porsi, sehingga biasanya Kang Aher meminta supaya membuat makanan yang segar seperti rujak, kemudian juga asinan," papar istri mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ini.
Sedangkan kue-kue, dia mengungkapkan tidak menyediakannya saat Lebaran. "Karena anak-anak punya pendapat semua jenis kue kering toh bahannya sama, terigu, hanya bentuknya saja berbeda. Sehingga tahun ini kami tidak membeli kue kering untuk disajikan untuk di meja tamu atau meja keluarga," imbuhnya.
Aktivitas yang biasa dilakukan Netty bersama keluarga saat Hari Raya Idul Fitri 1-2 Syawal, seperti kumpul keluarga. "Anak laki-laki biasanya main PS (Play Station, red), yang perempuan ya saling bertukar cerita, bercanda, kemudian selebihnya aktivitas yang biasa kita lakukan sehari-hari ibadah dan salat berjamaah dan lain-lain," katanya.
Netty pun mengimbau masyarakat tetap jaga jarak, tetap pakai masker, sering mencuci tangan dan tidak membuat kerumunan. "Dan tentu saja sebagai anggota DPR RI yang memiliki fungsi pengawasan saya berusaha untuk konsisten terhadap kesepakatan terhadap regulasi, terhadap kebiasaan baru yang mudah-mudahan semuanya bermuara pada penurunan pandemi COVID-19. Selamat Idul Fitri, semoga kita tetap bersemangat dan tentu saja terpenting kita kembali Fitri meskipun tidak pakai mudik," pungkasnya.
Biasanya, dia bersama keluarga melaksanakan salat Idul Fitri di lapangan perumahan dekat rumahnya. "Itu pun dengan beberapa aturan, seperti misalnya khutbah tidak terlalu panjang, yang kedua tidak ada bersalam-salaman setelah salat Idul Fitri selesai dilakukan," ujar Netty kepada SINDOnews, Jumat (14/5/2021).
Selesai Salat Idul Fitri, Netty dan keluarga kembali ke rumah. Di rumah, mereka melakukan ritual turun temurun sejak dirinya masih kecil, yakni salam-salaman secara bergantian dengan kakak-kakaknya dan adiknya, mencium tangan kedua orangtuanya.
Kemudian, sang orang tua Netty menitipkan pesan dan harapan setelah Ramadhan atau pada saat Idul Fitri tersebut. "Nah itu pun berlaku bagi anak-anak dan cucu saya ya sekarang. Pulang dari Salat Idul Fitri, kami bersalam-salaman, bermaafan kemudian ada satu kegiatan foto bersama biasanya karena memang momen Idul Fitri ini hampir semua anak-anak kumpul di rumah, karena memang masa Pandemi semuanya ada di rumah," tutur anggota Komisi IX DPR RI ini.
Anak kedua Netty pada Lebaran tahun lalu, baru melahirkan. Sehingga setelah dari rumah sakit, sang anak ke rumahnya. Tahun lalu, anak sulungnya pun masih dapat kesempatan datang ke rumahnya. "Nah untuk Lebaran kali ini tentu saja anak sulung saya tidak bisa pulang ke rumah, karena sesuai dengan aturan tidak boleh mudik, jadi bertahan di ibu kota, dengan istri dan mertuanya," jelas Ketua Tim COVID-19 Fraksi PKS DPR RI ini.
Lebaran tahun ini, Netty dan keluarga tidak menggelar open house. "Termasuk juga kami tidak melakukan kunjungan ke berbagai sesepuh tokoh, menjaga prinsip jangan menularkan atau jangan pernah tertular, ini tentu menjadi satu prinsip yang kita pegang dalam masa pandemi," kata Legislator asal Dapil Jawa Barat VIII ini.
Adapun makanan yang tersaji di rumah Netty saat Hari Raya Lebaran seperti masyarakat umumnya. "Ya enggak jauh-jauh dari ketupat, sayur godok, opor, rendang, meskipun Pak Aher selalu mengingatkan makanan seperti itu kan enggak bisa dimakan lebih dari dua porsi, sehingga biasanya Kang Aher meminta supaya membuat makanan yang segar seperti rujak, kemudian juga asinan," papar istri mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ini.
Sedangkan kue-kue, dia mengungkapkan tidak menyediakannya saat Lebaran. "Karena anak-anak punya pendapat semua jenis kue kering toh bahannya sama, terigu, hanya bentuknya saja berbeda. Sehingga tahun ini kami tidak membeli kue kering untuk disajikan untuk di meja tamu atau meja keluarga," imbuhnya.
Aktivitas yang biasa dilakukan Netty bersama keluarga saat Hari Raya Idul Fitri 1-2 Syawal, seperti kumpul keluarga. "Anak laki-laki biasanya main PS (Play Station, red), yang perempuan ya saling bertukar cerita, bercanda, kemudian selebihnya aktivitas yang biasa kita lakukan sehari-hari ibadah dan salat berjamaah dan lain-lain," katanya.
Netty pun mengimbau masyarakat tetap jaga jarak, tetap pakai masker, sering mencuci tangan dan tidak membuat kerumunan. "Dan tentu saja sebagai anggota DPR RI yang memiliki fungsi pengawasan saya berusaha untuk konsisten terhadap kesepakatan terhadap regulasi, terhadap kebiasaan baru yang mudah-mudahan semuanya bermuara pada penurunan pandemi COVID-19. Selamat Idul Fitri, semoga kita tetap bersemangat dan tentu saja terpenting kita kembali Fitri meskipun tidak pakai mudik," pungkasnya.
(kri)