DPR Minta Indonesia Inisiasi KTT Luar Biasa OKI Sikapi Serangan Israel ke Palestina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kecaman terhadap kekerasan tentara Israel terhadap rakyat Palestina terus disampaikan masyarakat dunia. Termasuk Indonesia yang menganggap serangan pasukan bersenjata di Masjid Al-Aqsa itu adalah perbuatan biadab dan keji.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton Sukartono Suratto menyatakan, dirinya setuju dengan yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (SBY) yang menganggap perilaku Israel terhadap warga Palestina telah melukai hati umat manusia. Terlebih, serangan Israel dilakukan terhadap warga Palestina yang tengah menunikan ibadah Salat Tarawih.
"Ini melukai kemanusiaan kita. Dan nilai-nilai kemanusiaan itu universal, bukan hanya milik umat Islam. Mereka keterlaluan, kami sangat mengecam keras," kata Anton, Jumat (14/5/2021).
Baca juga: Erdogan kepada Putin: Israel Harus Diberi Pelajaran
Lebih lanjut, baik AHY maupun Anton menegaskan, atas nama kemanusiaan dan hukum humaniter internasional tindakan tantara Israel sama sekali tidak bisa dibenarkan. "Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri. Solusi damai dua negara, hanya bisa terwujud dengan cara-cara damai," kata AHY seraya menambahkan bahwa bagi Indonesia sesuai UUD 1945, kemerdekaan adalah hak segala bangsa, tidak terkecuali bagi bangsa Palestina.
Lebih jauh, politikus Partai Demokrat itu meminta pemerintah Indonesia mengambil sikap tak hanya dengan mengecam.
"Pemerintah Indonesia harus mendorong diselenggarakannya KTT Luar biasa OKI (Extra Ordinary Summit). Hal ini pernah dilakukan negara-negara Islam Anggota pada 2017 di Istanbul sebagai bentuk protes atas sikap Presiden AS waktu itu, Donald Trump yang memindahkan Kedutaan Amerika ke Yerusalem," paparnya.
Di sisi lain, Anton menganggap, langkah suportif Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar tentu saja sangat dinantikan oleh dunia muslim internasional.
Baca juga: Idul Fitri, 83 Warga Palestina di Gaza Tewas Akibat Serangan Udara Israel
"Saatnya kita memanfaatkan posisi sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB 2020-2022. Mari berikan dukungan nyata kepada rakyat Palestina. Indonesia harus bisa mengajak seluruh negara di dunia melalui Dewan HAM PBB mengambil langkah tegas terhadap pemerintah Israel yang jelas-jelas melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM kepada rakyat," katanya.
Lebih dari itu, lanjut Anton, Demokrat juga meminta pemerintah Indonesia melakukan lobi strategis kepada negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pengamanan kepada warga sipil yang menjadi korban kekerasan aparat bersenjata Israel.
"Jangan pernah lelah mengupayakan bantuan terbaik untuk warga Palestina. Konsolidasikan seluruh anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk melakukan Extra Ordinary Summit demi menyatukan langkah konkret menghentikan kekejaman kemanusiaan oleh Israel. Mainkan peranan kunci sebagai penggerak OKI yang selama ini terpecah belah karena kepentingan nasional masing-masing anggotanya. Ingat, salah satu tujuan dibentuknya OKI adalah pembebasan Palestina dari pendudukan ilegal Israel," katanya.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton Sukartono Suratto menyatakan, dirinya setuju dengan yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (SBY) yang menganggap perilaku Israel terhadap warga Palestina telah melukai hati umat manusia. Terlebih, serangan Israel dilakukan terhadap warga Palestina yang tengah menunikan ibadah Salat Tarawih.
"Ini melukai kemanusiaan kita. Dan nilai-nilai kemanusiaan itu universal, bukan hanya milik umat Islam. Mereka keterlaluan, kami sangat mengecam keras," kata Anton, Jumat (14/5/2021).
Baca juga: Erdogan kepada Putin: Israel Harus Diberi Pelajaran
Lebih lanjut, baik AHY maupun Anton menegaskan, atas nama kemanusiaan dan hukum humaniter internasional tindakan tantara Israel sama sekali tidak bisa dibenarkan. "Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri. Solusi damai dua negara, hanya bisa terwujud dengan cara-cara damai," kata AHY seraya menambahkan bahwa bagi Indonesia sesuai UUD 1945, kemerdekaan adalah hak segala bangsa, tidak terkecuali bagi bangsa Palestina.
Lebih jauh, politikus Partai Demokrat itu meminta pemerintah Indonesia mengambil sikap tak hanya dengan mengecam.
"Pemerintah Indonesia harus mendorong diselenggarakannya KTT Luar biasa OKI (Extra Ordinary Summit). Hal ini pernah dilakukan negara-negara Islam Anggota pada 2017 di Istanbul sebagai bentuk protes atas sikap Presiden AS waktu itu, Donald Trump yang memindahkan Kedutaan Amerika ke Yerusalem," paparnya.
Di sisi lain, Anton menganggap, langkah suportif Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar tentu saja sangat dinantikan oleh dunia muslim internasional.
Baca juga: Idul Fitri, 83 Warga Palestina di Gaza Tewas Akibat Serangan Udara Israel
"Saatnya kita memanfaatkan posisi sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB 2020-2022. Mari berikan dukungan nyata kepada rakyat Palestina. Indonesia harus bisa mengajak seluruh negara di dunia melalui Dewan HAM PBB mengambil langkah tegas terhadap pemerintah Israel yang jelas-jelas melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM kepada rakyat," katanya.
Lebih dari itu, lanjut Anton, Demokrat juga meminta pemerintah Indonesia melakukan lobi strategis kepada negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pengamanan kepada warga sipil yang menjadi korban kekerasan aparat bersenjata Israel.
"Jangan pernah lelah mengupayakan bantuan terbaik untuk warga Palestina. Konsolidasikan seluruh anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk melakukan Extra Ordinary Summit demi menyatukan langkah konkret menghentikan kekejaman kemanusiaan oleh Israel. Mainkan peranan kunci sebagai penggerak OKI yang selama ini terpecah belah karena kepentingan nasional masing-masing anggotanya. Ingat, salah satu tujuan dibentuknya OKI adalah pembebasan Palestina dari pendudukan ilegal Israel," katanya.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(abd)