Satgas: Mikro Lockdown Jadi Pilihan Jika Kasus COVID-19 Tidak Bisa Dikendalikan

Rabu, 12 Mei 2021 - 07:52 WIB
loading...
Satgas: Mikro Lockdown...
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyebut mikro lockdown jadi pilihan jika kasus COVID-19 tidak bisa dikendalikan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Potensi kenaikan kasus COVID-19 pasca Lebaran Idul Fitri harus segera diwaspadai. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyebut mikro lockdown jadi pilihan jika kasus COVID-19 tidak bisa dikendalikan.

Berkaca dari pengalaman setiap setelah libur panjang pasti ada kenaikan kasus, selain itu ancaman yang dihadapi saat ini adalah mutasi COVID-19 yang sudah menyebar di berbagai wilayah di Indonesia.

“Dan ancaman yang kita hadapi tentunya kaitannya dengan salah satunya adalah mutasi. Dan dari 1.200 lebih sequences yang sudah dilakukan di Indonesia dari berbagai tempat dan tentunya sampel yang banyak dari DKI, dan juga yang kedua adalah Jawa Timur,” ujar Wiku dalam rapat koordinasi secara virtual, Selasa (11/5/2021) malam.

Wiku mengatakan bahwa mutasi COVID-19sudah terjadi dan tersebar di beberapa tempat di Indonesia. “Dan sejak April tahun 2020 sudah mengidentifikasi varian D614G dan jumlah yang ditemukan cukup banyak 1.209 di berbagai tempat di Indonesia awalnya ditemukan di Jawa Timur,” paparnya.

“Dan masing-masing mutasi ini secara literatur memang memiliki potensi efek pada, ada berbagai macam, contohnya D614G ini bisa meningkatkan ikatan reseptor ACE2 pada manusia artinya lebih mudah untuk menempel virusnya pada manusia,” sambung Wiku.

Kemudian, kata Wiku, ada mutasi Q677H sebanyak 47 mutasi, pertama ditemukannya di Jawa Timur. “Dan transmisinya ini masih dipelajari. Jadi ada berbagai mutasi yang sudah ditemukan di Indonesia ini,” katanya.

Oleh karena itu, Wiku menegaskan bahwa mikro lockdown di beberapa tempat di Indonesia terutama tingkat RT bisa menjadi pilihan jika kasus COVID-19 tidak bisa dikendalikan. “Alarm buat kita kasus dunia naik, mikro lockdown di beberapa tempat di Indonesia mungkin itu adalah suatu pilihan kalau kasusnya tidak bisa dikendalikan,” tegasnya.

Apalagi, Wiku menuturkan jika dilihat sekarang di berbagai tempat di Indonesia sudah ada sebaran mutasi virus COVID-19. “Dan ini tentunya dengan jumlah sequencing yang terbatas kita sudah bisa tahu kondisinya ini. Semakin banyak kita melakukan uji sequencing makin tahu dan sebarannya di berbagai tempat di Indonesia.”

Meski begitu, Wiku mengatakan pada prinsipnya kita tidak perlu khawatir dengan mutasi COVID-19 selama bisa mengendalikan penularan. “Maka dari itu pengendalian penularan ini yang kita lakukan adalah dengan kebijakan PPKM mikro, ini adalah kebijakan yang berlapis dan semuanya dalam satu komando, koordinasi pusat daerah betul-betul kita jaga terstruktur rapi ke bawah agar semuanya terkendali,” tegasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1463 seconds (0.1#10.140)