Nakes RSDC Wisma Atlet Menjerit Insentif Belum Dibayar, Kemenkes: Sebentar Lagi Cair
loading...
A
A
A
JAKARTA - Relawan tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran melalui surat edaran memaklumatkan Amanat Penderitaan Nakes RS Wisma Atlet meminta pemerintah agar membayarkan insentif bulan Desember 2020 hingga April 2021.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kemenkes, Trisa Wahjuni Putri menegaskan bahwa insentif bulan Desember 2020, hingga April 2021 segera dibayarkan.
“Sebentar lagi untuk yang Desember akan bisa direalisasikan. Mungkin sore ini atau besok pagi, paling lambat. Itu untuk perjalanan insentif tahun 2020 bulan Desember. Jadi untuk di pahami bersama bahwa anggarannya demikian ada prosedurnya,” ujar Trisa Konferensi Pers Insentif Tenaga Kesehatan RSDC secara virtual, Jumat (7/5/2021).
“Dan sudah dilakukan pembayaran insentif sejak bulan Maret hingga bulan November tahun 2020. Dan sudah disalurkan lebih kurang Rp63 Miliar insentif bagi relawan di Wisma Atlet selama 9 bulan sampai bulan November 2020,” sambung Trisa.
Trisa pun mengatakan bahwa insentif nakes pada bulan Desember 2020 dibayarkan pada periode pembayaran tahun 2021. “Dan bulan Desember tahun 2020, memang secara aturan tidak bisa diberikan di bulan yang sama sehingga diberikannya pada 2021.”
Sementara itu untuk tahun 2021, Trisa memastikan bahwa Rp57,97 miliar telah siap dicairkan. “Total insentif yang sedang dalam proses atau yang sudah dalam proses dan sudah direalisasikan sekitar Rp57,97 miliar dari Januari, Februari, Maret namun dalam gradasi proses-proses yang memang kami jalani,” jelas Trisa.
Trisa melanjutkan bulan Februari sebanyak Rp18,28 miliar untuk 2.409 nakes. “Yang Februari ini sebesar 18,28 miliar, ini sudah dalam proses perbaikan juga. Dari kemarin perbaiki dan hari ini kami perbaiki juga SPM-nya untuk 2.409 tenaga relawan.”
“Jadi SPM sudah kami upload ke KPPN dan ini tinggal menunggu persetujuan dari KPPN, mudah-mudahan tidak ada koreksi insya Allah karena sudah diperbaiki kesalahannya, itu untuk bulan Februari,” papar Trisa.
Kemudian untuk bulan Maret, kata Trisa, sudah masuk listing pembayaran bagi 2.457 relawan nakes dengan total Rp18,2 miliar. “Untuk bulan Maret ini total yang kami sudah identifikasi dalam listing sebanyak 2.457 relawan tenaga kesehatan ya, sebesar total insentifnya adalah 18,2 miliar. Yang bulan Maret ini sedang dalam proses pembuatan data supplier untuk SPM.”
“Jadi, itu adalah kondisi bulan per bulan yang dapat kami jelaskan. Sekiranya memang itu menjadi perhatian bersama. Kami sudah mencoba untuk mengungkapkan hal-hal yang memang dapat kami ungkapkan secara nyata,” tegas Trisa.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kemenkes, Trisa Wahjuni Putri menegaskan bahwa insentif bulan Desember 2020, hingga April 2021 segera dibayarkan.
“Sebentar lagi untuk yang Desember akan bisa direalisasikan. Mungkin sore ini atau besok pagi, paling lambat. Itu untuk perjalanan insentif tahun 2020 bulan Desember. Jadi untuk di pahami bersama bahwa anggarannya demikian ada prosedurnya,” ujar Trisa Konferensi Pers Insentif Tenaga Kesehatan RSDC secara virtual, Jumat (7/5/2021).
“Dan sudah dilakukan pembayaran insentif sejak bulan Maret hingga bulan November tahun 2020. Dan sudah disalurkan lebih kurang Rp63 Miliar insentif bagi relawan di Wisma Atlet selama 9 bulan sampai bulan November 2020,” sambung Trisa.
Trisa pun mengatakan bahwa insentif nakes pada bulan Desember 2020 dibayarkan pada periode pembayaran tahun 2021. “Dan bulan Desember tahun 2020, memang secara aturan tidak bisa diberikan di bulan yang sama sehingga diberikannya pada 2021.”
Sementara itu untuk tahun 2021, Trisa memastikan bahwa Rp57,97 miliar telah siap dicairkan. “Total insentif yang sedang dalam proses atau yang sudah dalam proses dan sudah direalisasikan sekitar Rp57,97 miliar dari Januari, Februari, Maret namun dalam gradasi proses-proses yang memang kami jalani,” jelas Trisa.
Trisa melanjutkan bulan Februari sebanyak Rp18,28 miliar untuk 2.409 nakes. “Yang Februari ini sebesar 18,28 miliar, ini sudah dalam proses perbaikan juga. Dari kemarin perbaiki dan hari ini kami perbaiki juga SPM-nya untuk 2.409 tenaga relawan.”
“Jadi SPM sudah kami upload ke KPPN dan ini tinggal menunggu persetujuan dari KPPN, mudah-mudahan tidak ada koreksi insya Allah karena sudah diperbaiki kesalahannya, itu untuk bulan Februari,” papar Trisa.
Kemudian untuk bulan Maret, kata Trisa, sudah masuk listing pembayaran bagi 2.457 relawan nakes dengan total Rp18,2 miliar. “Untuk bulan Maret ini total yang kami sudah identifikasi dalam listing sebanyak 2.457 relawan tenaga kesehatan ya, sebesar total insentifnya adalah 18,2 miliar. Yang bulan Maret ini sedang dalam proses pembuatan data supplier untuk SPM.”
“Jadi, itu adalah kondisi bulan per bulan yang dapat kami jelaskan. Sekiranya memang itu menjadi perhatian bersama. Kami sudah mencoba untuk mengungkapkan hal-hal yang memang dapat kami ungkapkan secara nyata,” tegas Trisa.
(kri)