Peringati Hari Buruh, Ganjar Kunjungi Rusun Hunian Buruh dan Beri Bantuan Penghuninya

Sabtu, 01 Mei 2021 - 16:28 WIB
loading...
Peringati Hari Buruh,...
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi sejumlah rumah susun (rusun) yang dihuni buruh untuk membagikan paket sembako dalam rangka memperingati hari buruh internasional pada Sabtu (1/5).
A A A
SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day pada Sabtu (1/5) dengan mengunjungi sejumlah rumah susun (rusun) yang dihuni buruh untuk membagikan paket sembako.

"Iya, May Day ini saya sengaja nengok rusun di Kota Semarang, karena para penghuninya banyak yang buruh. Sehingga dalam perayaan hari buruh ini, kami mencoba membantu untuk menunjukkan perhatian kita pada mereka," kata Ganjar.

Terdapat dua rusun yang dikunjungi Ganjar di Kota Semarang, yakni rusun Pekunden belakang Balai Kota Semarang dan rusun Bandarharjo di Kecamatan Semarang Utara. Di tempat itu, Ganjar membagi-bagikan paket sembako berisi beras, minyak, mie instan, teh, gula, snack lebaran dan lainnya. Selain itu, ada pula ikan segar yang dibeli khusus untuk para buruh itu.

Orang nomer satu di Jateng itu bahkan rela menaiki tangga hingga lima lantai agar dapat menyapa langsung para buruh dan memberikan paket sembako. Ia tak canggung masuk ke bilik rusun buruh dan berbincang bersama.

"Sehat bu, kok ndak pada kerja. Oh libur hari buruh to. Kok nggak demo?" ucap Ganjar pada para buruh itu.

"Enggak Pak, lagi Covid. Mending di rumah saja daripada demo," ujar salah satu buruh.

Dari perbincangan itu, Ganjar menerima sejumlah masukan, termasuk aduan tentang banyaknya buruh yang mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Ia pun berharap buruh di Jawa Tengah tetap memiliki semangat dan tidak kehilangan spirit untuk terus berkembang, meskipun pandemi belum usai.

"Terus semangat, karena Covid-19 tidak boleh membuat kita kalah," katanya.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bahwa sejumlah persoalan buruh akan segera dituntaskan. Mereka-mereka yang terkena PHK selama pandemi, diminta didata dan diberikan pelatihan.

"Ini saya bawa Kepala Dinas Tenaga Kerja, jadi langsung bisa ditindaklanjuti. Umpama tadi ada masukan banyak korban PHK, saya minta didata, dilatih sesuai keterampilan mereka. Kalau perlu peralatan nanti kita sumbang, sehingga kalau mereka tidak bisa bekerja di tempat formal, mereka bisa mandiri dan jadi enterpreneur sendiri," tuturnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1201 seconds (0.1#10.140)