Golkar-PKS Sepakat Tinggalkan Politik Identitas
loading...
A
A
A
Terakhir, Airlangga menuturkan, Golkar dan PKS juga membahas mengenai politik kebangsaan, di mana ke depannya pihaknya akan mengedepankan politik kebangsaan dan diharapkam politik identitas akan ditinggalkan.
"Selanjutnya juga dibahas tentang politik kebangsaan di mana ke depan kita akan mendahulukan politik kebangsaan dan juga diharapkan politik identitas itu akan ditinggalkan sehingga kita akan membangun ke-Bhinekaan dan juga NKRI dan politik yang lebih kondusif, agar kita bisa sama-sama menyejahterakan masyarakat," ucapnya.
Mantan Menteri Perindustrian ini menambahkan, bahwa posisi Golkar dan PKS hari ini sama-sama menghargai posisi masing-masing, Golkar sebagai partai pemerintah, dan PKS yang berada di luar pemerintahan.
"Sehingga kita ke depannya adalah menghargai perbedaan namun mengutamakan persamaan sehingga ini yang menjadi basis partai-partai politik ke depan," tutupnya.
Dalam pertemuan itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu didampingi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Al Habsy, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, Ketua DPP Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati, Ketua DPP Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Kurniasih Mufidayati, Sekretaris BP3 Rahmat Zaidi, Wasekjen Rozaq Asyhhari, Wasekjen Sugeng Susilo, Ketua KSP Pipin Sopian, Wakil Kepala KSP Baidillah Barra, dan Tenaga KSP Iwan Kurniawan.
Syaikhu beserta rombongan, tiba di Kantor DPP Golkar sekitar pukul 16.32 WIB, dan disambut langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Sekjen DPP Golkar Lodewijk Paulus, Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita dan Nurul Arifin, serta Ketua DPP Golkar Adies Kadir. Mereka langsung naik ke lantai 3 dan melakukan pertemuan tertutup.
"Selanjutnya juga dibahas tentang politik kebangsaan di mana ke depan kita akan mendahulukan politik kebangsaan dan juga diharapkan politik identitas itu akan ditinggalkan sehingga kita akan membangun ke-Bhinekaan dan juga NKRI dan politik yang lebih kondusif, agar kita bisa sama-sama menyejahterakan masyarakat," ucapnya.
Mantan Menteri Perindustrian ini menambahkan, bahwa posisi Golkar dan PKS hari ini sama-sama menghargai posisi masing-masing, Golkar sebagai partai pemerintah, dan PKS yang berada di luar pemerintahan.
"Sehingga kita ke depannya adalah menghargai perbedaan namun mengutamakan persamaan sehingga ini yang menjadi basis partai-partai politik ke depan," tutupnya.
Dalam pertemuan itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu didampingi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Al Habsy, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, Ketua DPP Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati, Ketua DPP Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Kurniasih Mufidayati, Sekretaris BP3 Rahmat Zaidi, Wasekjen Rozaq Asyhhari, Wasekjen Sugeng Susilo, Ketua KSP Pipin Sopian, Wakil Kepala KSP Baidillah Barra, dan Tenaga KSP Iwan Kurniawan.
Syaikhu beserta rombongan, tiba di Kantor DPP Golkar sekitar pukul 16.32 WIB, dan disambut langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Sekjen DPP Golkar Lodewijk Paulus, Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita dan Nurul Arifin, serta Ketua DPP Golkar Adies Kadir. Mereka langsung naik ke lantai 3 dan melakukan pertemuan tertutup.
(abd)