TNI Terjunkan 5 KRI dan 1 Helikopter Cari KRI Nanggala-402
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih terus melaksanakan pencarian terhadap Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak pada Rabu (21/3/2021) kemarin di perairan utara Bali. Saat ini sebanyak 400 personel telah diterjunkan dalam proses pencarian.
Selain itu, sedikitnya enam alutsista juga telah dioperasikan dalam proses ini. Adapun alutsista tersebut terdiri dari lima unit KRI dan satu unit helikopter.
Hal itu disampaikan oleh Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad saat konferensi persnya, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: KRI Nanggala 402 Hilang Kontak Sebelum Otorisasi Peluncuran Torpedo
"Sebagai informasi, lima KRI dan satu helikopter yang melaksanakan operasi pencarian dengan kekuatan yang dikerahkan lebih kurang 400 orang," ucap Riad.
Lantaran proses pencarian masih dilakukan, TNI berharap tidak ada analisa yang tidak mendasar oleh segelintir pihak. Hal itu, sambungnya, bertujuan agar memberikan ketenangan kepada masyarakat.
"Saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu sebenarnya belum bisa dijadikan sebagi dasar. Oleh karena itu saya berharap tidak membuat analisa dan memberitakan yang mungkin belum dipastikan kebenarannya," katanya.
Baca juga: Sebelum Hilang Kontak, KRI Nanggala-402 Diduga Alami Blackout
Selain itu, sedikitnya enam alutsista juga telah dioperasikan dalam proses ini. Adapun alutsista tersebut terdiri dari lima unit KRI dan satu unit helikopter.
Hal itu disampaikan oleh Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad saat konferensi persnya, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: KRI Nanggala 402 Hilang Kontak Sebelum Otorisasi Peluncuran Torpedo
"Sebagai informasi, lima KRI dan satu helikopter yang melaksanakan operasi pencarian dengan kekuatan yang dikerahkan lebih kurang 400 orang," ucap Riad.
Lantaran proses pencarian masih dilakukan, TNI berharap tidak ada analisa yang tidak mendasar oleh segelintir pihak. Hal itu, sambungnya, bertujuan agar memberikan ketenangan kepada masyarakat.
"Saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu sebenarnya belum bisa dijadikan sebagi dasar. Oleh karena itu saya berharap tidak membuat analisa dan memberitakan yang mungkin belum dipastikan kebenarannya," katanya.
Baca juga: Sebelum Hilang Kontak, KRI Nanggala-402 Diduga Alami Blackout
(abd)