Belum Lolos Uji Klinis Tahap II, Legislator Golkar Ini 'Nekat' Vaksin Nusantara

Rabu, 14 April 2021 - 06:56 WIB
loading...
Belum Lolos Uji Klinis...
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena nekat akan tetap melakukan vaksin Nusantara, meski vaksi buatan anak negeri itu belum lolos uji klinis tahap dua. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DP R, Emanuel Melkiades Laka Lena 'nekat' akan tetap melakukan vaksin Nusantara , meski vaksi buatan anak negeri itu belum lolos uji klinis tahap dua. Pria yang akrab disapa Melki ini mengaku siap disuntik vaksin Nusantara hari ini, Rabu (14/4/2021).

"(Lokasi) RSPAD Gatot Soebroto," ujarnya saat dikonfirmasi. Baca juga: Politisasi Vaksin Nusantara Harus Dihentikan

Politikus Partai Golkar ini mengaku tak ada masalah dirinya menjadi orang yang disuntik vaksin Nusantara, meski vaksin ini belum lolos uji klinis tahap dua. "BPOM dengan keyakinannya dan sudah dikasih masukan ke peneliti sudah diperbaiki," uca[nya.

"Yang pasti begini, bagi yang datanya bisa masuk dalam tahap 2 pasti masuk, tapi bagi yang memang tidak memenuhi tahap 2 karena baru kena COVID-19 atau baru vaksin itu dia bisa pengobatan diri sendiri saja," jelas Melki.

Dia pun berdalih tak ada masalah meski dirinya sudah pernah dilakukan vaksin dengan merk lain. Dia beranggapan bahwa ada vaksin yang memang tak meningkatkan kekebalan tubuh. "Ya sama kita berobat saja, misalnya obat ini rasanya kurang cocok kita berobat lagi. Jadi biasa saja enggak usah dibikin rumit."

"Ini kan sama macam orang diobati memakai obat A, tapi enggak cocok dan mengganti obat B. Jadi enggak usah dibikin rumit," sambung dia.

Dia juga percaya langkah dirinya yang bersedia divaksin Nusantara ini tanpa proses uji klinis tahap dua. Dia mengaku yakin vaksin yang diinisiasi mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto ini 'aman' digunakan.

"Sekarang saya tanya uji klinis tahap 3 Sinovac udah keluar belum? Kita sudah pakai satu republik. Uji klinis Sinovac tahap 3 belum keluar tapi kita sudah pakai lho berjuta-juta," ungkapnya.

"Jadi enggak usah terjebak di hal-hal uji klinis, simple aja. Setiap orang punya keyakinan sendiri dengan obat yang diyakini benar," tukasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1767 seconds (0.1#10.140)