Pengamat: Secara Ketokohan Jokowi Layak Jadi Ketua Umum Partai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai bisa membuat perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) turun di Pemilu mendatang jika menjadi ketua umum partai berlambang banteng bermoncong putih itu. Sebab, Presiden Jokowi dianggap tidak punya memiliki darah Soekarno.
"Secara ketokohan Pak Jokowi layak untuk jadi ketua umum partai," ujar Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Rabu (7/4/2021).
Arif mengatakan pengalaman politik Jokowi sudah panjang dan mendaki dari bawah. "Hanya saja dalam konteks Ketua Umum PDIP, Pak Jokowi tidak memiliki darah Soekarno sehingga jika terpilih hampir dipastikan tak mampu menjadi perekat untuk menjaga solidaritas partai," jelasnya.
Dampak dari tidak biasanya menjadi perekat untuk menjaga soliditas partai, kata dia, adalah penurunan suara. "Tentu akan berdampak terhadap kinerja kader partai sehingga langsung atau tidak langsung akan menurunkan suara partai," pungkasnya.
Belum lama ini, Megawati Soekarnoputri mengaku tidak masalah posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) digantikan orang lain. Asalkan, PDIP harus tetap ada sebagai salah satu partai andalan di republik ini.
Hal tersebut disampaikan Megawati dalam pidatonya di acara peluncuran buku ‘Merawat Pertiwi’ yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu 24 Maret 2021.
"Secara ketokohan Pak Jokowi layak untuk jadi ketua umum partai," ujar Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Rabu (7/4/2021).
Arif mengatakan pengalaman politik Jokowi sudah panjang dan mendaki dari bawah. "Hanya saja dalam konteks Ketua Umum PDIP, Pak Jokowi tidak memiliki darah Soekarno sehingga jika terpilih hampir dipastikan tak mampu menjadi perekat untuk menjaga solidaritas partai," jelasnya.
Dampak dari tidak biasanya menjadi perekat untuk menjaga soliditas partai, kata dia, adalah penurunan suara. "Tentu akan berdampak terhadap kinerja kader partai sehingga langsung atau tidak langsung akan menurunkan suara partai," pungkasnya.
Belum lama ini, Megawati Soekarnoputri mengaku tidak masalah posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) digantikan orang lain. Asalkan, PDIP harus tetap ada sebagai salah satu partai andalan di republik ini.
Hal tersebut disampaikan Megawati dalam pidatonya di acara peluncuran buku ‘Merawat Pertiwi’ yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu 24 Maret 2021.
(kri)