Selamatkan Milenial dari Terorisme, Duta Dunia Maya Diminta Perkuat Jaringan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akhir bulan Maret kemarin, dua aksi terorisme terjadi di Indonesia. Pertama, bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar lalu penyerangan Mabes Polri. Ironisnya, dua aksi terorisme itu dilakukan oleh generasi milenial. Ketiga pelaku diketahui kelahiran tahun 1995.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar mengatakan, fakta itu membuktikan generasi milenial adalah sasaran utama penyebaran ideologi terorisme.
Mereka menjadi sasaran empuk kelompok teroris karena anak muda memiliki semangat belajar tinggi, ingin tahu gagasan baru, dan anak muda ketika alam pikirannya berubah tidak ada takutnya.
“Dengan penguasaan cyber space atau dunia maya, adik-adik duta damai dunia maya harus menguasai dunia maya. Jangan sampai dunia maya dikuasai konten atau narasi bernafaskan terorisme. Kita harus selamatkan anak muda kita jangan. Itu bukan wajah anak muda Indonesia. Mereka sudah dirasuki oleh pemikiran sesat yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, kemanusiaan, dan kebaikan,” tuturnya saat Rakornas Duta Damai Dunia Maya 2021 di Parapat, Sumatera Utara, Senin 5 April 2021 malam.
Dia menambahkan, duta damai dunia maya adalah empowering generasi muda Indonesia dalam menghadadapi penyebaran ideologi terorisme dan ideologi radikal intoleran.
Mereka adalah kaum milenial yang juga harapan bangsa di masa mendatang. Karena itu duta damai dunia maya mengemban tugas luhur untuk mengimplementasikan ideologi Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Dia mengajak kepada duta damai dunia maya dan generasi muda Indonesia pada umumnya bergerak uuntuk mencegah terjadinya bebagai potensi dari ideologi terorisme.
Dengan fenomena yang berkembang dan berhubungan dengan tugas BNPT, dia ingin segala bentuk ideologi yang bersifat kekerasan, apakah ada di Indonesia atau transnasional, jangan sampai merusak nilai luhur bangsa dan falsafah bangsa yang berlandaskan ideologi Pancasila
Dia menambahkan, manusia di dunia ini pasti ingin dalam kondisi damai dan bisa mengembangkan rasa cinta kasih, hidup harmoni karena manusia adalah makkhluk sosial sehingga tidak mungkin bisa hidup sendiri.
“Tidak ada di dunia makhluk bisa hidup sendiri. Kita harus jadi satu kesatuan, apalagi di Indonesia yang beragama agama, ras, suku, bahasa, dan lain-lain. Keragaman ini sekaligus potensi yang bisa menimbulkan friksi konflik di tengah masyarkat. Karena itu berbagai hal yang berpotensi memicu konflik itu harus dilawan dan dihilangkan,” tutur mantan Kapolda Papua ini.
Menurut dia, peran duta damai dunia maya selama ini sudah sangat bagus. Apalagi duta damai dunia maya tidak hanya melakukan aktivitas menyebarkan perdamaian di dunia maya saja, tetapi juga secara offline alias merangkul berbagai kalangan, diperluas jangkauannya sampai satu provinsi dan bisa melibatkan lintas sekolah, daerah.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar mengatakan, fakta itu membuktikan generasi milenial adalah sasaran utama penyebaran ideologi terorisme.
Mereka menjadi sasaran empuk kelompok teroris karena anak muda memiliki semangat belajar tinggi, ingin tahu gagasan baru, dan anak muda ketika alam pikirannya berubah tidak ada takutnya.
“Dengan penguasaan cyber space atau dunia maya, adik-adik duta damai dunia maya harus menguasai dunia maya. Jangan sampai dunia maya dikuasai konten atau narasi bernafaskan terorisme. Kita harus selamatkan anak muda kita jangan. Itu bukan wajah anak muda Indonesia. Mereka sudah dirasuki oleh pemikiran sesat yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, kemanusiaan, dan kebaikan,” tuturnya saat Rakornas Duta Damai Dunia Maya 2021 di Parapat, Sumatera Utara, Senin 5 April 2021 malam.
Dia menambahkan, duta damai dunia maya adalah empowering generasi muda Indonesia dalam menghadadapi penyebaran ideologi terorisme dan ideologi radikal intoleran.
Mereka adalah kaum milenial yang juga harapan bangsa di masa mendatang. Karena itu duta damai dunia maya mengemban tugas luhur untuk mengimplementasikan ideologi Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Dia mengajak kepada duta damai dunia maya dan generasi muda Indonesia pada umumnya bergerak uuntuk mencegah terjadinya bebagai potensi dari ideologi terorisme.
Dengan fenomena yang berkembang dan berhubungan dengan tugas BNPT, dia ingin segala bentuk ideologi yang bersifat kekerasan, apakah ada di Indonesia atau transnasional, jangan sampai merusak nilai luhur bangsa dan falsafah bangsa yang berlandaskan ideologi Pancasila
Dia menambahkan, manusia di dunia ini pasti ingin dalam kondisi damai dan bisa mengembangkan rasa cinta kasih, hidup harmoni karena manusia adalah makkhluk sosial sehingga tidak mungkin bisa hidup sendiri.
“Tidak ada di dunia makhluk bisa hidup sendiri. Kita harus jadi satu kesatuan, apalagi di Indonesia yang beragama agama, ras, suku, bahasa, dan lain-lain. Keragaman ini sekaligus potensi yang bisa menimbulkan friksi konflik di tengah masyarkat. Karena itu berbagai hal yang berpotensi memicu konflik itu harus dilawan dan dihilangkan,” tutur mantan Kapolda Papua ini.
Menurut dia, peran duta damai dunia maya selama ini sudah sangat bagus. Apalagi duta damai dunia maya tidak hanya melakukan aktivitas menyebarkan perdamaian di dunia maya saja, tetapi juga secara offline alias merangkul berbagai kalangan, diperluas jangkauannya sampai satu provinsi dan bisa melibatkan lintas sekolah, daerah.
(dam)