Tagar Indonesia Terserah dari Tenaga Medis, Pemerintah Harus Respons Sinyal Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menganggap, munculnya tagar 'Indonesia Terserah' dari para tenaga medis penanganan virus Corona atau Covid-19 bentuk kekecewaan mereka terhadap pemerintah.
"Ini sebuah sign atau tanda atau bahasa lain kode keras kepada pemerintah agar memperhatikan mereka baik logistik dan APD," kata Jerry saat dihubungi SINDOnews, Rabu (20/5/2020).
(Baca juga: Respons Pemerintah Sikapi 'Indonesia Terserah' Dinilai Kurang Tepat)
Menurut Jerry, keberadaan tenaga medis corona membutuhkan dukungan atau support yang serius dari pemerintah. Hal ini dianggapnya penting, mengingat posisi mereka sebagai garda terdepan penanganan pasien corona agar tak mundur.
"Apalagi support dari warga kurang. Malah ada yang perawat di usir sampai disepelekan tugas mereka," ujarnya.
Untuk itu, Jerry mengajak semua pihak menghentikan membully para dokter dan perawat, lebih baik kita dukung secara moril. Perjuangan mereka sungguh luar biasa. Tercatat sampai akhir April ada 44 dokter dan perawat meninggal dunia.
"Jadi itu saya lihat sebuah ungkapan perasaan feeling so strong dari para medis. Pemerintah jangan diam saja perlu ada emotional touch (sentuhan emosi)," pungkasnya.
"Ini sebuah sign atau tanda atau bahasa lain kode keras kepada pemerintah agar memperhatikan mereka baik logistik dan APD," kata Jerry saat dihubungi SINDOnews, Rabu (20/5/2020).
(Baca juga: Respons Pemerintah Sikapi 'Indonesia Terserah' Dinilai Kurang Tepat)
Menurut Jerry, keberadaan tenaga medis corona membutuhkan dukungan atau support yang serius dari pemerintah. Hal ini dianggapnya penting, mengingat posisi mereka sebagai garda terdepan penanganan pasien corona agar tak mundur.
"Apalagi support dari warga kurang. Malah ada yang perawat di usir sampai disepelekan tugas mereka," ujarnya.
Untuk itu, Jerry mengajak semua pihak menghentikan membully para dokter dan perawat, lebih baik kita dukung secara moril. Perjuangan mereka sungguh luar biasa. Tercatat sampai akhir April ada 44 dokter dan perawat meninggal dunia.
"Jadi itu saya lihat sebuah ungkapan perasaan feeling so strong dari para medis. Pemerintah jangan diam saja perlu ada emotional touch (sentuhan emosi)," pungkasnya.
(maf)