Syafii Maarif Minta Partai Politik Sungguh-Sungguh Membela Rakyat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cendekiawan Indonesia, Ahmad Syafii Maarif meminta kepada partai politik untuk bersungguh-sungguh membela rakyat. Menurutnya, masa penderitaan rakyat Indonesia sudah terlalu lama.
"Rakyat sudah sangat menderita terlalu lama, misalnya para petani Indonesia termasuk petani garam. Indonesia sebagai negara dengan garis pantai yang panjang, menjadi keanehan jika Indonesia mengimpor garam," kata Buya Syafii saat menerima silaturahim Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara virtual dari Pusat Syiar Digital Muhammadiyah, Sabtu (3/4/2021), seperti dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Minggu (4/4/2021).
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan, demokrasi di Indonesia saat ini belum mencapai titik yang menggembirakan. Di antaraya ditandai dengan semkin rusaknya lingkungan dan korupsi yang merajalela.
Baca juga: Silaturahmi dengan Ketum PP Muhammadiyah, AHY Diskusikan Empat Hal
Untuk itu ia meminta partai politik yang ada di Indonesia untuk bisa saling kolaborasi. Para politisi sudah waktunya naik kelas menjadi negarawan. Mereka harus menjadi diri sendiri, bukan di bawah bayang-bayang tokoh lain.
"Demokrasi harus dihormati, politik harus terbuka dan pemilihan pemimpin harus dilakukan secara transparan. Memang memerlukan kesabaran tingkat tinggi untuk Indonesia ini," kata Buya Syafii.
Ia berharap ke depan demokrasi di Indonesia berjalan lebih baik, termasuk dalam aktualisasi Pancasila. Menurutnya, aktualisasi Pancasila saat ini hanya 'diawang-awang'. Bahkan Sila Kelima belum 'turun ke bumi'. Terlbih di masa pandemi COVID-19, disparitas antara si kaya dan si miskin semakin tajam.
Baca juga: Yasonna: Moeldoko Keluar Kandang Mungkin Karena Dituding-tuding Seperti Itu
Sepakat dengan yang disampaikan Buya Syafii, AHY berharap ke depan partai politik bisa semakin banyak melahirkan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas, integritas, tidak hanya berdiri di atas populisme.
"Selebihnya kami ingin berproses Buya, kami minta doa. Mohon doa restu kami ingin terus membangun kader partai yang beretika, bermoral, dan memiliki kapasitas yang baik," ucap AHY.
"Rakyat sudah sangat menderita terlalu lama, misalnya para petani Indonesia termasuk petani garam. Indonesia sebagai negara dengan garis pantai yang panjang, menjadi keanehan jika Indonesia mengimpor garam," kata Buya Syafii saat menerima silaturahim Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara virtual dari Pusat Syiar Digital Muhammadiyah, Sabtu (3/4/2021), seperti dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Minggu (4/4/2021).
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan, demokrasi di Indonesia saat ini belum mencapai titik yang menggembirakan. Di antaraya ditandai dengan semkin rusaknya lingkungan dan korupsi yang merajalela.
Baca juga: Silaturahmi dengan Ketum PP Muhammadiyah, AHY Diskusikan Empat Hal
Untuk itu ia meminta partai politik yang ada di Indonesia untuk bisa saling kolaborasi. Para politisi sudah waktunya naik kelas menjadi negarawan. Mereka harus menjadi diri sendiri, bukan di bawah bayang-bayang tokoh lain.
"Demokrasi harus dihormati, politik harus terbuka dan pemilihan pemimpin harus dilakukan secara transparan. Memang memerlukan kesabaran tingkat tinggi untuk Indonesia ini," kata Buya Syafii.
Ia berharap ke depan demokrasi di Indonesia berjalan lebih baik, termasuk dalam aktualisasi Pancasila. Menurutnya, aktualisasi Pancasila saat ini hanya 'diawang-awang'. Bahkan Sila Kelima belum 'turun ke bumi'. Terlbih di masa pandemi COVID-19, disparitas antara si kaya dan si miskin semakin tajam.
Baca juga: Yasonna: Moeldoko Keluar Kandang Mungkin Karena Dituding-tuding Seperti Itu
Sepakat dengan yang disampaikan Buya Syafii, AHY berharap ke depan partai politik bisa semakin banyak melahirkan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas, integritas, tidak hanya berdiri di atas populisme.
"Selebihnya kami ingin berproses Buya, kami minta doa. Mohon doa restu kami ingin terus membangun kader partai yang beretika, bermoral, dan memiliki kapasitas yang baik," ucap AHY.
(abd)