Selama 40 Tahun Berkarya, Denny JA Tulis 102 Judul Buku
loading...

Konsulitan politik yang juga penulis buku, Denny JA. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Selama 40 tahun berkarya, yakni sejak 1981 hingga 2021, Denny JA telah menulis total 102 judul buku baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa inggris, fiksi ataupun non fiksi.
Menyambut 40 tahun Denny JA berkarya, penerbit mempublikasi kembali respons lebih dari 100 pakar atas gagasan Denny JA di bidang demokrasi, agama, marketing politik, psikologi positif (happiness), hingga sastra.
“Selama 40 tahun belakangan ini, saya aktif di banyak bidang. Kepada komunitas selalu saya katakan. Bahwa jiwa saya yang sebenarnya adalah penulis. Bisnis hanya sampingan. Politik praktis hanya selingan," tutur Denny JA dalam siaran persnya, Selasa (30/3/2021). Baca juga: Target Vaksinasi Guru Belum Sesuai Harapan, Menkes Minta Ini
Penerbit dari Inspirasi.Co mempublikasi kembali di aneka media sosial soal respons lebih dari 100 pakar mengenai gagasan Denny JA dalam 6 buku ini:
1. Hijrah Dunia Muslim Menuju Demokrasi dan Kebebasan
Denny JA melakukan riset atas 50 negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Ia menyimpulkan masa depan dunia muslim adalah hijrah secara bertahap menuju demokrasi dan kebebasan.
2. Berubahnya Pemahaman Agama di Era Google
Denny JA melakukan riset korelasi indeks kebahagiaan (World Happiness Index), Indeks pembangunan manusia (Human Development Index), Indeks pemerintahan yang bersih (Corruption Perception Index) dengan riset kuantitatif pentingnya agama bagi sebuah negara.
Berangkat dari data itu dan lainnya, Denny menyimpulkan berlaku 11 Fakta di era Google yang secara perlahan mengubah pemahaman atas agama, dari kebenaran mutlak menuju kekayaan kultural milik semua.
3. Denny JA’s Law of Marketing Politik
Atas pengalamannya menjadi founding father konsultan politik di Indonesia, (2003- 2021), pengalamannya ikut memenangkan semua capres era pemilihan langsung empat kali berturut-turut (2004, 2009, 2014, 2019), 38 gubernur, dan 102 walikota/bupati, Denny JA menyusun teori baru dalam marketing politik.
4. Menjelaskan Puisi Esai
Sejak tahun 2012, Denny JA menulis dan mempelopori apa yang kemudian dikenal dengan nama Puisi Esai. Hingga tahun 2021, kini telah terbit lebih dari 100 buku puisi esai, dari Aceh hingga Papua, bahkan di negara Asia Tenggara.
Puisi esai di tahun 2020 bahkan sudah resmi menjadi kata baru dalam kamus bahasa Indonesia. Di tahun 2021, Denny JA mendapat penghargaan sastra tingkat ASEAN dari Malaysia.
Sebanyak 19 pakar sastra dan sastrawan dalam dan luar negeri menulis makalah membahas puisi esai.
5. NKRI Bersyariah atau Ruang Publik Yang Manusiawi
Denny JA melakukan riset mengeskplor Islamicity Indeks. Ia menyimpulkan jika pemikir dan aktivis Muslim ingin menegakkan nilai islami, lihatlah Islamicity Indeks. Negara yang paling islami, menurut indeks itu, justru negara barat, yang menerapkan demokrasi, hak asasi, dan tinggi kultur ilmu pengetahuan.
6. Menggali makna hidup melalui ilmu pengetahuan.
Denny JA merangkum 30 tahun riset soal happiness melalui pendekatan positif psikologi dan neuro science. Denny pun mengajukan teori baru yang ia rangkum dalam formula 3P + 2S (Personal Relation, Positivity, Passion, Small Winning dan Spiritual Blue Diamond). Formula Denny ini kini dikembangkan menjadi training kebahagiaan, kombinasi antara meditasi dan belajar lewat pengalaman.
"Tidak ada yang lebih tepat merayakan 40 tahun saya berkarya, kecuali dengan mempublikasikan kembali respons para intelektual dalam dan luar negeri atas gagasan saya," katanya.
Baca juga: Elite Parpol Mulai Merapat ke Gibran, Terkait Pilkada DKI Jakarta?
Menyambut 40 tahun Denny JA berkarya, penerbit mempublikasi kembali respons lebih dari 100 pakar atas gagasan Denny JA di bidang demokrasi, agama, marketing politik, psikologi positif (happiness), hingga sastra.
“Selama 40 tahun belakangan ini, saya aktif di banyak bidang. Kepada komunitas selalu saya katakan. Bahwa jiwa saya yang sebenarnya adalah penulis. Bisnis hanya sampingan. Politik praktis hanya selingan," tutur Denny JA dalam siaran persnya, Selasa (30/3/2021). Baca juga: Target Vaksinasi Guru Belum Sesuai Harapan, Menkes Minta Ini
Penerbit dari Inspirasi.Co mempublikasi kembali di aneka media sosial soal respons lebih dari 100 pakar mengenai gagasan Denny JA dalam 6 buku ini:
1. Hijrah Dunia Muslim Menuju Demokrasi dan Kebebasan
Denny JA melakukan riset atas 50 negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Ia menyimpulkan masa depan dunia muslim adalah hijrah secara bertahap menuju demokrasi dan kebebasan.
2. Berubahnya Pemahaman Agama di Era Google
Denny JA melakukan riset korelasi indeks kebahagiaan (World Happiness Index), Indeks pembangunan manusia (Human Development Index), Indeks pemerintahan yang bersih (Corruption Perception Index) dengan riset kuantitatif pentingnya agama bagi sebuah negara.
Berangkat dari data itu dan lainnya, Denny menyimpulkan berlaku 11 Fakta di era Google yang secara perlahan mengubah pemahaman atas agama, dari kebenaran mutlak menuju kekayaan kultural milik semua.
3. Denny JA’s Law of Marketing Politik
Atas pengalamannya menjadi founding father konsultan politik di Indonesia, (2003- 2021), pengalamannya ikut memenangkan semua capres era pemilihan langsung empat kali berturut-turut (2004, 2009, 2014, 2019), 38 gubernur, dan 102 walikota/bupati, Denny JA menyusun teori baru dalam marketing politik.
4. Menjelaskan Puisi Esai
Sejak tahun 2012, Denny JA menulis dan mempelopori apa yang kemudian dikenal dengan nama Puisi Esai. Hingga tahun 2021, kini telah terbit lebih dari 100 buku puisi esai, dari Aceh hingga Papua, bahkan di negara Asia Tenggara.
Puisi esai di tahun 2020 bahkan sudah resmi menjadi kata baru dalam kamus bahasa Indonesia. Di tahun 2021, Denny JA mendapat penghargaan sastra tingkat ASEAN dari Malaysia.
Sebanyak 19 pakar sastra dan sastrawan dalam dan luar negeri menulis makalah membahas puisi esai.
5. NKRI Bersyariah atau Ruang Publik Yang Manusiawi
Denny JA melakukan riset mengeskplor Islamicity Indeks. Ia menyimpulkan jika pemikir dan aktivis Muslim ingin menegakkan nilai islami, lihatlah Islamicity Indeks. Negara yang paling islami, menurut indeks itu, justru negara barat, yang menerapkan demokrasi, hak asasi, dan tinggi kultur ilmu pengetahuan.
6. Menggali makna hidup melalui ilmu pengetahuan.
Denny JA merangkum 30 tahun riset soal happiness melalui pendekatan positif psikologi dan neuro science. Denny pun mengajukan teori baru yang ia rangkum dalam formula 3P + 2S (Personal Relation, Positivity, Passion, Small Winning dan Spiritual Blue Diamond). Formula Denny ini kini dikembangkan menjadi training kebahagiaan, kombinasi antara meditasi dan belajar lewat pengalaman.
"Tidak ada yang lebih tepat merayakan 40 tahun saya berkarya, kecuali dengan mempublikasikan kembali respons para intelektual dalam dan luar negeri atas gagasan saya," katanya.
Baca juga: Elite Parpol Mulai Merapat ke Gibran, Terkait Pilkada DKI Jakarta?
(dam)
Lihat Juga :