Sindir Moeldoko, Politikus Demokrat Andi Arief Cuit soal Fidel Castro

Selasa, 30 Maret 2021 - 09:23 WIB
loading...
Sindir Moeldoko, Politikus...
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Konflik terkait Partai Demokrat terus menggelinding. Pengurus DPP Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono dan kelompok pendukung Moeldoko terus saling serang, termasuk di media sosial.

Melalui akun Twitternya, politikus Partai Demokrat, Andi Arief kembali menyindir Moeldoko. Kali ini sindiran Andi dilancarkan dengan menuliskan ucapan mantan pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro.

Andi mengutip pernyataan Castro yang menyebut revolusi adalah perjuangan mati-matian antara masa lalu dan masa depan.

Dalam cuitannya, Andi menyindir Moeldoko terkait perhelatan Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara 5 Maret lalu.

"Bagi Castro, 'Revolusi adalah perjuangan mati-matian antara masa lalu dan masa depan.' Bagi Demokrat, 'Keadilan dan Demokrasi dicita-citakan masa lalu dan menjadi masa depan'. Bagi Moeldoko, 'masa lalu dan masa depan selesai dengan KLB membeli partai'." cuit Andi seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @AndiArief_, Senin 29 Maret 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal Purn TNI Moeldoko mengungkap alasan yang membuat dirinya memutuskan tawaran untuk memimpin Partai Demokrat lewat forum KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Deliserdang beberapa waktu lalu.

Moeldoko menyatakan sebagai orang yang didaulat memimpin Partai Demokrat, dia melihat ada kekisruhan yang sudah terjadi. Dimana, arah Demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Di samping itu, dia membeberkan alasan yang membuat dirinya menerima tawaran memimpin partai daro para kader partai Demokrat yang hadir dalam forum KLB. "Ada situasi khusus dalam perpolitikan nasional yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024," kata Moeldoko dalam akun instagramnya @dr_moeldoko, Minggu 28 Maret 2021.

Eks Panglima TNI itu menyebut pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Menurutnya, ini telah menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas pada 2045.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1251 seconds (0.1#10.140)