Teror Bom di Makassar, PBNU Imbau Umat Beragama Jaga Kedamaian

Minggu, 28 Maret 2021 - 22:05 WIB
loading...
Teror Bom di Makassar, PBNU Imbau Umat Beragama Jaga Kedamaian
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud mengimbau umat beragama untuk menjaga kedamaian menyikapi teror bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Umat beragama diimbau untuk menjaga kedamaian menyikapi teror bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral, Makassar , Sulawesi Selatan. Polri pasti berupaya mengungkap pelaku dan jaringannya.

"Untuk seluruh umat beragama baik Muslim, Katolik, Kristen dan lainnya untuk tetap menjaga kedamaian, ketertiban. Jika mendapatkan keganjilan, kiranya dapat dilaporkan kepada polisi atau pihak-pihak yang terkait," ujar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud kepada wartawan, Minggu (28/3/2021).

Dirinya pun mengutuk keras peristiwa tersebut. Kemudian, dia berharap kepada umat kristiani di seluruh Indonesia yang akan melakukan ibadah Paskah bisa terus berkoordinasi dengan keamanan setempat.

"Bagi warga NU diharapkan dapat turut serta menciptakan rasa aman di wilayahnya masing-masing," tuturnya.

Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Antonius Benny Susetyo menegaskan bahwa teror di Makassar itu merupakan perbuatan yang bertentangan dengan peradaban manusia. Dia menilai terorisme tidak ada kaitannya dengan agama manapun karena teror adalah musuh kemanusiaan.

Menurut Romo Benny, tindakan teror telah melukai martabat manusia dan mengoyak nurani kemanusiaan. "Kita yakin aparat penegak hukum dapat mengungkap motif peristiwa ini dan menangkap para pelakunya," kata Romo Benny.

Dirinya pun mengimbau masyarakat agar tidak menyebarluaskan foto-foto korban karena tragedi ini akan menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak teprovokasi sehingga melakukan hal-hal yang justru dapat memperkeruh suasana. "Kita serahkan proses pengusutan sepenuhnya kepada aparat keamanan," kata Helmy.

Dirinya pun mengecam segala bentuk dan tindak kekerasan, termasuk di dalamnya perilaku menyerang pihak-pihak yang dianggap memiliki perbedaan. Menurut dia, kekerasan bukanlah ajaran dari suatu agama apapun.

"Karena setiap agama mengajarkan kepada kita cinta kasih antar sesama. Terlebih Islam sebagai agama menganjurkan nilai-nilai toleransi dalam beragama dan menebarkan perdamaian," tuturnya.

PBNU juga mendesak pemerintah Indonesia dan aparat keamanan untuk segera mengusut tuntas peristiwa tersebut dan menangkap pelaku kekerasan yang terlibat. "Kami percaya aparat akan bekerja secara maksimal dan profesional," jelasnya.

Selain itu, PBNU mengajak segenap pemuka agama agar proaktif dalam mengampanyekan gerakan melawan ektremisme dan radikalisme. "Tokoh agama memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan menyejukkan," pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1329 seconds (0.1#10.140)