Gugus Tugas COVID-19 Tegaskan PDP Diawasi dengan Ketat

Sabtu, 18 April 2020 - 17:15 WIB
loading...
Gugus Tugas COVID-19...
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengungkapkan saat ini ada 176.344 orang dalam pemantauan (ODP), dan 12.979 orang dalam pengawasan (PDP). Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Pemerintah memeriksa 45.378 spesimen melalui metode polymerase chain reaction (PCR). Ini untuk melacak orang-orang yang terpapar COVID-19 dan segera menanganinya.

Jumlah orang positif terus meningkat tiap harinya. Data terakhir dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, ada 325 orang yang positif, 24 sembuh, dan 15 meninggal dunia. Totalnya, orang yang positif 6.428, 631 sembuh, dan 535 orang meninggal dunia.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengungkapkan saat ini ada 176.344 orang dalam pemantauan (ODP), dan 12.979 orang dalam pengawasan (PDP). “Yang PDP ini betul-betul dalam pengawasan ketat. Kemudian kita perhatikan gejala klinisnya,” terangnya saat video conference di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (18/4/2020).

Pendemi COVID-19 sudah menyebar di 34 provinsi dan 212 kabupaten/kota. Penyebaran orang-orang sudah sembuh dari COVID-19, yakni 205 orang di Jakarta, 96 Jawa Timur, 44 Jawa Tengah, 41 Jawa Barat, dan 36 Bali dan sisanya tersebar di wilayah lain. “Orang yang sudah sembuh tidak akan menularkan,” ucap Yurianto.

Pemerintah, menurutnya, menangani pandemi COVID-19 secara terintegrasi dengan melibatkan kementerian, pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha. Ini satu-satunya jalan yang efektif dan efisien dalam penanganan penularan COVID-19.

“Kami mohon dengan sangat agar kita bekerja sama dengan keseluruhan sistem dan petugas baik yang di lapangan untuk mengendalikan kepatuhan dalam menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB),” katanya.

Dia meminta masyarakat untuk meningkatkan imunitas diri. Caranya makan makanan yang bergizi, sabar, tenang, beraktivitas secukupnya, gembira, dan tetap di rumah. Tak lupa mengingatkan agar semua pihak membersihkan lingkungannya di masa pancaroba ini. “Ini ada ancaman demam berdarah,” katanya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1223 seconds (0.1#10.140)