PBNU Berpesan Agar Masyarakat Tak Perlu Takut Vaksinasi COVID-19

Kamis, 25 Maret 2021 - 00:20 WIB
loading...
PBNU Berpesan Agar Masyarakat...
Ketua PBNU, KH Marsudi Syuhud menjelaskan bahwa vaksin bukan untuk kepentingan satu atau dua orang tapi seluruh rakyat Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Masyarakat diimbau tak perlu takut disuntik vaksin COVID-19. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) berharap seluruh masyarakat Indonesia bersedia mengikuti program vaksinasi COVID-19 . Ketua PBNU, KH Marsudi Syuhud menjelaskan bahwa vaksin bukan untuk kepentingan satu atau dua orang tapi seluruh rakyat Indonesia.

"Maka kita harapkan semua bangsa Indonesia mau pakai vaksin. Karena tidak ada pilihan, tentunya kita pakai vaksin yang ada. Vaksin yang ada itu suatu keharusan bagi bangsa kita untuk melakukan vaksin. Karena kalau satu vaksin, satu tidak, nanti tidak akan terjadi herd immunity," ujar Marsudi kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).

Dia menerangkan Indonesia saat ini menggunakan vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Marsudi menegaskan kedua vaksin itu sama baiknya. Karena itu, para kiai NU bersedia divaksin. "Karena dua-duanya boleh dipakai, maka dipakai oleh para kiai. Fatwa MUI boleh, fatwa NU juga boleh," ucapnya.

Dikatakan Marsudi, manusia tidak bisa hidup masing-masing. Karena itu, imunitas menjadi sangat penting agar masyarakat terlindungi dari risiko COVID-19. Salah satu cara meningkatkan imunitas, yaitu melalui vaksin.

Marsudi berpendapat warga pondok pesantren salah satu unsur masyarakat yang harus mendapatkan vaksin, karena setiap hari saling berinteraksi satu sama lain. Dirinya bersyukur ketika pemerintah melaksanakan vaksinasi kepada para kiai.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan vaksinasi memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam agama. "Vaksinasi ini masuk dalam kategori hifdzun nafs atau upaya menjaga jiwa yang menjadi salah satu prinsip mendasar dari ajaran Islam," kata Helmy secara terpisah.

Bagi PBNU, masyarakat yang telah divaksin merupakan pahlawan kemanusiaan yang telah berpartisipasi dalam konteks mencegah dan menekan penyebaran virus COVID-19. "Siapapun yang mau menjadi relawan dalam program vaksinasi, mereka lah yang disebut pahlawan kemanusiaan," tuturnya.

Helmy juga menyinggung polemik halal atau haram vaksin AstraZeneca. Dia menambahkan dalam kondisi darurat vaksin AstraZeneca bukan saja boleh digunakan tapi wajib.

"Ini tentu berdasarkan kajian ilmiah dari para ulama. Lembaga Bathsul Masail PWNU Jatim telah melakukan kajian yang menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca suci dań halal. Bahkan, para ulama NU di Jawa Timur sudah melakukan vaksinasi menggunakan AstraZeneca," ujar Helmy Faishal.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2058 seconds (0.1#10.140)