Dukung PJKP Kemenag, Ketua DPD Dorong Kemandirian Pesantren
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti berharap pengelolaan pesantren bisa dimaksimalkan.
Menurut La Nyalla, pesantren yang dikelola dengan baik bisa menjadi penggerak roda perekonomian untuk warga sekitarnya.
Untuk itu, La Nyalla memberikan dukungan terhadap Peta Jalan Kemandirian Pesantren (PJKP) Kementerian Agama. "PJKP Kementerian Agama harus dikelola dengan baik. Karena, tidak semua pesantren memiliki potensi kemandirian. Bahkan, masih ada pesantren yang masih membutuhkan banyak bantuan," tuturnya, Senin (22/3/2021), di Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT.
Senator asal Jawa Timur itu menilai pemberdayaan pesantren yang dikelola dengan baik akan dapat menjadi penggerak roda ekonomi warga sekitarnya. “Namun, kondisi sebaliknya bisa terjadi jika pesantren tidak dikelola dengan baik," katanya.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu menambahkan, pesantren yang mampu mengelola potensi kemandirian, akan mampu mengembangkan ekonomi melalui berbagai kegiatan, seperti koperasi atau lembaga keuangan syariah, ekonomi agrobisnis, peternakan dan perikanan bahkan pengembangan IT.
"Umumnya pesantren yang belum memiliki potensi ekonomi dan belum punya jaringan ataupun produk biasanya kebanyakan persantren salaf, dan ini yang harus menjadi fokus dan pendampingan yang serius," katanya.
Jika memungkinkan, Ketua DPD ini berharap dibuatkan jejaring koneksi antar pesantren seperti menggunakan jaringan forum komunikasi dan silaturahmi antar pesantren. "Melalui cara ini, mereka dapat dibentuk menjadi mitra antar pesantren dan potensi-potensi ekonomi dapat dikonsentrasikan," katanya.
Menurut La Nyalla, pesantren yang dikelola dengan baik bisa menjadi penggerak roda perekonomian untuk warga sekitarnya.
Untuk itu, La Nyalla memberikan dukungan terhadap Peta Jalan Kemandirian Pesantren (PJKP) Kementerian Agama. "PJKP Kementerian Agama harus dikelola dengan baik. Karena, tidak semua pesantren memiliki potensi kemandirian. Bahkan, masih ada pesantren yang masih membutuhkan banyak bantuan," tuturnya, Senin (22/3/2021), di Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT.
Senator asal Jawa Timur itu menilai pemberdayaan pesantren yang dikelola dengan baik akan dapat menjadi penggerak roda ekonomi warga sekitarnya. “Namun, kondisi sebaliknya bisa terjadi jika pesantren tidak dikelola dengan baik," katanya.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu menambahkan, pesantren yang mampu mengelola potensi kemandirian, akan mampu mengembangkan ekonomi melalui berbagai kegiatan, seperti koperasi atau lembaga keuangan syariah, ekonomi agrobisnis, peternakan dan perikanan bahkan pengembangan IT.
"Umumnya pesantren yang belum memiliki potensi ekonomi dan belum punya jaringan ataupun produk biasanya kebanyakan persantren salaf, dan ini yang harus menjadi fokus dan pendampingan yang serius," katanya.
Jika memungkinkan, Ketua DPD ini berharap dibuatkan jejaring koneksi antar pesantren seperti menggunakan jaringan forum komunikasi dan silaturahmi antar pesantren. "Melalui cara ini, mereka dapat dibentuk menjadi mitra antar pesantren dan potensi-potensi ekonomi dapat dikonsentrasikan," katanya.
(dam)