DPR Usul Ada Simulasi Sebelum Sekolah Tatap Muka Dibuka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyebut bahwa harus ada semacam simulasi dan formulasi yang tepat untuk menguatkan wacana pemerintah mengaktifkan kembali sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19.
"Harus ada formulasi dan simulasi bagaimana kalau dibuka kan belum ada keterangannya, ini baru mau dibuka aja," kata Saleh kepada MNC Portal Indonesia, Jakarta, Minggu (21/3/2021).
Politikus PAN itu menjelaskan, dengan adanya simulasi tersebut, nantinya bakal diketahui apa saja yang harus disiapkan lembaga pendidikan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca juga: Vaksinasi Terhadap Guru Jadi Syarat Sekolah Tatap Muka di Gowa
"Kedua kalau mau dibuka harus betul-betul jelaskan skenarionya bagaimana. Skenario yang akan dilakukan seperti apa dan protokol kesehatannya bagaimana," kata Saleh.
Menurutnya, pembukaan sekolah dengan kehadiran secara fisik tersebut jangan sampai nantinya malah melahirkan klaster virus corona yang baru.
Pemerintah, kata Saleh, harus benar-benar memastikan bahwa dimulainya aktivitas belajar mengajar itu bisa berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. "Pemerintah harus bisa pastikan bahwa membuka sekolah itu benar-benar dinyatakan aman," ujar Saleh.
Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh Picu Pernikahan Dini, Sekolah Tatap Muka Dinanti
Sebelumnya, pemerintah bakal membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan kegiatan seni maupun budaya diperbolehkan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro terbaru.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, tatap belajar yang boleh dibuka hanya tingkat perguruan tinggi dan akademik.
"Kegiatan belajar mengajar mulai dapat dilakukan secara tatap muka untuk perguruan tinggi/akademi yang dibuka bertahap dengan proyek percontohan berbasis peraturan daerah atau peraturan kepala daerah dengan protokol kesehatan,” kata Menko Airlangga saat konferensi pers daring mengenai Perpanjangan dan Perluasan PPKM Mikro di Jakarta, Jumat (19/3/2021).
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
"Harus ada formulasi dan simulasi bagaimana kalau dibuka kan belum ada keterangannya, ini baru mau dibuka aja," kata Saleh kepada MNC Portal Indonesia, Jakarta, Minggu (21/3/2021).
Politikus PAN itu menjelaskan, dengan adanya simulasi tersebut, nantinya bakal diketahui apa saja yang harus disiapkan lembaga pendidikan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca juga: Vaksinasi Terhadap Guru Jadi Syarat Sekolah Tatap Muka di Gowa
"Kedua kalau mau dibuka harus betul-betul jelaskan skenarionya bagaimana. Skenario yang akan dilakukan seperti apa dan protokol kesehatannya bagaimana," kata Saleh.
Menurutnya, pembukaan sekolah dengan kehadiran secara fisik tersebut jangan sampai nantinya malah melahirkan klaster virus corona yang baru.
Pemerintah, kata Saleh, harus benar-benar memastikan bahwa dimulainya aktivitas belajar mengajar itu bisa berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. "Pemerintah harus bisa pastikan bahwa membuka sekolah itu benar-benar dinyatakan aman," ujar Saleh.
Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh Picu Pernikahan Dini, Sekolah Tatap Muka Dinanti
Sebelumnya, pemerintah bakal membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan kegiatan seni maupun budaya diperbolehkan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro terbaru.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, tatap belajar yang boleh dibuka hanya tingkat perguruan tinggi dan akademik.
"Kegiatan belajar mengajar mulai dapat dilakukan secara tatap muka untuk perguruan tinggi/akademi yang dibuka bertahap dengan proyek percontohan berbasis peraturan daerah atau peraturan kepala daerah dengan protokol kesehatan,” kata Menko Airlangga saat konferensi pers daring mengenai Perpanjangan dan Perluasan PPKM Mikro di Jakarta, Jumat (19/3/2021).
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
(abd)